2.2

5.1K 474 35
                                    


Typo...





Haechan terbangun dari tidurnya, Ia bangkit dari tidurnya dan menduduki tubuhnya diatas kasur busa yang ia pakai tadi malam, Ia menatap kearah dua temannya ialah Renjun dan Jaemin yang masih tidur dengan nyaman diatas ranjang miliknya.

Haechan menghelakan nafasnya lalu berdiri dari kasur dan segera membereskannya lalu menyimpan kedalam lemari, setelah selesai ia pun keluar dari kamar dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Saat dirinya keluar dari kamar, Dapat ia lihat diruang tamu hanya ada Jeno yang masih tertidur dengan pulas diatas kursi yang menurutnya tidak layak lagi untuk dijadikan tempat tidur. Ia pun mengerutkan kening saat menyadari bahwa Mark tidak ada diruangan tersebut "Dimana ya ?" gumamnya mencari tahu keberadaan Mark.

Haechan segera menggelengkan kepalanya dengan cepat "Aku akan mencarinya nanti" lanjutnya saat berjalan kedapur untuk menuju kamar mandi.

Namun langkahnya terhenti ketika ia melihat Mark dan Karina yang tengah berciuman didepan pintu kamar mandi. Jantung seakan berhenti berdetak ketika melihat dengan kedua matanya secara langsung, dimana saat itu Karina memeluk tubuh Mark dan mencium mesrah bibir lelaki itu.

Merasa dadanya yang semakin sesak, Haechan pun segera membalikkan tubuhnya dan bergegas pergi untuk kembali kekamarnya "Mark sialan" makinya dengan kedua tangan yang mengepal.

.
.

Mark menatap kearah Haechan yang kini sedang memasak makanan untuk mereka sarapan bersama. Ia mendekati lelaki yang kini sedang menghantui pikirannya, karna sejak satu jam yang lalu Haechan mengabaikan dirinya dan mencoba menjauh darinya.

"Kau ada masalah ?" tanya Mark saat melihat Haechan yang kini sedang memotong beberapa bagian sosis.

Haechan hanya diam tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan dari Mark, Setiap kali ia melihat kearah pintu kamar mandi, Ingatannya kembali dimana saat Mark dan Karina tengah berciuman.

Merasa dirinya masih diabaikan, Tangan Mark pun terangkat dan menahan pergelangan tangan milik Haechan, Sehingga aktivitas yang Haechan lakukan pun terhenti.

Haechan menghembuskan nafasnya lalu beralih menatap kearah mark yang berada disampingnya "Jangan ganggu aku, Mark" ucapnya lalu melepaskan pergelangan tangannya dari genggaman tangan Mark.

Mark yang binggung dengan situasi saat ini, Ia pun mencoba kembali bertanya "Kamu kenapa si ? kamu marah sama aku ? atau aku salah ?" tanyanya beruntun.

Haechan yang masih fokus dengan acara memasaknya, tanpa berniat menjawab pertanyaan dari dirinya. Hal itu membuat Mark semakin merasa gelisah.

"Hei, jawab aku. Aku ngelakuin kesalahan yaa ?" tanya Mark lembut "okee, aku minta maaf jika hal itu terjadi. Tapi aku mohon jangan gini" sambung Mark.

Haechan pun menghentikan aktivitasnya lalu kembali menatap kearah Mark "Kenapa tadi pagi kam_"

"Mark" suara seorang wanita menghentikan ucapan Haechan, Haechan pun menoleh kearah suara tersebut, lalu tersenyum miring saat mendapati bahwa wanita itu adalah Karina.

Mark menoleh kearah Karina dengan wajah datarnya "Kenapa ?" tanyanya kesal karna menganggu waktunya dan Haechan.

Karina mendekati mereka lalu dengan cepat merangkul lengan Mark "Aku lapar, temani aku cari makanan diresto terdekat" pinta Karina.

Mark melepaskan lengannya dari rangkulan Karina "pergi sendiri saja" tolak Mark.

Haechan yang malas memperhatikan keduanya, Ia pun kembali melanjutkan aktivitasnya "Kalian pergi saja, Masakan ku tidak cocok untuk orang kaya seperti kalian" Sindir Haechan dengan bersamaan memasuki potongan sosis tadi didalam wajan.

Devil Beside Me (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang