1.1

7.5K 647 39
                                    

.
.
.
.

Typo....
.
.
.
.

Jeno mengetuk pintu apartemen Jaemin, tidak butuh waktu lama pintu tersebut terbuka.

"Jeno ?" gumam Jaemin saat mendapati Jeno yang datang ke apartemennya "Ada apa ?" tanyanya tersenyum.

"Jaem, Haechan nya ada ?" tanya Jeno sambil melirik kearah dalam apartemen Jaemin

Jaemin yang tadi wajahnya tersenyum perlahan-lahan menjadi datar "Haechan lagi ? tadi Mark, ini Jeno !" Kesalnya dalam hati.

"Heey, kau mendengarkan ku ?" tegur Jeno sambil melambaikan tangannya didepan wajah Jaemin, saat tak mendapati jawaban.

Jaemin yang tersadar ia pun kembali tersenyum paksa "Tidak ada, dia pulang kejeju" jawab Jaemin jujur.

"Benarkah ?" balas Jeno dan hanya di anggukan oleh Jaemin.

"kau ingin masuk dulu ?" tawar Jaemin kepada Jeno.

"Tidak perlu, Jaem. Aku langsung pulang saja" tolak Jeno, kemudian pergi meninggalkan Jaemin yang masih berdiri didepan pintu dengan wajah kesal.
.
.
.

Disisi lain, Mark yang sedang duduk santai bersama Haechan dan juga ibunya Ten untuk menyantap makan siang bersama.

"Nak Mark, maafkan jika makanannya tidak sesuai dengan selera mu" ucap Ten saat melihat raut wajah Mark yang terpaksa menelan makanan tersebut.

Mark hanya tersenyum "tidak apa-apa, aku bisa memakan apapun" balas Mark sambil menelan makanan yang tak pernah ia makan seumur hidupnya.

"Cih" Haechan berdecih saat mendengar ucapan Mark.

"Kenapa ?" tanya Mark tak suka saat melihat Haechan yang seakan-akan meremehkannya.

"Apa nya ?" tanya Haechan balik sambil mengunyah makanannya.

"Maksud mu tadi apa, Cih !" Tanya Mark sambil mengulang Cara Haechan berdecih kearahnya tadi.

Haechan Mengabaikan pertanyaan lalu kemudian beralih kearah sang ibu "Bu, sore ini aku akan kembali ke Seoul" ucap Haechan memberi tahu Ten.

"Iya sayang, maafkan ibu membuatmu kelelahan" balas Ten merasa bersalah karna meminta Haechan pulang.

Haechan memeluk tubuh Ten "Kenapa harus meminta, lagian aku juga merindukan mu" ucapnya mengusap punggung sang ibu.

.

Setelah menyelesaikan makan siang bersama, Ten mendekat kearah Haechan yang sedang mencuci piring kotor bekas mereka makan tadi.

"Sayang, ibu mau ketoko sebentar" ucap Ten memberitahu Haechan.

Haechan menoleh kearah Ten lalu tersenyum "Iya Bu" balas nya.

"Teman mu suruh istirahat saja dikamarmu, kasihan sejak tadi hanya duduk dikursi"

"Biarkan saja Bu, lagi pula tidak ada yang menyuruhnya untuk datang kesini"

Devil Beside Me (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang