1.5

6.2K 509 19
                                    

.
.
.
.
Typo....
.
.
.
.
.

Mark melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, Mengabaikan Haechan yang kini tengah menatap kesal kearahnya. saat ini ia sedang sangat emosi sekali dan tak baik-baik saja, ketika mendengar pengakuan dari dua bajingan yang telah menyakiti Haechan beberapa hari yang lalu.

Haechan yang sudah mulai kesal karna merasa diabaikan, Ia pun membuka suaranya "Jika kau tak ingin memelankan lajuya, berhenti disini dan biarkan aku pergi sendiri ketoko" pinta Haechan.

Mark menoleh kearah Haechan dengan wajah yang menahan amarah, Ingin sekali ia berteriak didepan laki-laki mungil yang ada sampingnya ini. Namun semuanya ia tahan demi hubungannya berjalan dengan baik "Maafkan aku" balas Mark dengan memelankan laju mobilnya dan kembali fokus kearah jalan.

Haechan yang tak percaya dengan ucapan Mark saat ini, tentu saja sedikit terkejut. Mark meminta maaf kepadanya ? biasanya lelaki iblis itu tak akan mau mendengarkan ucapan orang lain, apa lagi orang itu memerintahkannya. Tapi lihatlah sekarang ketika Haechan memintanya untuk melaju Pelan, Mark segera menuruti ucapan Haechan dan meminta maaf.

Haechan pun mengabaikan dan lebih memilih menghadap kearah jendela memandangi jalanan.

"Kenapa ada Jeno ?" tanya Mark tiba-tiba.

Mendengar pertanyaan Mark, tubuh Haechan kembali menghadap kedepan dan melirik sebentar kearah Mark "Dia hanya menemaniku untuk menunggumu" jawab Haechan jujur.

"Kau yang memintanya ?" tanya Mark lagi.

"Tidak, tapi dia yang memaksa"

Mark melirik kearah Haechan, lalu meraih tangan Haechan  yang berada dipahanya, kemudian mengenggamnya dengan erat "Jangan terlalu dekat dengannya" ucap Mark dengan mata yang sudah kembali fokus kejalan.

Haechan mengerutkan keningnya dan menoleh kearah mark "Jangan menga_"

"Aku mohon, turuti apa yang aku katakan. Ini demi kebaikanmu" potong Mark saat Haechan hendak memprotes perintahnya.
.
Sampai lah mereka ditoko minimarket tempat Haechan bekerja.

"Aku akan menjemputmu" ucap Mark, saat Haechan hendak keluar dari mobilnya.

Haechan menghentikan pergerakannya lalu menatap kearah Mark yang juga menatap kearahnya "Tidak perlu Mark, aku bisa pulang sendiri. Lagian apartemen yang kau beli sudah sangat dekat dengan toko ini" Tolak Haechan.

"Baiklah, aku akan menunggumu diapartemen. Hubungi aku jika terjadi sesuatu" Final Mark yang tak ingin memaksa Haechan, Ia pun meraih pergelangan tangan Haechan. lalu membawa tubuh mungil milik Haechan kedalam pelukannya.

"Markh" gumam Haechan saat berada didalam pelukan Mark.

"Sebentar saja, aku hanya butuh pelukan dari mu" Pinta Mark menyamakan pelukannya pada tubuh Haechan.
.
.
.
Haechan melangkah masuk kedalam toko, dan mendapati Renjun yang tengah melamun disalah satu kursi pegawai.

"Kamu kenapa ?" Tegur Haechan sambil menepuk pundak Renjun.

Renjun sedikit terkejut saat mendapati tepukan dari Haechan, Ia pun menoleh kearah Haechan lalu dengan cepat berdiri dan menarik tangan Haechan.

Devil Beside Me (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang