1.2

7.6K 601 43
                                    

.
.
.
.
Typo..

.
.
.
.

Haechan melangkahkan kakinya masuk kedalam gerbang sekolah bersama Jaemin. Hari ini Jaemin memilih untuk pergi bersama dengan Haechan walau dengan terpaksa ia lakukan karna suatu hal.

"Semalam pulang jam berapa ?" tanya Jaemin

"Ntah lah aku lupa" jawab Haechan, melirik kearah Jaemin yang  tetap fokus menatap jalan menuju kelas " Pergi dari apartemen Jaemin, dan tinggal lah ditempat ku. Jaemin tidak baik untuk mu" Dan tiba-tiba ucapan Mark semalam terlintas kembali difikirannya.

Apa yang harus Haechan katakan kepada Jaemin yang selama ini baik dan selalu membantunya, Ia binggung mencari alasan untuk keluar dari apartemen Jaemin. Lagi pula untuk apa ia memikirkan hal yang menurutnya tidak mungkin, Jaemin selalu baik dengannya lantas tidak baik dari mana yang Mark katakan ?

Haechan menghelakan nafas lelahnya memikirkan hal yang menurut nya tidak masuk akal.

"Kenapa ?" tanya Jaemin saat merasakan helahan nafas Haechan.

Haechan kembali menoleh kearah Jaemin "Ti..tidak" jawab nya.

Sesampainya mereka dikelas, Haechan dan juga Jaemin menduduki pantatnya dikursi Masing-masing. Tak lama kemudian seseorang datang kedalam kelasnya lalu mendekat kearah Haechan dan juga Jaemin.

"Haechan" Panggilnya sambil menduduki pantatnya dikursi depan meja Haechan dan Jaemin.

Haechan menatap kearah orang yang telah duduk didepannya lalu tersenyum "Iya Jen, ada apa ?" tanyanya.

"Sudah sarapan ?" tanya Jeno balik mengabaikan pertanyaan Haechan.

"Udah tadi sama Jaemin" jawab Haechan jujur.

"Hmm, jam istirahat nanti makan bareng ya" Ajak Jeno "Aku akan menjemputmu, tunggu aku dikelas" Lanjutnya lagi sambil berdiri dari tempat duduk dan mengusap pucuk rambut Haechan.

Haechan hanya menganggukkan kepalanya tanda menerima ajakan dari Jeno. Setelah mendapatkan jawaban dari Haechan Jeno pergi dari kelas Haechan dan Mengabaikan Jaemin yang hendak tersenyum kearahnya.

Jaemin yang sejak tadi memperhatikan keduanya, ia hanya bisa menahan amara rasa cemburu saat melihat sikap Jeno yang sangat lembut kepada Haechan dan mengabaikan dirinya yang ada disamping Haechan. Ia bangkit dari tempat duduknya dengan sedikit kasar sehingga kursi yang ia duduki tadi terjatuh kelantai.

"Jaem" Panggil Haechan terkejut saat mendapati kursi Jaemin terjatuh.

Jaemin mengepalkan kedua tangannya, lalu pergi mengabaikan Haechan yang menatap kearahnya penuh tanya.

"Kenapa si ?" tanya Haechan pada dirinya sendiri.
.
.
.
.
Jam istirahat berbunyi, Jaemin dan Haechan membereskan buku yang ada di atas meja mereka masing-masing.

"Jaem" Panggil Haechan, Jaemin pun menoleh kearah Haechan "Kenapa ?" tanyanya

"Tadi sebelum jam pelajaran dimulai, kau  kemana ?" tanya Haechan ragu saat melihat wajah datar Jaemin kepada nya.

Devil Beside Me (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang