1.6

6.6K 583 23
                                    

.
.
.
.
Typo....
.
.
.
.

Renjun duduk dikursi tunggu, menunggu Haechan yang sedang ditangani oleh dokter didalam ruangan, Tubuhnya bergetar hatinya penuh dengan rasa bersalah dan penyesalan. Air mata yang sejak tadi tak henti-hentinya menangis saat mengingat kejadian hari ini.

Bukannya menangis menyesal karna telah melukai sang kekasih, Tapi ada rasa kebahagiaan saat melihat sang kekasih tergeletak dilantai dan bawah oleh beberapa polisi. Mungkin ini akan menjadi awal baru untuk kehidupan untuk Renjun, Namun kebahagiaan itu seketika berubah menjadi penyesalan saat menatap pintu ruangan yang sedang menangani Haechan saat ini.

"Polisi meminta mu untuk memberi keterangan dan bukti" ucap seseorang mengalihkan pandangan Renjun.

"Bisa tidak, setelah Haechan sadar aku menemui mereka" Mohon Renjun kepada Jeno.

Jeno ? Jeno yang tadi menghubungi Haechan dan membawa mereka kerumah sakit serta memanggil para polisi untuk menangkap Jungwoo.

Dan Jungwoo ? lelaki itu mungkin sedang ditangani disalah satu rumah sakit dengan pengawasan polisi.

Jeno menganggukkan kepalanya "Kita tunggu Haechan sadar, aku akan membantu mu untuk menyelesaikan masalah dengan lelaki tadi" balas Jeno, sambil menduduki tubuhnya dikursi samping renjun.

"Terimakasih" lirih Renjun yang masih bisa didengar oleh Jeno.
.
Tak lama kemudian dokter pun keluar dari ruangan Haechan, Jeno serta Renjun mendekat kearah dokter "Bagaimana keadaan teman saya, Dok ?" tanya Renjun tak sabaran kepada Dokter.

"Baik, hanya terluka dibagian luar saja dan tidak mengalami luka dalam" jawab Sang dokter.

Renjun menghelakan nafas leganya lalu melirik kearah pintu ruangan "Kami boleh masuk, dok ?" tanya Jeno yang menyadari kekhawatiran diwajah Renjun.

"Silakan, pasien juga sudah sadarkan diri" ucap sang Dokter "Dan saya akan memberikan beberapa resep obat untuk pasien" sambungnya.

"Baiklah dok"

"Aku akan menemui kalian lagi" ucap sang dokter lalu pergi meninggalkan Renjun dan Jeno.

Renjun melangkah masuk kedalam ruangan dan diikuti oleh Jeno dibelakangnya.

"Chan" Panggil Renjun dengan bersamaan airmata yang kembali keluar, ketika melihat keadaan Haechan saat ini.

Haechan mengalihkan pandangannya kearah Renjun, yang tadinya menatap diam kearah langit kamar. Ia kemudian tersenyum saat melihat Renjun mendekat kearahnya, lalu Haechan pun  merentangkan kedua tangannya untuk membiarkan Renjun memeluk tubunya .

Renjun yang mengerti, ia pun dengan cepat memeluk tubuh Haechan sangat pelan takut jika menyentuh luka yang ada pada tubuh sang teman.

Renjun menangis terisak didalam pelukan Haechan "Chan, maaf ini semua karna ku" mohon Renjun dipenuhi penyesalan.

Haechan menatap kearah Jeno yang ada dibelakang Renjun, Ia tersenyum lalu mengusap pelan punggung Renjun "Aku baik-baik saja, kau tak perlu meminta maaf" tenang Haechan.

Renjun melepaskan pelukannya lalu mengusap lembut pipinya menghapus bekas sisa air matanya "Kau terlalu baik, semakin membuatku merasa bersalah" ucapnya menduduki tubuh dikursi samping kasur dimana tempat Haechan terbaring.

Devil Beside Me (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang