31.🔹

3.1K 303 9
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Lisa POV🌸

Seperti yang telah aku duga, sekolah begitu ramai membicarakanku saat aku tengah melewati kelas-kelas dan kerumunan teman-teman satu sekolahku. Entah karena mereka terkagum, atau mungkin karena mereka membenciku.

Ah ya sudahlah, lagipula memang sudah sewajarnya ketika kita memulai sesuatu, akan ada yang benci, dan ada juga yang mendukung kita. Itu sudah kupahami bersama aunty Jisoo saat memasuki dunia permodelan.

Aunty juga menjelaskan kepadaku, bahwa setelah meneken kontrak, aku tidak bisa lagi sebebas dulu. Aku sudah memilih untuk duduk di bawah naungan perusahaan aunty, dan mentaati kontrak perjanjian kami.

Tak lama ketika aku tiba di kelas, beberapa dari temanku sedang membicarakanku.

Huhhffhh.. Itu jelas sekali terlihat, dari bagaimana cara mereka memandangku, dengan mata mereka yang melirik ke arahku saat aku datang, biasanya juga tidak seperti itu.

"Lisa, apa benar ini kau?" tanya salah satu dari teman satu kelasku. Aku mengangguk, tak mau banyak bicara.

"Wuah, daebak. Jadi kau sungguh menjadi model brand itu? Perusahaan besar itu?"

Ah mereka benar-benar berisik. Kalau begitu sekalian saja kubuat mereka jantungan.

"Ani, semua brand yang dipasarkan, kemungkinan aku yang akan menjadi modelnya" sekali-sekali sombong itu boleh 'kan?

"Daebak!"

"Omo, benarkah?"

"Wuah.. Jinjja? Lisa Lisa bolehkah kita berfoto?" benar 'kan?

"Ahm, maaf sebelumnya, tapi agensiku melarangku untuk sembarangan berfoto, karena ini masih awal perjalanan karierku, jadi aku mau tidak mau harus mengikuti peraturan mereka"

"Aigo.. Lihatlah selebriti baru kita" sialan, Rose datang dan merangkulku, dia malah semakin membuat mejaku ramai dikerumuni orang.

"Dasar" pekikku, lalu kami beranjak untuk pergi ke kantin, namun Jennie menelponku.

Ada apa ya?

"Yak, tenang saja, aku akan menjadi managermu dan menjaga fans barbarmu nanti"

"Kau ini, aku belum jadi apa-apa, Rose. Sebentar ya, aku harus menerima panggilan mommy"

"Arasseo, pergilah dengan tenang monkey"

"Yak, kau pikir aku akan mati hah?"

"Hahaha... Bercanda, serius sekali si"

Aku segera menerima panggilan calon istriku. Tapi seperti biasa, karena kami sedang tidak berdua, jadi aku akan memanggilnya dengan sebutan mommy.

Meraki Mom-mom ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang