32.🔸

2.8K 296 37
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Lisa tiba di parkiran perusahaan tempat Jennie bekerja. Ia segera menelpon wanita yang biasa disapa mommy itu ketika sudah tiba dan menunggunya.

Namun pikiran Lisa masih terpaku pada kalimat Irene yang menyatakan bahwa ia dan wanita itu bersaudara. Meski demikian, Lisa tetap tidak ingin membuat Jennie merasakan sebuah ancaman, yang di mana Irene menginginkan hak asuhnya sebagai keluarga kandung, sehingga Lisa akan menyembunyikan kejadian tentang hari ini dari kekasihnya.

Tidak lama usai ia menelpon Jennie, terlihat wanita cantik yang tengah mengandung itu berjalan menuju ke arahnya parkir.

Lisa segera menjemput Jennie keluar, dan membukakan pintu mobil untuknya.

"Silahkan masuk" ucapnya dengan senyum yang manis, Jennie membela pipi Lisa singkat, lalu duduk di kursi samping kemudi.

Mereka telah berada di dalam mobil, sejenak berciuman sebelum melaju dan pulang.

"Kau pasti lelah hm?" ucap Lisa begitu manis, Jennie mengangguk kecil dan menaatapnya.

"Em, begitulah sayang"

"Babynya daddy lelah juga ya Sayang?" tanya Lisa dengan belaian di perut Jennie, Jennie cemberut gemas dan Lisa segera mengecup tangannya yang sedari tadi ia genggam.

"Hon?" panggil Jennie.

"Emh? Oh iya sayang, daddy membeli beberapa makanan kesukaanmu dan mommy. Jennie, kau belum makan sejak tadi pulang kantor 'kan? Sekarang makan dulu ya?"

"Aku sudah makan malam, Li dengarkan aku dulu"

"Tapi aku membeli mandu dan teman-temannya"

"Nanti saja untuk cemilan kita di rumah"

"Baiklah, bicaralah sayang, ada apa?"

"Tadi di kantor, Yeri mengajakku berbicara, dan entah kenapa dia tiba-tiba membahas tentang cerita kita, dia tidak mengatakan dia mengetahui kisah kita melalui siapa, tapi Yeri bilang seseorang dari keluargamu mencarimu sejak lama, dan Yeri sendiri baru menyadarinya sejak kalian berpapasan waktu itu, sebab dia melihat tanda lahirmu yang begitu spesifik katanya. Dia bilang dirinya merasa tidak tenang harus menyembunyikan sesuatu dariku, maka dari itu dia mengatakannya padaku tadi, sebelum kami pulang"

"Hm.. Kau tidak usah pikirkan itu em? Biar saja semua yang aku lakukan hanya untuk hidup bersamamu, membahagiakanmu dan anak kita. Jennie, mau sebanyak apa pun yang datang dan mengaku jadi keluargaku, aku tidak akan menghiraukan mereka, karena keluargaku selamanya hanya dirimu, juga calon bayi kita. Jangan memikirkan hal yang membebanimu ya? Pikirkan saja kesehatan si kecil, dan utamakan kesehatanmu, kebahagiaanmu, karena aku sangat mencintai kalian berdua" Lisa mengecup punggung tangan Jennie lagi, dan mengusapnya sambil terus menyetir.

Meraki Mom-mom ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang