11.🔹

6.2K 518 50
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Jennie POV🌼

Mimpi apa aku semalam? Sampai Tuhan harus memberikan hari sesakit ini?

Kemarin malam kami sangat bahagia dan penuh cinta. Tapi malam ini, semuanya berubah seketika, karena keegoanku.

"Li, tunggu, apa kita tidak bisa menyelesaikannya secara baik-baik? Iya aku salah.. Lisa.."

Aku mengejar Lisa sampai menuruni anak tangga terakhir. Di sana Lisa berhenti, dan melihatku setelah mengusap air matanya.

Aku tahu aku sudah keterlaluan, bermain tangan seringan mungkin. Tapi apa tidak ada kesempatan bagiku untuk memperbaiki semuanya? Aku sangat menyesalinya.

Lisa adalah seorang anak yang baru menginjak usia 18 tahun, wajar jika dia memang begitu labil, masa pubertasnya sedang ia alami saat ini, terlebih karena sering aku perlakuan dia dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, aku tidak pernah semarah itu saat ucapannya mulai kurang ajar dan tidak nyaman untuk didengar. Aku selalu memanjakan Lisa, bagaimanapun.

Namun apa pun yang terjadi, semoga bukan perpisahan jalan satu-satunya. Sudah cukup dulu kami berdiam-diaman selama satu hari, dan itu sangat menyiksaku.

"Diam di sana, Jennie. Tolong biarkan aku berpikir dan beri aku waktu untuk memantaskan diri. Jika kau berani mengejarku, aku tidak akan pernah mau untuk menemuimu lagi" ancamnya seolah aku tidak boleh mengikutinya, benar-benar tidak boleh.

Aku terpaku tanpa banyak kalimat yang sudah memenuhi isi kepalaku ini. Tapi yang kulakukan saat ini hanya diam dan diam menatap langkahnya membelakangiku, lalu semakin jauh dan keluar dari rumah ini.

Aku merasa saat ini bukan waktunya untuk menangis, tapi bertekad untuk terus mengejarnya. Namun tiba-tiba kepalaku terasa pening, dan penglihatanku berubah buram kehitaman.

###

Lisa...

Pergi ke mana kau selarut ini? Bekal apa yang kau bawa, Li?

Kenapa rasanya sakit sekali? Kau bilang tidak akan meninggalkanku apalagi membiarkanku bersama orang lain, tapi tadi kau sendiri yang menancapkan anak panah beracun itu dengan menyuruhku berkencan dengan orang lain.

Lisa..

Menyuruhku mengencani orang lain, adalah hal yang paling terburuk yang pernah kau ucap.

Aku tidak akan berkencan jika bukan denganmu. Aku juga tidak akan meniduri siapa pun selain dirimu. Oleh karena itu kembalilah.. Kembalilah kapanpun kau mau.

Aniya, aku tidak bisa diam saja seperti ini, saat permataku berkeliaran di tengah malam. Aku harus segera menghubunginya.

"Angkat Li, aku mohon.." kau akan marah jika aku mengikutimu, tapi aku juga tidak tahan berada di sini tanpamu.

Meraki Mom-mom ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang