41.🔹

2.5K 237 27
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Jennie POV🌼

Kami pulang setelah menikmati Sunday di pantai, dan menyaksikan couple baru Rose Jungkook. Setelahnya kami makan bersama di sebuah restoran, berbincang tentang masa pendekatan kami masing-masing.

Mungkin hanya aku yang tidak memiliki masa pendekatan, selama Lisa kecil sampai sekarang, kami sudah memiliki kedekatan yang jarang dimiliki banyak pasangan. Jadi tidak ada masanya bagiku, karena selamanya aku akan berdekatan dengan Lisa.

"Sayang, aku harus mampir dulu ke suatu tempat, kau mau ikut atau aku antar pulang untuk istirahat?" Tiba-tiba Lisa mengatakan ini padaku, aku jadi curiga jika tidak ikut dengannya.

"Tentu saja aku akan ikut, aku ikut ke mana pun kau pergi"

"Tapi nanti jadi tidak surprise"

"Mwo? Yak, kau bicara seperti ini sudah menghilangkan momen surprisenya sayang. Memangnya kau mau apa hm?" Kupeluk tubuhnya dari samping, dia sedang mengemudi karena Jungkook dan Rose sedang berkencan di hari jadi pertama mereka.

Lisa tidak jadi membawaku pulang, dia mengajakku ke suatu tempat yang di mana di dalamnya cukup ramai orang. Ya, mall, Lisa mengajakku ke mall.

"Tumben sekali hm? Kau sedang ingin menonton film?"

"Aniya, aku memesan sesuatu di sini" Benar-benar tidak surprise.

"Sesuatu? Apa itu?"

"Cincin pernikahan kita. Karena jari kita hampir sama ukurannya, makanya aku tidak mengajakmu ketika memesannya" Aaa.. Jinjja.

"Kau serius?"

"Duarius sayang, kau sudah menerima lamaranku waktu kita mengetahui ada baby di rahimmu, dan sekarang aku ingin menepati janjiku untuk mengganti cincin itu dengan yang lebih baik. Aku juga sudah bisa memanjakanmu sekarang dengan hasil kerjaku sendiri. Aku ingin membahagiakanmu dan bayi kita, Jennie"

Aku tidak bisa berkata apa pun saat dia begitu manis di kalangan seusianya. Lisa tidak seperti anak sekolah pada umumnya, entah kenapa dia lebih terbuka dan pandangannya sangat jauh ke depan di banding anak SMA lainnya. Bukan hanya cerdas, tapi dia juga manusia yang sangat terencana dan dapat menjadi apa pun yang aku butuhkan di segala situasi.

"Katakan padaku jika kau merasa lelah hm? Aku akan menggendongmu" Dan aku menyukai leluconnya yang payah ini. Mana ada pasangan saling menggendong di sebuah mall? Memang hanya Lisa yang mengatakan ini.

Lisa mengusap pinggangku sembari berjalan, meski kami diperhatikan beberapa orang, tapi itu tidak mengurungkan niat Lisa untuk melakukan hal manis ini padaku.

Aku sangat menyukainya.

###

"Sayang, bagaimana? Kau suka?" tanyanya ketika kami sudah mengambil cincin pesanan Lisa. Aku mengangguk dengan senyuman manisku, jujur aku terharu. Dia tidak membicarakan ini sebelumnya, tapi ternyata sudah merencakan ini dengan sempurna.

Meraki Mom-mom ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang