Meraki Mom-mom ☆

24.🔸

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

❄

Keep VOTING !!!✨

--------------------------------------------------------------

❄

07.50 pagi.

Sebuah mobil yang ditumpangi oleh pasangan berbeda usia itu menepi di parkiran perusahaan bernama XDENIN FASHION. Beberapa mobil juga baru menepi dan memarkirkan kendaraan dibawa.

Jennie melepas sabuk pengamannya, dan membuka pintunya sebelum Lisa keluar.

"Tidak usah keluar sayang, aku akan berjalan dengan yang lain. Kau hati-hati pulangnya hm? Kabari aku jika sudah sampai, jangan ngebut, jangan lupa mandi em?"  ucapnya dengan belaian di dagu Lisa.

Lisa mengangguk dan menggenggam tangan Jennie, ia kecup punggung tangannya lalu meraih lehernya untuk dikecup sebagai tanda perpisahan sementara.

"Jangan lupa kabari aku juga, baik-baik dan tetap kuat hm? Baby.. Daddy titip mommy ya? Jangan buat mommy kesulitan, daddy sangat mencintaimu dan mommy. I love you sayang. Mmmmwach" lantas mengecup perut Jennie dan kembali membelai pipinya.

"Aku berangkat em? Josimhaeka"

"Nee, neodo.. Saranghae."

"Saranghae"

Kecupan terakhir pun tercipta, lalu keduanya berpisah dari mobil. Jennie berjalan bersamaan dengan teman-teman kantornya, sedangkan Lisa masih memantau Jennie dari dalam mobil, melihatnya hingga masuk ke dalam perusahaan tempat Jennie bekerja.

###

Tiba di rumah, Lisa menghabiskan roti tadi yang sempat tertinggal di meja makan sebagai menu sarapannya. Ia gigit dengan lahap, lalu mencuci piringnya dan pergi ke tempat pencucian pakaian.

Tangan Lisa mengacak pinggang, sambil menghempaskan nafas beratnya, ia segera mencari ponsel di kamarnya dan segera menghubungi Jennie, karena ada yang harus ia bicarakan sekarang juga.

"Baru kuaktifkan lagi dia, astaga banyak sekali pesan dari Jennie, aunty, dan Rose. Mereka merindukanku saat aku tidak ada? Hmm.. Nanti aku hubungi Rose, dan mengatakan bahwa aku sudah kembali ke Seoul. Sekarang aku harus menghubungi Jennie dulu"

Tak lama panggilannya diterima oleh Jennie.

📲

"Iya sayang? Kenapa hm?"

"Kenapa kau mencuci pakaian kita? Aku sudah bilang jangan lakukan pekerjaan berat Jennie, biarkan itu jadi tugasku, kau tidak boleh melakukan pekerjaan rumah yang seharusnya aku kerjakan. Ini terakhir kalinya kau mencuci! Setelah ini aku tidak mau kau mencuci-cuci lagi!"

"Omo? Kau menelponku hanya untuk memarahiku sepagi ini?"

"Ya"

"Ciz, tahu begitu tidak akan kuangkat tadi"

"Andwae... Jangan mencuci lagi em? Kumohon" rengeknya gemas, Jennie tersenyum di kantornya.