37.🔹

2.6K 279 22
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Beberapa hari kemudian.

Lisa dan Jennie telah mengecek kandungannya dari rumah sakit. Hasil yang baik membuat mereka juga senang mendapatkan kabar bahwa kandungan Jennie sangat sehat. Meskipun pikiran Jennie sedikit kacau dan ketakutan, namun karena Jennie lebih mementingkan kandungannya, maka ia tak melewatkan makanan bergizi dan vitamin yang cukup untuk kehamilannya.

Biar saja urusan hak asuh Lisa, Lisa sendiri yang akan turun tangan, tanpa menyulitkan Jennienya, kali ini Lisa benar-benar ingin membuat Jennie lebih banyak istirahat dan tenang.

Bahkan Lisa menyarankan Jennie untuk work from home, jika nanti usia kandungannya memasuki trisemester terakhir.

Saking bahagianya Jennie dan Lisa hari ini, mereka merayakannya dengan makan malam di luar rumah. Tepatnya di sebuah resto favorit mereka ketika mereka masih berhubungan seperti anak dan mommynya.

Mereka sedang melangsungkan makan malam, dan memesan beberapa menu kesukaan mereka di restoran tersebut.

"Sayang, sup kerangnya lezat juga ya?" ucap Jennie sembari menyeruput kuah sup kerang.

"Em, tapi lebih lezat buatan istriku" jawab Lisa sembari melirik Jennie, lalu ia tersenyum dan kembali melahap makanannya.

Tanpa Lisa sadari, Jennie tersipu hingga mengetuk kepala Lisa dengan sendoknya.

Tuk!

"Aw, sayang? Kenapa? Sakit tahu" pekik Lisa sembari mengusap kepalanya, Jennie terkekeh dan memperhatikan Lisa yang tengah cemberut.

"Ups, mian hon, kau sangat menggemaskan habisnya"

"Tapi tidak usah mengetuk kepalaku dengan sendok juga 'kan?"

"Mian" ucap Jennie cemberut, ia merasa bersalah dan mengira bahwa Lisa marah padanya, lalu menyimpan sendoknya, berhenti makan. "Tiba-tiba aku melakukan itu tanpa pemikiran, maaf Li, mungkin ini bawaan si kecil" lanjutnya.

Lisa buru-buru menelan kunyahannya, dan menggenggamkan sendok tadi pada tangan Jennie.

"Ahh, ketuk lagi daddy nak, ketuk saja sesuka hatimu em? Asal kau tidak marah ya sayang? Mommy, ayo mom, ketuk kepala daddy, ketuk sampai benjol juga tidak apa-apa." kalimatnya membujuk, Jennie segera tersenyum dan mengusap bekas ketukannya.

"Mianhae, kau pasti sakit"

"Aniya aniya, aku tidak sakit sama sekali. Nah, mau ketuk pakai apa hm? Sendok? Garpu? Mangkuk juga tidak apa-apa, ayo ketuk kepalaku lagi jika itu membuat bayi kita bahagia" ucap Lisa tersenyum, ia mengecup tangan Jennie dan Jennie terkikik gemas.

"Hihi.. Kau daddy yang sangat pengertian Lisa. Cepatlah lulus hm? Aku ingin kita segera menikah"

"Iya sayang, daddy akan cepat lulus"

Meraki Mom-mom ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang