#1

10.9K 376 5
                                    

Sebelum baca kalian vote dan komen, bantu shere kalo bisa
_
_
_
Happy reading
___

   Di tepian sungai berarus besar tampak seorang gadis yang ingin mengakhiri hidupnya.

"huft! Kamu pasti bisa lin, dunia ini sangat kejam untukmu, jadi inilah jalan yang terbaik" ucapnya sendirian dengan pemikirannya.

"tidak ada yang sayang padaku didunia ini bahkan orang tuaku sendiri hiks hiks.. Bahkan mereka hiks lihatlah mereka meninggalkanku!" teriaknya dengan tangisannya yang terisak, dan terjatuh terduduk ketanah.

"ma-maafkanku niya, aku tak bisa menepati janjiku sampai akir bersamamu hiks hiks"

"oky sekarang bukan saatnya untukmu bersedih elin" ia menguatkan dirinya dan menghapus air matanya yang tumpah barusan.

   Elin siap berdiri kembali dari duduknya, ia membentangkan tanganya menghirup udara dalam-dalam. Saat ingin melangkah kakinya ke arah tebing, suara teriakan terdengar dari arah lain.

"elinn!! Jangan! jangan kau tinggalkan aku sendirian disini, aku minta maaf padamu kalau aku pernah berbuat salah padamu!" teriaknya dari jauh menghentikan aksi nekat elin.

"tidak! Tidak kau tidak pernah salah padaku, aku seperti ini karna aku sudah lelah hidup hiks niya!" Teriaknya, kini buliran bening tadi mulai turun lagi.

   Langkah demi langkah niya menghampiri elin dan saat akan mendekatinya, elin menghentikan langkah niya.

"niya jangan kau coba menghentikanku lagi, sekarang aku benar pasrah dan muak pada hidupku" mengangkat tanganya ke udara pelan-pelan melangkah mundur.

"elin kau jangan seperti ini, ingat janji kita, apa kau tidak mau menepatinya lagi" ia mencoba membujuk elin kembali tapi nihil.

"tidak!! Cukup niya jangan kau ungkit lagi perjanjian itu sudah lama kuingin ingkari bersamamu!" lanjutnya berteriak membentak niya dengan penuh penekanan dengan kata-katnya.

"hiks hiks hiks elin, jangan kau seperti itu" tangisnya pecah.

"cukup niya! jangan kau menangis didepanku seperti itu,  kali ini aku tidak akan terbuai lagi" ucapnya menegur.

  Aksi bunuh diri elin kerap kali gagal karna godaan dari niya yang acap kali mematahkan semangat elin untuk mengakhiri hidupnya.

"niya aku minta maaf padamu sebesar-besarnya, kali ini aku sudah tidak bisa lagi menahanya, jadi kau harus bisa bertahan jangan jadikan dirimu sepertiku" titahnya penuh dengan kesedihan.

"elin tidak elin jangan!" mengelengkan kepalanya kuat seraya menghapus air matanya yang mengalir.

"terima kasih untuk selama ini, selamat tinggal niya" akir dari ucapnya elin menjatukan dirinya  pada pinggiran tebing yang aliran sungainya berarusan deras.

"TIDAK!! ELIN!! TIDAK!!" teriak niya histers ketika elin dibawa arus sungai.

   Niya berlari mengikuti kemana arus sungai membawa elin tapi nihil kejaran tak sanggup menandingi air sungai yang cukup deras, terutama dengan pohon hutan yang menghalangi jalan niya untuk terus mengikuti kenama arus membawa elin pergi.

____________¥_______

   ELIN GEBLIANA namanya seorang wanita muda yang berumur 24 thn yang begitu pasrah pada hidupnya sendiri.

   Semangat yang di patahkan oleh dunia yang kejam dan dilukai oleh orang tua yang tega membuangnya sawaktu kecil.

  NIYA TANISHA sahabat dari elin yang seumuran denganya, kehidupan niya juga tak jauh berbeda dengan elin.

  Selama ini mereka hidup berdua digubuk kecil dekat desa terpencil bertetangaan dengan hutan terlarang dikawasan alaska.

  Penduduk disana tak banyak karna selebihnya sudah pindah kekota dan meninggalkan desa terpencil dan susah diakses itu.

   Kini keinginan elin tercapai, sempat sering kali gagal dengan aksinya yaitu mengakhiri hidupnya sendiri.

  
  Aksi ini sudah lama ia rancang sejak usia 17 thn, sudah lama  menantikan momen ini, tiap kali ia mencoba pasti gagal, dan sekarang di umur 24 thn  ia berhasil Mengakhiri hidup.

_____________¥______

   Pov niya_

"Elin kenapa kau tega hiks hiks" ucapku dalam tangis.

"kini kau biarkan aku hidup seorang diri, tanpa ada yang menemani, elin aku mohon pulanglah" mohonya penuh harap elin masih hidup dan pulang menemuinya.

    Warna langit sudah menampakkan hitam germelapnya tanpa kelap kelip bintang menemaninya.

  Seperti sudah terwakili dengan langit malam yang akan mengguyur kawasan desa itu. Niya menanggis sejadi-jadinya atas kepergian elin.

"apakah aku bisa bertahan sendiri disini atau ikut bersamamu elin" bisik hati kecilku.

Pov end_

  Tak lama setelah itu hujan turun dengan lebatnya menyamarkan tangisan niya.

-
-
-
-
-
-
-
---
NEXT

Gimana awal ceritanya tulis kesan kalian tentang cerita ini 🍒🍓
31/05/2023

  

About You My Mate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang