#26

3K 161 0
                                    

Sebelum baca wajib vote!!
_
_
_
Happy reading
____

Hari berganti hari, minggu berganti minggu kini sudah hampir dua bulan kevin tak kunjung keluar.

Malam ini bulan purnama kembali lagi, elin pasti akan mendengarkan raungan dan jeritan kesakitan sang alpha.

Dia diam-diam pergi menyelinap keruangan kevin, dari jauh dia sudah bisa Mendengarkan raungan serigalanya Kevin.

"apa yang terjadi pada mu kevin" apa sesakit itu, kau keluarlah aku akan mengobatimu" ucap elin lalu ia berlari kekamarnya, sambil manahan tangis.

Saat tiba di kamar elin menuju kasur, ia menyelimuti dirinya sambil menangis.

"nyonya kau baik-baik saja di dalam" ucap tisa yang melihat elin buru-buru masuk ke kamarnya.

"aku baik!!" teriak elin berbohong di dalam sana.

"apa kau butuh sesuatu?!!"

"tidak kau pergilah tidur!" Pinta elin.

Setelah tisa pergi elin menidurkan matanya, karna kantuk yang mulai terasa, ia lelah akan semua hal yang menimpanya saat ini.

_______________¥____

Keesokan pagi elin masih punya nyali untuk melangkahkan kakinya keruangan pribadi sang alpha berada.

"kevin!!!" teriak elin lembut dari luar.

"kevin kau mendengar mate kita! Cobalah untuk keluar bocah sialan, aku sudah lelah berada disini bersama kau" mendlink jeff.

Masih tak ada suara dari kevin di dalam sana.

"setiap saat elin selalu pergi untuk menemuimu! apa kau tak ada niat lagi untuk keluar dan mencintainya?" tanya jeff.

"tunggulah" kevin bersuara.

"sudah dua bulan kau tak keluar sekarang masih ingin kau menyuruhku untuk menunggu, ayo lah bung!" ujar jeff tak menerima.

"diamlah!" bentak kevin.

Elin yang seperti biasanya masih tak mendengar balasan kevin dari dalam hanya kembali kekamar dan merenung akan perbuatanya.

_________________&_____

Tok tok tok! Suara ketokan pintu yang menampilkan luna clarisa di baliknya.

"luna elin kau tak ikut sarapan bersama kami?" tanya clarisa yang baru masuk ke kamar elin.

"kalian duluanlah, aku sedang tak ingin" tolak elin.

"ayolah ada seseorang yang menunggumu di bawah" ucapan clarisa membuat elin mengerutkan keningnya.

"siapa?" Tanya elin kembali. "selama ini tak ada orang selain niya yang aku kenal, siapa dia?" ucap elin dalam hati.

"Kalau kau tak ingin pergi tetaplah disini, tapi jika kau ingin menemui orang itu segera kau kebawahlah, kalau begitu aku pergi dulu" lalu clarisa pergi.

Dengan penasarannya elin, ia mulai menyusul langkah clarisa keluar dari kamar di ikuti dengan kedua maidnya yang senantiasa mengikuti kemana langkah elin pergi.

Sesampainya di bawah, langkahnya terhenti ketika melihat punggung pria yang telah menunggunya itu, tanpa melihat wajah orang itu elin sudah sangat mengenal orang tersebut.

Pria tersebut berbalik bada Pelan-pelan kaki elin melangkah dengan sedikit gontai, lalu ia langsung menghambur tubuhnya masuk ke pelukan sang alpha kevin yang sudah membentangkan tanganya untuk menyambut elin masuk kedekapanya.

Semua orang yang ada di sana bahagia melihat interaksi antara kevin dan elin, sudah cukup lama elin menunggu Kevin untuk keluar dari ruangan biadab itu.

Kevin keluar dari ruangannya setelah merenung-renung dan berpikir betapa kesepian matenya ketika tak ada dirinya, memang sudah saatnya ia berhenti menghukum elin seperti ini, dengan keadaan yang membuat elin sadar akan posisinya.

"apa kau merindukan aku sayang?" bisik kevin di telinga elin, dengan posisi mereka berpelukan sangat erat.

"tidak!!" tolak elin mendorong tubuh kevin menjauh, melipat kedua tangannya dan memalingkan tubuhnya dari Kevin.

"apa kau ingin aku kembali lagi seperti sebelumnya?" Goda Kevin.

"tidak!" elin menggelengkan kepalanya seperti anak kecil, sambil memanyunkan bibirnya ke depan yang membuat Kevin ingin mencium pipinya itu.

"kalian lanjutlah makanan duluan, aku dan elin akan kekamar nanti para maid akan mengantarkan makanan ke kamarku" ujar kevin lalu membimbing elin menuju kamar mereka.

___________________¥_____

Hampir setengah jam mereka mengunci mulut mereka masing-masing, bahkan makanan mereka pun juga sudah sampai di kamar.

Tak ada satupun kata-kata keluar dari mulut mereka setelah mereka di pertemukan di meja makan tadi.

Elin yang duduk di bibir kasur hanya mencuri-curi pandangan melihat gerak-gerik kevin bekerja, sesekali tatapan mereka bertemu, tapi elin segera menepisnya.

Dengan terpaksa elin mendekati kevin yang duduk di sofa yang memang sudah di sediakan dikamar itu, dengan beberapa berkas di tangan kevin.

"a-alpha kevin" panggil elin gugup.

"hmm" singkatnya dingin.

"a-aku ingin mi-minta maaf" dengan masih kegugupannya, lalu ia langsung mendudukkan dirinya di samping kevin, sambil memegang satu tangan kevin yang bebas yang mana tangannya itu bertengger di atas paha atasnya.

"apa kau sudah sadar akan perbuatanmu?" kevin masih dengan nada dinginnya, lalu beralih menatap nanar mata elin yang sendu.

"hmm iya aku salah, dan aku juga sudah belajar dan menambah wawasanku tentang jenis kalian di perpustakaan sebelumnya" jawab elin dengan perasaan capur aduknya.

"baguslah" ucapnya datar.

"a-apa kau akan meninggalkan aku lagi"gumam elin pelan, kini bulir yang ia tahan tadi berhasil lolos satu demi satu.

Kevin yang dari tadi hanya acuh tak acuh kini menghadap elin, ia mulai menghapus air mata elin dan memeluknya sambil mencium singkat puncak kepala elin.

"hiks ma-maafkan aku, aku jahat kepadamu hiks hiks" isak tangis elin.

"yang sudah berlalu kau lupakanlah, aku tidak ingin melihatmu menangis lagi sayang, untuk yang sebelum aku juga minta maaf padamu, yang telah membuat dirimu khawatir setiap hari" ucap Kevin mengusap sayang Surai nan panjang itu.

Elin yang mendengar ucapan kevin yang saat ini masih baik padanya, tangisnya makin pecah. Kevin sendiri bingung dan panik bagaimana ia bisa memenangkan wanitanya ini

___________________¥____

Usai dari pengurung diri di ruangan pribadinya, kini kevin kembali duduk di singah sananya.

Sepekan ia sibuk mengurus itu dan ini, pulang pun sudah terlalu larut, waktu yang di habiskan bersama elinpun berkurang akhir-akhir ini yang membuat dirinya frustasi.

"kau sudah tidur lagi rupanya" kesal kevin ketika ia pergi ke kamar selalu mendapatkan elin yang sudah tertidur duluan.

Elin menyengaja dirinya untuk tidur lebih awal karna ia menyadari dirinya masih terlalu canggung kepada kevin yang mana biasanya mereka selalu ribut, memang hubungan mereka baik sekarang tapi elin masih malu dengan kelakuanya seminggu yang lalu.

-
-
-
-
-
-
-
-
----
NEXT

23/08/2023

About You My Mate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang