#33

3K 152 1
                                    

Sebelum baca wajib vote dulu!!
_
_
_
Happy reading
___

"bagaimana keadaanmu sekarang sayang apa sudah baikan" panik kevin.

"hmm"gumam elin lemah.

Setalah tiga hari anak niya melahirkan mood elin kadang suka berubah-ubah.

Hari ini alpha kevin mengajak elin keluar istana untuk berbelanja di pasar, namun satu kejadian tak di inginkan terjadi yaitu saat mereka ditengah pasar elin pinsan.

Disaat itulah semua orang panik, tak terlebih lagi kevin yang sangat menyesal membawa elin keluar untuk berbelanja walau dia sudah tau elin tak enak badan.

"hm emgh!" ketika elin ingin memutahkan sesuatu, ia berlari ke dalam kamar mandi.

"kau baik-baik saja sayang" ucap kevin menyusul elin ke kamar mandi.

"emgk wek uwek" mutak elin, lalu elin Terduduk di lantai dan terkulai lemah.

Kevin mencoba mengusap-usap punggung elin, setelah elin selesai muntah, kevin mengondong elin ala bridal stayle ke atas kasur lagi, lalu doktor istana datang untuk memeriksa keadaan elin.

"bagaimana kondisinya?" tanya kevin singkat pada dokter istana.

"luna baik alpha tapi" ucap sang dokter mengantungkan ceritnaya membuat kevin menatap tajam pada sang dokter."selamat alpha kalian sebentar lagi akan menjadi calon dari sang buah hati" jelas sang dokter.

Kevin mengerutkan keningnya masih memungut-mungut ucapan sang dokter, tapi detik berikutnya kevin baru tersadar, dan langsung berhambur memeluk tubuh lemah elin, sedangkan elin yang sudah sadar dengan keadaan ini, gadis itu hanya tersenyum kecil, karna efek kandungan yang masih muda, tubuhnya lebih lelah dari pada biasanya.

Gimana gak lelah, klan keturunan yang paling kuat akan lahir sebentar lagi bahkan itu bisa melebihi kekuatan alpha kevin, itu dalam kandungan bukan anak manusia aje tapi anak manusia pake serigalanya mbak.

"kalau begitu saya permisi alpha dan luna" pamit dokter tersebut.

"baiklah" jawab kevin, ia tak mau mengalihkan pandangannya dari elin.

"sudahlah kau bau" elak elin supaya kevin melepaskan pelukannya, karna ia merasa pengap di peluk-peluk, biasa mak-mak lagi sensinya ya.

"iya kah, istirahatlah mate, kau mau makan apa nanti biar kusuruh tisa masak untukmu?" tanya kevin sambil melepas pelukanya dari elin.

"hmm aku ingin bubur ayam saat ini" rengek elin seperti anak kecil, maklum efek kandungan.

"baiklah"
chup! Kevin mencium pucuk kepala elin singkat, lalu pergi meninggalkan elin untuk istirahat.

_________________¥_____

"wah benarkah!" kaget orang tua kevin saat mendengar bahwa menantunya hamil.

"iya bund, sudah masuk satu bulan" jelas kevin.

"dasar anak kurang ajar! kenapa tidak kau bilang kepada ayah dan bunda, selama ini kau menutupinya kepada kami bukan!" amuk molia tak menerima ketika ia tak diberi tahu tentang kehamilan elin.

"aku tak ingin menganggu waktu bunda dan ayah bersama cucu bunda yang baru lahir itu" jengkel kevin dengan kelakuan molia.

Memang sejak kelahiran niya ayah dan bundanyalah yang tinggal di istana olvin, jadi selama itu juga kevin tidak memberi tahu siapa-siapa kecuali orang istana, adik-adiknya beserta orang tuanyapun ikut tak diberi tau tentang kabar kehamilan elin.

"bunda maafkan kami ya bund" pinta elin yang saat ini duduk di ruang keluarga dengan perut yang sudah membuncit, mengingat kandungannya hanya 6 bulan.

"bunda akan memaafkan kalian, ingat kevin jangan kau coba buat seperti ini lagi, bunda memaafkan kamu karna bunda saat ini lagi senang dan juga permintaan elin"

"iya bunda" jawab kevin.

"ingat jangan sama bunda aja ayah juga" sambung max.

"iyaa" jawab kevin malas. "queen mari balik ke kamar" ucap kevin mau beranjak membimbing elin tapi tiba tiba di cegat oleh molia.

"jangan kau bawa elin dulu, jika kau ingin pergi, pergilah jangan kau bawa elin, karna aku masih merindukannya, dan masih banyak yang kita omogkan" timpal molia.

"chk! lebih sayang elin dari pada anak sendiri" lalu kevin beranjak pergi melaksanakan tugasnya seperti biasa.

"khikhikhikhi" tawa elin cekikikan ketika sejak dari tadi Kevin selalu di judesin sama maknya.

"kevin tunggu ayah!" panggil max menyusul kevin, karna ia butuh memeriksa aset istana juga sesekali.

____________________¥____

"sayang bangun" keluh elin di tengah malam.

"hmm" erang kevin.

"aku ingin jagung rebus sayang" pinta elin masih berusaha membangunkan alpha itu.

"diistana tidak ada jangung sayang" jelas kevin.

"kau carikanlah!" kesal elin dengan jawaban Kevin.

"esok pagi akan kucarikan untukmu ya, sekarang mari kita tidur lagi" bujuk Kevin.

"tidak!! hiks akun ingin sekarang hiks" teriak elin, sambil ia berusaha duduk, mengingat usia kandunganya saat ini 5 bulan.

Terlihat sekarang kelakuan elin seperti anak-anak mulai dari kandunganya masuk 3 bulan alpha kevin sulit untuk membujuknya ketika keinginannya tidak terdapatkan.

"baiklah baiklah aku akan mencoba mendelink beta dulu"

"hiks cepat"

"iya sayangku, baby kau menyulitkan daddymu lagi" ucap kevin mengelus-elus perut buncit elin.

"sudahlah cepat pergi dia tidak tahan lagi" timpal elin mendorong tubuh kevin agar pergi, karna elin tidak bisa menahan keinginan bruntal dalam kandunganya ini.

"baiklah kau lanjut tidur dulu jika sudah aku sampai biar kubangunkan" ujar kevin menidurkan elin kembali.

"ehm"

Selanjutnya kevin pergi keluar kamar, menemui beta glen yang sudah siap membantunya mencarikan jangung rebus yang di inginkan elin tersebut.

"alpha" sapa beta glen.

"ayo berangkat"

"baik alpha"

-
-
-
-
-
-
-
-
---
NEXT

Gak banyak babibu cerita malam ini di bagian kehamilan dipersingkat saja,, efek bentrok tugas kuliah dengan revisi cerita.
Maaf jika ada yang typo atau kurang asik, tapi aku berharap kalian masih setia nge-vote cerita ini dan baca sampai end.

17/09/2023

About You My Mate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang