#29

3K 167 0
                                    

Sebelum baca wajib vote dulu¡¡
_
_
_
Happy reading
____

  Besok adalah bulan purnama merah dimana setiap pasangan melepas hasratnya pada pasangannya masing-masing yang di picu saat malam itu. Hasrat yang begitu kuat bahkan melebihi malam bulan purnama biasanya

   Kevin sendiri masih duduk di ruanganya sambil menimbang-nimbang pemikiranya yang akan menandai elin saat bulan Purnama merah datang.

"sudahlah kevin jika dia masih belum menerima kita, biarkan saja kita tersiksa dengan hasrat kita huh!" jeff mendlink kevin, terlihat ia pasrah karna nantinya jika di bilang atau tidakpun, pasti elin akan menolaknya.

"benar dan lagi aku belum menjelaskan tentang kau padanya jeff" jawab kevin datar.

"malam ini kita tidur di ruangan seperti biasa, karna efek bulan purna sudah terasa di tubuhku" timpal jeff.

"baiklah"

_________________¥____

"bunda mana alpha kevin bund?" tanya elin pada molia yang saat itu menuju dapur.

"owh mungkin dia di ruang kerjanya, ah! atau jangan-jangan dia sudah pergi keruangan pribadinya lagi mengingat besok adalah malam Purnama merah"

"memang kenapa dengan bulan Purnama merah?" tanya elin polos.

"ayo ikut aku akan kujelaskan padamu" titah molia mengajak elin pergi ke ruang keluarga.

  Sesampainya meraka di sana molia menjelaskan satu persatu perbedaan bulan purnama biasa dan bulan purnama merah, terlebih lagi efeknya yang sangat kuat pada pasangan.

     Molia juga menyinggung tentang keberadaan jeff pada tubuh kevin, karna sampai sekarang molialah sumber pengetahuan tentang jati diri kevin yang sebenarnya, terbukti elin tau keberadaan jeff saat ini, karna molialah yang memberi tahunya dahulu, bahkan sampai serang kevin masih tidak pernah memberi tahu tentang jeff padanya, walau mereka sudah tidak berdebat seperti dulu lagi.

   Setelah elin paham dengan hal tersebut, elin beranjak pergi meninggalkan molia yang saat itu menikmati seduhan tehnya disofa.

__________________&______

   Pov elin on..

"elin apa kau siap dengan kenyataan ini, pasrahlah dan iklaslah" ucapnya sendirian menguatkan dirinya di kamar sebelum berhadapan dengan kevin besok malam.

"elin kau tenang! kevin tidak akan membunuhmu disini, lihatlah niya bahkan dia baik- baik saja sekarang dengan alpha olvin, dan kini dia sedang tengah mengandung" berpikir positif adalah hal yang baik untuk menenangkan dirinya yang kacau itu.

"arghhh! Bagaimana ini aku sudah terpuruk dalam cinta si alpha itu!!" teriaknya sambil mengacak-acak rambutnya.

"ah sudahlah aku tak ingin ambil pusing, kau nikmati saja hidupmu yang berantakan ini elin" jengahnya.

Elin end..

________________&____

  Keesokan hari elin belum juga berniat menemui sang alpha padahal nanti malam adalah malam purnama merah.

  Keragu-raguan dirinya masih  berdebat dalam batinnya, jika ia menerima kevin maka ia akan kekal di sini selamanya, sebaliknya dengan tidak menemui kevin malam ini maka rasa bersalahnya akan muncul lagi pada dirinya karna membuat kevin tersiksa kembali, menurutnya itu sama saja ia menyiksa orang tanpa mentuhnya.

"tetua ada apa dengan luna elin, dari tadi siang dia hanya bolak balik masuk keluar kamarnya?" tanya lora heran dengan tingkah lunanya hari ini.

"mungkin luna elin ada masalah dengan alpha kevin jadi kita diam saja" jawab tisa yang kini masih memperhatikan tingkah elin.

Brakk!! Bantingan Pintu kamar ditutup.

"aaaa ayolah elin ada apa denganmu? Tak kanlah kau seperti ini" cecosnya pada diri sendiri.

"kenapa kau malah seperti ini, ayolah, semangat elin semangat!" ucapnya menyemangati tapi pada kenyataanya seperti orang ketakutan sambil mengigit-gigit kuku jempol tangannya.

Brak!! Suara pintu kamar di buka  kembali.

  Elin keluar kamarnya lagi, tak bisa terhitung elin sudah bolak balik seperti itu seharian dari kamarnya.
Yang ada mungkin pintu itu akan lepas dari tempatnya.

   Sore ini dengan perasaan campur aduk, wanita itu sudah mengambil keputusan yang menurutnya tepat. Langkah kakinya sekarang berhasil membawa dirinya menuju kedepan pintu ruangan pribadi alpha.

  Tok tok tok!

"kevin buka pintunya! Kevin!!" teriak elin dari luar.
"malam ini kau pergilah ke kamar ada sesuatu yang inginku bicarakan denganmu! Ini penting" sabungnya lagi.

   Tak ada jawaban dari dalam, capek menunggu jawaban dari kevin akirnya elin memutuskan pergi kekamarnya.

"sudahlah jika kau tak mau aku mengobati sakit pada dirimu, biar kau tanggung saja deritamu itu ckhh!" gerutu elin sambil melangkah ke kamar.

________________&____

  Pov kevin on...

"kevin mate kita sudah menerima kita, awu awuuuuu!!" gonggong jeff di dalam sana.

"tidak baru aku saja, kau balum aku ceritakan padanya" jawab kevin datar, karena ia belum tau bahwa elin sudah mengetahui ada Jeff pada diri Kevin.

"presetan kau, tapi itu tak masalah, tandai dulu dia malam ini lalu kau pelan-pelanlah ceritakan diriku padanya" timpal jeff.

"yang aku takuti nanti, apakah dia akan bisa menerima kita lagi jika aku memberi tahu tentang kau, apa dia akan takut dan lari lagi?" ujar kevin membayangkan ia dan elin untuk hari yang akan datang.

"kita coba pelan-pelan, mungkin dia mengerti" titah jeff.

"baiklah, kau tak bisa lari lagi mate!" ucap kevin dingin.

"awuuuuu!!"tak sabar jeff

" berteriak lah lagi jeff aku sangat bahagia sekarang" pinta Kevin.

"awu awuu awuuuu!" gongongan kebahagiaan jeff

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
---
NEXT

  Malam Minggu aku up yang jomblo bisa baca ceritanya yang punya ayang terserahlah.

   Lagi gabut aku up malam Minggu maaf bila ada ketypoan dalam cerita. Ingat jangan lupa vote komen dan shere Oky, sekian terimagaji.

02/09/2023

 

  

About You My Mate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang