#28

3K 159 0
                                    

Sebelum baca wajib vote dulu!!
_
_
_
Happy reading
___

Brak!! Brak!

Suara gebrakan yang di timbulkan dari pintu kamar alpha, namun tidak membangunkan sang putri cantik dari tidurnya, melainkan sang alphalah yang siap menelan hidup- hidup orang yang membangunkannya di pagi hari, namun hal itu sayang tak terjadi karna orang itu adalah ibundanya.

"bund! Kau datang di saat waktu tidak tepat sthh!" jengkel alpha kevin yang saat ini masih memeluk matenya yang tengah tidur.

"aku kesini ingin melihat keadaan calon menantuku bukan kau, sudahlah! dia masih tidur, lebih baik aku tanya kau saja bagaimana keadaan elin?" tanya molia dengan nada ketusnya.

"sekarang mungkin dia sudah mulai membaik bund" jawab kevin membangunkan dirinya dari baringanya. "aku minta maaf bunda karna tak mendengarkan ucapanmu, aku salah karna mengira bahwa putri zea itu orang baik- baik saja selama ini"

"sudahlah biarkan itu berlalu, jangan kau pikirkan lagi orang yang tak tau asalnya itu, yang aku inginkan saat ini yaitu kau cepat menikahlah dengan elin" cercos molia menceramahi anaknya itu.

"iya akan ku usahakan secepatnya dengan meluluhkan hatinya terlebih dahulu" tangan kevin membelai puncak kepala elin sayang.

"jika begitu aku keluar, kau bisa melanjutkan hal tadi, lebih pun tidak masalah, aku ingin sekali menggendong cucu dari keturunan kau khikihkhi" goda molia terkekeh.

"diam lah bunda, sudah-sudah sekarang kau keluarlah" kevin mengusir ibundanya dari kamar dan mengunci pintu kamarnya, supaya orang selain bundaya tak ikut-ikutan mendobrak pintu kamarnya sembarangan lagi.

Kevin kembali menidurkan tubuhnya di samping elin sambil merenguh pingang elin posesif, dengan keadaan yang berhadap-hadapan elin mendadak membuka matanya.

"apa yang kau lakukan?" tanya elin masih diam dalam posisi tidurnya, ia tak berniat mengusik kenyamanan sang alpha di pagi hari.

"rupanya kau sudah bangun?" kaget kevin.

"iya aku mendengar kau berdebat dengan bunda tadi"

"kenapa kau tidak bangun?"

"kasur ini tidak mau Membangkitkan nyawaku dari tidurnya dan mataku hanya ingin terpejam, maaf" Elin mengedip-ngedipkan matanya Bersalah supaya dia dimaafkan oleh alpha.

"dasar kau ini" kevin Gemes sendiri dengan tingkah elin."Sepertinya kau sudah mulai nyaman dengan posisi ini, tak mau menolakku lagi"

"sebenarnya aku ingin sekali membuang tanganmu yang bergantung di pinggangku ini, tapi kau nanti pasti marah hehehe Ups! aku bercanda" ucap elin membuat candaannya langsung dihadiahi dengan tatapan marah sang alpha.

"Jadi kau sudah bisa mempermainkan aku ya" timpal kevin mencolek hidung matenya, sedangkan elin tertawa bahagia bisa mempermainkan sang alpha besar ini" apa kau tak berniat memberiku hadiah di pagi hari" ujar kevin menggoda.

"tak ingin kau sudah mengambilnya tadi malam bukan"

"ayolah sayang beri aku morningkiss"

"tak kau sudah mendapatkanya lebih tadi malam"

Tak pikir panjang kevin bertindak menempelkan bibirnya pada bibir elin, lalu mulai melumat kecil bibir pink elin, elin yang mulai terbuai mengikuti tuntunan dari kevin.

Elin yang akir-akir ini hanya menurut pada kelakuan kotor kevin apakah elin sudah mulai menerima keberadaan sang alpha?

Lumatan kecil tadi berubah menjadi lumantan dalam dan kasar, bahkan elin susuh untuk menyesuaikan lumatan dari bibir kevin.

"huft huft huft" deru nampas mereka setelah berciuman, bahkan posisi kevin saat ini ada di atas elin dengan tangan yang menopang badanya sendiri.

"apa ingin lanjut ketahap selanjutnya?" tanya kevin pelan supaya elin bisa menerimanya perlahan.

"tidak aku belum siap!" ucap elin membelalakan matanya karna kaget ketika kevin mencium ceruk lehernya singkat.

"tidak masalah kita mulai dengan pelan-pelan, lambat larut kau bisa menerimanya sayang" ucap kevin tersenyum, lalu bangkit dari posisinya, tetapi di balik sikap kevin yang pengertian elin tau bahwa kevin sedikit kecewa.

"alpha kevin kemari lah sebentar" titah elin ketika kevin hendak turun dari kasur.

"Hmm apa?" Kevin mengerutkan alisnya penasaran.

"Kau ingin tidak? lebih mendekatlah padaku" ucap elin yang masih berbaring di kasur.

Cup!

Elin mencium pipi kevin, kevin yang mendapatkan ciuman dari elin bahagianya tidak tertolong lagi. Karna hal inilah yang di nanti sang alpha, akirnya elin tergerak sendiri untuk melakukan itu.

Cup! cup cup cup! Muahhh!

Atas kesenangan dari kevin, ia langsung meluncurkan turbo ciuman pada seluruh bagian wajah elin tak lupa ia memberi kecupan di ceruk leher elin yang suatu saat akan menjadi tempat penandaan kepemilikannya.

"sudah kau pergilah mandi" suruh elin sambil menghentikan tindakan keji kevin.

"berdua" pinta kevin manja.

"tidak! Belum waktunya, pergilah sana" usir elin.

Kali ini kevin menurut, tak masalah baginya awal di tolak lama-lama elin akan terbiasa.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
----
NEXT

Malam yang cerah bersamaan dengan update hari ini, yang hujan di tempatnya gak nanggung hehehehe.

Maaf jik ada beberapa typo di part-nya, dan Jangan lupa bantu buat memperbanyak vote biar semangat kerja buat revisi cerita.

Jika votenya gak naik" bisa-bisa aku Hiatus dulu up ceritanya 🥲

30/08/2023

About You My Mate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang