#21

3.1K 165 1
                                    

  Sebelum baca wajib vote dulu!!
_
_
_
Happy reading
____


Setelah urusan elin selesai di istananya milik olvin, sekarang ia meminta kepada niya untuk mengantarkannya pulang ke rumah awal mereka.

"niya apa kita siap berangkat sekarang?" Semangat elin.

"tidak elin rumah kita sudah hancur, kau tak bisa pergi kesana lagi" bohong niya pada elin, karna sebelumnya olvin memberi tahu niya bahwa kakaknya akan menjemput elin ke sini.

"apa benar?"

"iya, kita sudah lama tinggal disini, mungkin saja rumah kita sudah hancur, kau tahu bukan bahwa rumah kita hanya terbuat dari jerami" jelasnya.

"tapi walaupun tak ke rumah, aku ingin ke dunia manusia, aku tak ingin di sini niya" rengeknya pada Niya.

"dengar elin, hidup kita sudah enak di sini, dan kita sudah memiliki jodoh masing-masing yang sudah di atur oleh moongoddes, jadi buat apa tinggal di dunia manusia yang membuatmu menderita elin!" Niya menceramahi elin yang menolak untuk tinggal di dunia ini, sedangkan Niya sudah mengerti dan memahami tempat tinggalnya sekarang.

"kau memang mencintai alpha olvin tapi, aku! jangankan orangnya dunianyapun aku tak suka" ucap elin entengnya.

"elin aku hanya mengatai ini tuk terakhir kalinya pada kau, jangan sampai kau menyesal lagi setelah datang ke dunia manusia, memang dunia ini menakutkan untukmu, tapi jika kau mengerti dan mengikhlaskannya pasti itu terasa indah, apalagi kau sudah di jaga oleh alpha paling kuat di antara banyaknya alpha di sini, bahkan aku masih bersyukur memiliki alpha olvin di sisiku ini" ucap niya memperingati elin yang keras kepala itu.

"tapi.." ucap elin menimbang- nibang perkataan niya.

"tak usah banyak tapi-tapi lagi elin, sudah ikhlaskan saja dirimu tinggal di sini, mungkin ini memang takdir kita, toh dulu kita susah, sekarang kita bisa menjadi orang besar di sini" timpal niya membujuk elin.

"ah!! Kau sama saja dengan yang lainnya, keluarlah aku butuh berpikir tenang, butuh istirahat! Aku lelah" amuk elin menepis perkataan niya tadi, lalu mengusir niya dari kamar peristirahatanya saat ini.

"dasar keras kepala" umpat niya di luar kamar, lalu ia mencari alpha olvin berada.

_______________¥____

"bagaimana keadaan elin?" tanya alpha kevin yang baru sampai di istana alpha olvin.

"tenanglah kak, luna elin dalam keadaan baik namun sebelumnya ia sangat kelaparan dan kelelahan" jelas olvin pada kevin.

"lalu dimana dia sekarang?"

"kau tenang saja alpha kevin dia sedang istirahat" sambung niya yang baru datang, ia menunduk hormat pada sang alpha kevin.

"siapa kau?" tanya kevin, Karna ia tak pernah melihat wanita itu.

"dia mateku kak sekaligus sahabat kecil dari luna elin" timpal olvin menjawab pertanyaan yang di berikan pada niya.

"salam alpha kevin aku niya tanisha" ucap elin lalu menunduk lagi, lalu kevin tersenyum ramah pada niya.

"bagaimana sayang kau sudah melakukan apa yang aku bilang padamu tadi?" tanya olvin pada niya.

"sudah! sepertinya dia menimbang-nimbang ucapanku" jelas niya pada olvin,  kevin yang tak mengerti apa yang mereka bicarakan hanya mengangkat sebelah alisnya.

"apa yang kalian bicarakan?"

"kami sendang membantumu kak, membujuk luna elin untuk bisa menerima kehadirannya di dunia ini" ucap olvin.

"maafkan sikap luna elin sebelumnya padamu alpha kevin, dia memang sangat keras kepala sudah dari dulu" ucap niya mewakili maaf elin pada kevin.

"tidak masalah, kau tak perlu meminta maaf karenanya" balas kevin. "lalu kapan kalian akan melangsungkan pernikahan?" tanya alpha kevin.

"kami berencana menikah bulan depan kak" jawab olvin yang membuat niya salah tingkah.

"bagus" singkat kevin.

"kau pergilah ke kamarmu dulu, dan jangan kau menganggu luna elin saat ini" perintah olvin namun di balas oleh tatapan tajam kearah sang adik.

"ayo sayang kita pergi, kak aku pergi dulu dengan niya, kau jangan sampai berulah lagi dengan luna elin" olvin mengandeng tangan niya lalu mereka pergi dari hadapan kevin.

  Di saat lengah kevin berjalan mendekati kamar yang bukan kamarnya, melainkan kamar elin.

  Kevin mencoba memutar kenop pintu sepelan mungkin, biar tidak ketahuan oleh elin nantinya.

  Saat pintu telah terbukak kevin melihat elin yang tengah tertidur lelap di atas kasur.

  Kevin menghampiri matenya, lalu mendekati ceruk leher elin, ia mengendus wangi elin dengan rakus

  Elin yang merasa tergaduh dalam tidurnya hanya melenguh, kevin yang merasa elin terganggu, ia menghentikan aksinya, lalu ia mengecup singakat bibir elin.

"malam sayang" bisik kevin, setelah itu ia beranjak meninggalkan kamar.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
----
NEXT
04/08/2023

About You My Mate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang