#27

3K 167 0
                                    

Sebelum baca wajib vote!!
_
_
_
Happy reading
____

Di awali dengan cuaca pagi yang cerah di istana, elin melangkahkan kaki mengelilingi taman kesukaannya, saat elin asik dengan dunianya yang kini sedang memetik beberapa bunga, di jalan elin berpas-pasan dengan putri zea.

"bahagia kau sekarang, karena sudah merebut kebahagiaanku" zea to the point.

"aku tidak bermaksud, kau lihat aku sudah berusaha menjauhinya tapi---"

"sudah lah aku benci dengan kau elin, termasuk perkataan busuk kau itu" zea memotong ucapan elin.

"berarti kau selama ini berpura-pura dengan ucapan baikmu itu? Astaga ku kira cuman sifat kau yang buruk, ternyata ucapan kau juga kotor" elin mengerutkan keningnya tertawa ringan, tak percaya dengan kepribadian zea.

"sudah lah kau tak perlu tau, yang kuinginkan saat ini adalah alpha kevin menikahiku bukan kau wanita murahan dasar jalang!" tangan zea tiba-tiba mencekik leher elin, sampai dirinya terangkat ke udara.

"a-apa ya-yang kau la-lakuka-kan" ucap elin terbata-bata, karna pasokan udara yang ia terima makin sedikit.

"aku ingin membunuhmu luna elin, memang ini yang kau ingin kan bukan"

"le-lepas!" elin berusaha melepasakan tangan zea dari lehernya, namun kekuatan manusia tidak sebanding dengan kekuatan putri zea yang bernotabekan manusia serigala.
"hah-hah hah-hah to-tolong" elin tak sadarkan diri.

Alpha kevin datang dan menendang tangan putri zea dengan kakinya, kevin menyambut tubuh elin yang hampir jatuh ke tanah.

"al-alpha ma-maafkan aku" zea langsung berlutut meminta maaf pada kevin.

"kau berani membunuh mate ku! Jika terjadi sesuatu padanya nyawa kau hilang, beta glen asingkan dia dulu!" tegas kevin lalu ia membawa elin masuk ke istana.

Di kamar kevin membawa dokter istana yang siap untuk memeriksa keadaan luna elin. Berita mengenai kejadian yang menimpa elin sudah tersebar di dalam istana.

"bagaimana keadaanya?" tanya kevin pada dokter.

"biarkan dia istirahat dulu, luna baik-baik saja alpha, jika kau tidak datang tepat waktu, berkemungkimanan luna elin tak tertolong lagi di tangan putri zae" jelas dokter.

"sial" geram kevin.

Kevin terburu-buru berjalan dengan kemarahan bergejolak  yang slalu mengikutinya. Sampai ia sekarang berada di penjara bawah tanah.

"arghh, kau berani dasar rendahan!! Stt" jerit zea kesakitan setelah di cambuk oleh para bawahan istana.

"Diam!" bentak glen disana.

"lepas aku akh!"

"kau sudah kelewatan batasmu putri zea" potong kevin Yang Baru saja masuk ke ruang penjara.

"a-alpha alpha aku a-ku tidak bermaksud menyakiti luna elin a-alpha" mohon zea sambil bersujud di kaki kevin.

"tidak! kau akan tetap di dalam penjara ini, sampai kau mati membusuk, selama ini aku kira kau baik! ternyata aku salah menilaimu, patas saja ibuku tidak menyukai kau!" tegas kevin dengan kemarahan makin memuncak

"ti-tidak alpha tidak, a-aku tidak mau di sini hiks hiks!!"

"kurung dia, ingat! jangan sampai dia melihat matahari lagi" titah kevin pada bawahannya lalu ia pergi keluar penjara.

"baik alpha!!"

"tidak! Jangan alpha kevin ampuni aku, tidak tidak!!!" Teriak histeris zea setelah mendengar lontaran kata terakhir dari kevin.

__________________¥____

Perlahan kelopak mata elin mulai terbuka, ia menyadari kepalanya sangat berdenyut dan lehernya terasa perih.

"kau sudah sadar sayang" ucap kevin sambil mengelus lembut surai elin. "apa yang kau rasakan saat ini? Hmph" ucapnya lembut

"kepalaku sedikit pusing" rintisnya sambil memegangi kepalanya.

"apa kau ingin sesuatu, apa kau lapar? siang tadi kau melewati serapan mu"

"siang?" elin mengerutkan keningnya, ia bangun dari tidurnya menyandarkan badanya pada kepala ranjang.

"iya, sekarang sudah malam, pagi tadi kau di serang oleh putri zea"

Elin hanya memungut-mungut paham atas penjelasan kevin, ia tak mau ambil pusing atas kejadian yang terjadi padanya tadi pagi.

"hmm bolehkah aku minta sesuatu?" tanya elin berucap pelan.

"untuk kau akan kulakukan apa saja yang kau inginkan, bahkan mati sekalipun kau minta aku akan tunduk sayang" ucap kevin memegangi kedua tangan elin.

"aku lap--"

Kruk...

Mendengar bunyi perut elin, alpha kevin langsung peka apa yang di minta oleh lunaya itu.

"tunggulah sebentar aku akan memintanya pada tisa"

"jangan!" elin mencegat tangan alpha kevin.

Kevin yang kebingungan menaikan sebelah alisnya tak mengerti dari tindakan elin."kenapa?"

"ini sudah malam kasian dia, tisa manusia biarkanlah dia tidur" masih dengan nada pelan terlihat iba di hadapan kevin.

"huft baiklah, nanti akan kusuruh maid yang lain untuk membuat makanan untukmu"

"jangan yang maid manusianya ya"

"iya" ujar kelvin pasrah dengan mengeleng-gelengkan kepalanya.

Inilah kali pertamanya elin berbicara santai dan manja terhadap kevin, biasnya ia merasa canggung takut pada seorang alpha kevin di depannya ini, walaupun keadaan hubungan mereka sudah mulai membaik dari pada sebelumnya.

"makasih say--"ucap elin gercep merrem kata-katanya.

"apa? Lanjutkan ucapanmu tadi!" pinta kevin terkejut membelalakkan matanya pada mata elin.

Elin yang mengira tatapan kevin seperti ingin membunuh dirinya, ia cepat mengulang ucapannya tadi, sebelum ia di terkam oleh kevin. "sayang" ucapnya cepat, tapi kevin dapat mendengarnya jelas.

Seketika seuntai senyum tercetak di bibir alpha kevin, tak lama ia berajak dari duduknya lalu

Cup

Kevin mencium jidat elin, elin yang baru saja mendapat ciuman, pipinya langsung merona merah padam.

"melihat reaksimu, sepertinya kau sudah mau menerimaku" goda kevin pada elin.

"diamlah atau aku kembali ke titik semula!" ancam elin, seketika kevin gemes melihat ekspresi elin, lalu ia mengusap kembali surai panjang elin.

Tok tok tok! "maaf alpha" ucap seorang wanita dari balik pintu kamar.

Kevin berdiri dan membukakan pintu kamar untuk maid yang baru saja datang mengantar makanan untuk lunanya.

"biar kubawa, kau pergi istirahatlah!" titah alpha pada si maid itu.

"tapi alpha" tolak wanita itu.

"sudah ini perintah" singkatnya lalu kevin mengambil nampan dari tangan wanita itu.

"Terimakasih alpha" balas maid itu lalu ia menutup pintu kamar dari sang alpha itu.

"sejak kapan kau memanggil maid itu? "tanya elin.

"aku mindlinknya, Karena dia tidak manusia"

Elin yang mendengar hanya ber-owh ria saja.

-
-
-
-
-
-
-
-
----
NEXT

  Lanjut cerita untuk malam ini semoga kalian suka ya, jangan lupa tinggalkan jejaknya, maaf kalo ada typonya.

27/08/23



About You My Mate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang