About You My Mate [END]

#18

Sebelum baca wajib vote dulu!
_
_
_
Happy reading
_____

Tengah malam bulan purnama, alpha kevin berdiam diri di ruangan yang telah di kunci dari luar, memang ruangan ini khusus di sediakan untuk kevin jika malam bulan purnama datang.

Karena kemarahan emosi yang berlebihan dan gejolak panas yang biasanya di rasakan oleh tubuh jeff dan kevin disaat bersamaan.

Hal ini biasanya hanya terjadi pada seorang yang memiliki kelahiran terkuat dari keturunanya, dari 4 bersaudara hanya kevinlah yang memiliki hal semacam ini.

Memang setiap bulan purnama jenis werewolf memiliki hasrat yang timbul namun tidak berlebihan dan masih bisa mereka kontrol dengan mudah tapi tidak untuk klan yang terkuat lahir.

Hanya satu jalan yang bisa menyembuhkan sakit tersebut, yaitu dengan menjadikan matenya seutuhnya, melalui cara melakukan mating pada mate terlebih dahulu baru penyatuan selanjutnya.

Setiap bulan purnama kevin biasanya akan berada di sana menunggu kedatangan matenya, lalu menyembuhkan penyakit itu. Walau saat ini matenya sudah ditemukan namun lihatlah seperti apa keras diri matenya itu.

  Kevin tidak bisa egois sendiri, ia harus mengingat elin yang belum siap untuk dilakukan proses tersebut.

Jika memaksanya, itu tidak baik bagi diri elin, mungkin saja elin bisa berpikir tidak-tidak tentang kevin, walaupun kevin pernah menjelaskan mating padanya, tapi tidak dengan jeff.

__________________¥____

Pov elin on
***

Berbeda cerita dengan elin yang berada di kamar sendirian dengan penerangan yang redup saat ini.

Elin terbangun di tengah malam, biasanya ketika ia bangun elin mendapati kevin yang tidur di sebelahnya, namun hari ini berbeda, ia tak menemui keberadaan kevin di sampingnya

"ugh!!" erangnya saat meraba-raba tempat yang kosong di sebelahnya

"kemana kevin? biasnya ketika aku bangun dia sudah ada disini, tapi kenapa malam ini dia tidak ada, apakah dia sibuk?" ucapnya sendiri bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

"hay!! kenapa kau memikirkannya elin, biarkan saja dia, mungkin saja dia bercinta dengan putri zea itu, kenapa kau pikirkan dia sekarang, apa kau mulai terbuai dengannya sekarang elin"  ucapnya masih berbicara seperti orang gila sendiri di kamar"

"jika putri zea mengambil posisiku di dunia ini aku bisa dapat kabur dari sini, tanang saja putri angkuh walau kau jahat padaku aku akan menolong mu, aku memang menginginkan gelar ratu tapi gelar ratu yang ku maksud di duniaku sendiri, bukan menjadi ratu di dunia ini"

Sibuk mengoceh sendiri sejak tadi, Tidak sadar ternyata kakinya sudah melangkah jauh, ternyata ia berada di dapur saat ini untuk mengambil air putih, ia tak ingin merepotkan kedua bawahannya itu di tengah malam.

  Saat ia hendak menaiki anak tangga, elin melihat molia berjalan kelorong yang sunyi dan gelap di dalam istana itu, tanpa ba-bi-bu ia diam-diam mengikutinya

Ketika itu molia berdiri di depan pintu yang di penuhi oleh gembokan besar maupun kecil, terlihat sekali kekhawatiran dari sorot wajahnya.

"Ada apa dengan bunda" bisiknya penasaran.

Lalu elin menghampirinya, Molia kaget bercampur cemas melihat kedatangan dirinya.

Elin of_
_________________¥___

"apa yang kau lakukan disini nak?" tanya molia terkejut dengan kedatangan elin.

"tadi aku mengambil air minum, lalu aku melihatmu diam-diam pergi kelorong ini dan aku mengikutinya" jelas elin pada molia.

"nak pergilah kekamarmu segera" pinta molia cepat.

"memangnya kenapa bund, apa ada yang kau sembunyikan dariku" ujar elin mencurigai molia.

"kevin di dalam, nanti dia akan mencium keberadaan kau sayang"

"ada apa dengan kevin bund?" tanya elin.

Brak!! Barak! Barak!!

"Bukak!!" Teriak orang didalam sana

Sebelum molia sempat menjawab pertanyaan elin, gebrakan dari balik pintu terdengar, segera molia membawa elin dari tempat itu.

"a-pa yang terjadi pada kevin bunda?Huh!" Tanya elin lagi sambil menormalkan nafasnya yang terengah-engah.

"kevin dan jeff kini tengah melawan rasa emosi dan panasnya tubuh mereka, ini terjadi hanya saat bulan purnama muncul"

"apa ini terjadi karna bulan purnama?"

Molia menggeleng keras" tidak sepenuhnya bulan purnama kita salahkan, ini terjadi karna kau begitu pun Kevin, karna kevin belum bisa mendapatkan dirimu seutuhnya dan kau juga belum bisa menerima ini semua"

"maksudmu?" Elin mengerutkan keningnya.

"kita pernah membahasnya beberapa hari yang lalu mengenai proses mating bukan, jika kevin sudah melakukan itu terhadap kau, mungkin dia tidak lagi merasakan sakit seperti itu lagi nak"

"tunggu! jadi maksudmu Kevin harus menjadikan diriku ini hanya untuk miliknya seorang saja, tapi siapa itu jeff?" Elin makin penasaran.

"Apa kau belum di beritahu oleh kevin mengenai jeff?" elin menggeleng. "seharusnya kevin yang memberi tahunmu mengenai hal ini, tapi baik lah akan aku jelaskan dengan singkat, jeff yaitu serigala yang ada di dalam tubuh kevin"

Mendengar perkataan itu elin langsung membelalakkan matanya terkejut, bagaikan petir yang menyambar jantungnya seketika.

"kau jangan takut sayang, kevin dan jeff sudah menyatu menjadi satu tubuh, ketika jeff berubah ia akan menjadi serigala kuat yang memiliki bulu catik, milik kevin memang berbeda dengan milik ayah dan adik-adiknya, karna ia mendapatkan serigala langka, dari situ ia memiliki kekuatan yang lebih dari siapapun" jelas molia panjang lebar seraya menenangkan elin yang mulai ketakutan.

"ka-kalau begitu aku kekamar dulu bund" pamit elin langsung berlari kekamar, perlahan air matanya mulai berjatuhan mengingat perkataan molia tadi.

"Tunggu dulu nak" panggil Molia namun elin mengabaikannya, ia terus berlari menaiki anak tangga.

Sesampai di kamar elin mengunci pintunya rapat-rapat, yang mana elin dalam beberapa minggu ini mulai menikmati harinya di dunia ini, perlahan takut yang dulu datang kembali.

Elin terduduk bersandar kepintu kamar, sambil mangapus air matanya, ia memeluk kedua lututnya menenggelamkan wajahnya di sana.

"jadi dia berutang cerita padaku, beraninya dia menyembunyikan bagian penting ini dariku hiks hiks! " isak elin, lalu ia beranjak menuju kasur.

"apa aku sangat-sangat penting bagimu hah" gumam elin perlahan-lahan matanya mulai terpejam, karna lelah menangis.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
---
NEXT

24/07/2023