#16

3.4K 189 0
                                    

Hai hai hai! jumpa lagi nih dengan part baru, tapi sebelum baca di vote dulu ya!
-
-
-
Happy reading
________


Di sebuah hamparan taman bunga di istana, elin duduk di kursi taman sambil menikmati secangkir teh panas.

Di temani oleh maid pribadinya yang bernama TISA yang berumur 45thn, juga asisten tisa yang bernama LORA yang berumur 25 thn. Mereka berdua berasal dari dunia manusia yang sudah lama bekerja di istana ini.

"kalian berdua duduklah apa kalian tidak lelah berdiri di sampingku seperti itu?" Pita elin kepada dua maidnya.

"tidak luna!" ucap bersamaan tisa dan lora.

"hey ayolah aku juga manusia apa yang kalian takuti" keluhnya.

"para maid memang seperti ini luna" ucap tisa.

Elin bangkit dari duduknya, ia menarik tangan kedua maidnya menyuruh mereka untuk duduk di masing-masing kursi.

"jika kalian menolak perintah luna kalian ini, itu juga tak baik bukan" balas elin.

Para maid elin yang sudah di paksa duduk tidak bisa berkutik lagi, mereka hanya bisa menuruti ke inginan lunanya ini.

Tak berlangsung lama mereka kembali ke posisi mereka lagi, ketika itu seorang wanita muda menghampiri mereka.

"kalian para manusia bawahan kenapa tidak bekerja, bisa-bisanya kalian bermain-main di sini" ucap gadis itu dengan agkuhnya.

Wanita itu tak lain adalah ZEA calon tunangan alpha kevin, jika alpha kevin tidak menemukan matenya, maka zealah yang di angkat menjadi seorang luna.

"Tunggu! Kenapa pakaian kau berbeda dengan mereka, siapa kau?" tanya zea pada elin.

Ketika tisa ingin mengatakan sesuatu kepada orang itu elin mencegatnya, elin ingin sekali memberi pelajaran dengan wanita sombong nan angkuh ini.

"aku elin orang baru di istana ini" elin mengulurkan tanganya untuk berjabat tangan dengan zea, tapi zea mengabaikanya.

"panggil aku putri zea! Aku adalah tunangannya alpha kevin, yang sebentar lagi akan di lantik menjadi luna" ucap zea yang di lebih-lebihkan.

Elin yang mendengar ucapan zea hanyan tersenyum kikuk, tapi tidak dengan para maidnya yang sudah ketakutan di belakang elin.

"apa kau matenya aplha kevin?" tanya elin.

"kau berani lancang!! Alpha memang tidak pernah menemui matenya, sampai kapanpun itu, jadi kau harus ingat akulah penggantinya, akulah Luna di sini!" jengkelnya zea dengan pertanyaan elin.

"begitukah" elin mengangguk-angguk paham, terlihat ia malas mendengarkan orang di depannya itu.

"kenapa reaksimu seperti menghinaku wanita manusia bodoh!"bentak zea

"hay!! Kau menghina kaum kami"ucap elin menekankan kata-katanya

"kaum kalian itu lemah tidak pantas di junjung tinggi di sini, kau tahu!" hina zea lebih pedas lagi.

"setidaknya kau lebih menghargai kami, walupun sedikit saja, kalau memang kau tidak suka"

"tidak perlu" ucap zea malas meladeni elin.

"cih dasar wanita sombong" umpat elin lalu berjalan melewati zea.

Zea yang benci melihat elin, ia tak tinggal diam di remehkan begitu saja, saat elin melangkah di depannya, dengan sigap ia menyengaja menyandung kaki elin, supaya elin tersungkur ketanah.

Untung sebelum muka elin mencium tanah, alpha kevin datang, dengan gercep menangkap tubuh elin.

"apa yang kau lakukan!" Marah sang alpha pada zea.

"alpha, dia tersungkur sendiri" elak zea berbohong.

"aku tidak buta kau yang menyandung kakinya!"ucapnya dingin kali ini.

"maaf sayang aku tidak sengaja" ucap manis zea sambil bergelantung manja di tangan alpha kevin.

Elin yang merasa jijik dengan muka dua zea langsung pergi meninggalkan tempat itu bersama maidnya, yang penting bagi elin marahnya sudah terbalaskan oleh kevin tadi. Biar kevin saja yang menyadarkan wanita sombong itu untuknya bahwasanya kendudukanyalah yang paling tinggi di sisi kevin.

"sayang kau mau kemana dengarkan penjelasanku dulu!" teriak kevin memanggil elin yang makin menjauh.

"sayang?! Apa aku tak salah dengar alpha" timpal zea kebingungan.

"dia mateku dan kau bukan lagi calon kandidat luna lagi di sini" tegas alpha kevin lalu ia mengejar elin.

Zea terduduk ke tanah, yang ia takutkan sekarang bukan hukuman dari sang luna, tapi posisinya di ambil alih oleh elin.

"tidak kenapa harus wanita bodoh itu!" gumamnya marah.

"aku tak akan membiarkan kau lolos wanita murahan, dasar jalang" lalu zea mengepalkan tangannya, amarahnya memuncak kala itu.

__________________¥____

"kalian pergilah dulu!" Perintah alpha pada kedua maid elin.

Sekarang posisi elin tengah makan di meja makan, sekarang elin bisa memberanikan diri setelah apa yang di ceritakan kevin padanya.

"sayang apa kau cemburu?" tanya kevin memastikan.

"tidak! untuk apa, bagiku itu tidak penting" jawabnya jutek

"apa kau sudah tau bahwa zea calon luna?"

"sudah" singkatnya.

"lalu kau tak marah?"

"tidak, mungkin aku senang dia mengantikan posisiku" jawab elin datar yang membuat kevin emosi.

"sudah lanjutkan makanmu" kevin melengang pergi, sebelum ia tidak bisa mengontrol kembali emosinya di hadapan elin.

"apa salahnya" gumam elin dengan tampang tak berdosa.

_________________¥_____

Hari ini di dalam istana sedang mengadakan acara penyambutan kembalinya raja dan ratu dari pertemuan antar leluhur.

Alpha max dan luna amolia masuk ke dalam istana dan di ikuti dengan para bawahanya.

Mereka yang ada di sana bercanda gurau bahagia menyambut kembalinya raja dan ratu, tapi tidak dengan elin yang menjauh-jauhkan dirinya dari sekumpulan orang itu.

"hay nak kenapa kau jauh berdiri disana! Kemarilah" panggil molia pada elin.

Mendengar pangilan itu, elin celingak celinguk melihat siapa yang di panggil orang itu.

Elin tak melihat orang lain berada di sekitanya kecuali para maidnya, sorot mata tertuju padanya saat ini.

"iya kau kemarilah" panggil molia lagi.

Elin berjalan menghampiri sekumpulan orang besar yang berdiri disana.

"siapa namamu nak?" Tanya max.

Elin melihat orang di sekitarnya dulu baru bicara. "a-aku elin gebliana tu-tuan" ucap elin gugup.

"kau tak perlu takut nak, kami sudah tau kau itu matenya kevin, jadi kau panggil saja kami ayah dan bunda, sebab kevin juga memanggil kami seperti itu" jelas amolia pada elin.

"i-iya nyon--- eh bunda" ucap elin membenarkan katanya ketika molia memandanginya.

Dari jauh tampak putri Zea memandang tak suka pada interaksi elin dan luna amolia, bukan hanya amolia, alpha max dan alpha kevin juga.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
---
NEXT

Jangan lupa tinggalin jejak votenya buat ceritanya, maaf kalo ada typonya ya, kalo ada di komen aja ntar bisa di perbaiki:)

19/07/2023

About You My Mate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang