#20

3.1K 172 1
                                    

Sebelum dibaca wajib vote!
_
_
_

Happy reading
_______

  Sudah lima hari perjalanan dari rencana melarikan dirinya, elin belum bisa menemukan titik terang keberadaan dunia manusia.

  Ia sudah lelah terus-terusan berjalan menelusuri hutan yang luas tak terkira bagi dirinya seorang.

"aku lelah, aku lapar" ujarnya terus berjalan.

"karna baju ini aku jadi kelelahan berjalan, sudahlah memakai gaun yang tebal di tambah lagi dengan jubah yang berat ini, jika aku lepaskan dari awal ini akan memudahkan aksiku ini, tapi aku tak sanggup menanggung resikonya" ia mengingat jika ia melepaskan jubah itu para makhluk di dunia immortal akan mencium keberadaanya.

  Semak demi semak elin lewati, sampai kini ia kembali pada dimana elin awal kali sampai ke dunia immortal.

"wah istana ini lagi, bagaimana aku singgah dahulu untuk mengisi perutku, eh! Jangan, jika aku singgah nanti adik kevin akan mengadu padanya, nanti usahaku dalam pelarian gagal" ragunya, elin masih mengintip istana dari kejauhan.

   Tak lama ia berdiri di sebalik semak-semak, elin melihat niya keluar dari gerbang istana sambil menggandeng alpha olvin.

"NIYA!!" Terkejutnya. "Apa yang kau lakukan di dunia berbahaya ini, tunggu kau sedekat itu bersama alpha olvin" elin mengerutkan keningnya tak mengerti apa yang di lakukan oleh sahabatnya itu.

   Tanpa babibu elin keluar dari persembunyianya, olvin dan juga niya terkejut atas kedatangan elin saat ini.

"elin!!" ucap serompak keduanya.

"mengapa kau ada disini?" tanya niya.

"seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu, mengapa kau bisa ada di dunia yang kejam nan jahat ini?" tanya elin marah.

"itu salah kau yang telah meninggalkanku duluan, aku mencari mu berhari-hari tapi tak kunjung ketemu, lalu di perjalanan aku tersasar sampai kesini, aku di temukan para warrior yang menjaga kawasan ini, lalu menyerahkannya pada alpha mereka untuk di eksekusi, mereka mengira aku ini pemberontak, aku hampir mati karna mencari mu kau tau!, untung sebelum aku mati alpha olvin menyelamatkanku, dan ia berkata bahwa aku matenya" jelas niya membabi buta panjang lebar, ia bahagia menceritakan kisahnya pada elin.

"apa!!  Kau matenya alpha olvin?" ucap elin terkejut tak percaya.

"iya, dia sudah menceritakan segalanya padaku, memang awalnya aku takut tapi perlahan hilang, dan kami juga sudah melakukan proses mating" niya melihatkan tatonya pada elin.

   Elin tak menyangka bahwa niya cepat beradaptasi dengan dunia ini, bahkan elin terkejut tak habis pikir dia sudah di tandai oleh olvin.

"setelah kau bertemu dengan alpha olvin, kau tak berniat mencariku lagi?" Gerutu elin sedikit marah.

"alpha sudah menceritakan semuanya padaku, bahwa kau itu mate dari kakaknya yaitu alpha kevin sang penguasa terbesar dunia werewolf, jadi tuk apa lagi aku mencari mu ataupun mencemasimu" ujar niya, yang membuat mata elin berputar malas mendengarnya, ingin sekali ia memukul temannya ini.

"jadi jawab pertanyaanku sekarang, apa yang kau lakukan di sini, jangan bilang kau kabur elin" tuduh niya menebak benar apa yang di lakukan elin saat ini.

"nah kau sudah tau, jadi bimbinglah aku dulu untuk makan di dalam, setelah itu tolong antarkan aku ke dunia manusia, aku tak ingin mati disini" omel elin.

"sudah berapa hari kau dalam perjalan ke sini?" tanya alpha olvin membuka suara.

"lima hari" elin mengangkat jarinya ke udara.

"hah! Jadi lima hari itu juga kau tak makan?" Tanya niya lagi, tapi olvin yang mendegar, itu hal yang wajar sekali baginya, karna jarak tempuh pack dan pack kawasan kakaknya cukup jauh, tapi terasa dekat mengunakan portal.

   Niya menuntun elin pergi masuk ke dalam istana, untuk merapikan penampilan elin terlebih dahulu.

  Alpha olvin yang yang memandangi elin sejak tadi, dia diam- diam menggirimi pesan pada alpha kevin bahwa elin berada di istananya.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
----
NEXT

  Sampai sini dulu ya ges, maaf kalo ada beberapa typo, selamat malam Jan dupa di vote, share, and follow.

02/08/2023


About You My Mate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang