#15

3.5K 190 4
                                    

Di vote dulu baru baca!!
_
_
_
Happy reading
______

   Alpha kevin menggenggam tangan elin, mengusap-usap punggung tangannya.

"akan ku jelaskan padamu tentang dunia werewolf yang sebenarnya tapi dengan syarat kau harus percaya dengan perkataanku ini, bahwa itu memang ada" ucap kevin menatap nanar mata elin yang sendu itu.

  Elin berusaha untuk membuka hatinya tapi belum cukup besar untuk menerima semua ini, elin membalas tatapan mata kevin menandakan ia siap mendengarkannya, sambil ia menelan silivanya susah payah.

"kau memang asing dengan duniaku ini, karna kau hanya mendengar duniaku ini hanya lewat cerita fiksi dan desas-desus mulut-kemulut bukan! Tapi cerita fiksi tentang dunia lain itu ada di sini, di dunia immortal berbagai klan ada seperti vampir, werewolf, demon, peri, Wizard, dan masih banyak lagi, bahkan jika kau tau manusia juga ada di sini, biasanya mereka menjadi pekerja bawahan di sini, tetapi ada yang menjadi pasangan klan atas seperti kau contohnya, karna mate kami itu di atur oleh moongoddes, dan tidak tau kepastiannya ntah dari klan mana" jelas kevin panjang lebar pada elin.

"ada ma-manusia di sini" ucap elin mulai membuka suaranya pelan tapi terdengar jelas oleh kevin.

"ada, mereka yang tinggal di sini harus merahasiakan keberadaan kami, bahkan ada sebagian mereka yang menjual darahnya untuk para klan vampir, kau harus tau juga kalau didalam istanaku ini ada beberapa para pekerja dari manusia, aku juga sudah memilihkan maid manusia untuk dirimu disini"

"benarkah?"

"iya, supaya kau bisa berdaptasi dengan mudah karna ada manusia di sini, jadi jangan kau berpikir bahwa kau manusia satu-satunya di sini"

"lalu apa tujuan kau memanggilku luna, sudah ku bilang namaku adalah elin"

"hahaha! Sebutan luna di dunia kami itu sama halnya dengan ratu di dunia kalian, alpha berarti raja, kalau kau mateku berarti kau ratu di dunia ini karna akulah satu-satunya penguasa tertinggi di dunia werewolf, jika tidak bantuan adik-adikku mungkin aku akan kewalahan mengurus dunia ini"

"kau punya adik!?"

"benar! aku anak pertama dari 4 bersaudara, kali pertama kau tinggal di istana yang kau sebut surga itu adalah kawasan bluemoon pack kawasan adikku yang bernama olvin anak ke tiga yang masih belum menemukan matenya, sedangkan duanya lagi sudah menikah dan memiliki anaknya masing-masing, anak kedua bernama vegas memiliki anak kembar cowo dan keempat bernama clarisa memiliki anak satu" elin yang mendengar hanya mengangguk mulai mengerti.

"ada lagi yang kau tanyakan?"

"lalu beta dan siapa itu? gammakah?"ucap elin berpikir- pikir perkataannya benar atau salah.

"beta glen dan gamma ian, mereka adalah sahabatku sekaligus kaki tangan kananku, mereka berdua juga sudah memiliki pasangan"

"orang tuamu dimana?" potong elin.

"mereka ada di luar kawasan daerahku, karana mereka saat ini lagi memenuhi undangan para leluhur tetua bangsa kami, satu hal lagi yang tidak kau ketahui yaitu di duniaku moongoddes sudah memberikan mate pada masing-masing kita, jadi moongoddes mengirimi dirimu padaku, kau mateku, belahan jiwaku, untuk sakit yang kau buat aku merasakannya juga, jika kau mati aku juga ikut mati bersamamu, kecuali aku meriject atau memutuskan hubungan kita"

"kenapa kau tidak melakukan itu, jika sakit yang kau terima dariku mengganggumu" celoteh elin asal.

"aku tak ingin, karna aku mencintai mateku" kevin langsung nyosor mengecup bibir merah marum milik elin, elin yang mendapatkan serangan dadakan hanya memukul dada bidang kevin.

"kapan kita melakukan mating sayang?"

"hm! Mating apa itu?" Elin mengerutkan alisnya

"bagi bangsa werewolf mating ada adalah suatu proses penandaan penyatuan dan pelantikan matenya"

"penandaan dengan cara bagaimana?"

"dengan cara aku mengigit di bagian belakang lehermu, maka akan tercipta sebuah tanda kepemilikan, kau tahu wangi mu ini sangat memabukkan ku sayang?" ujar kevin menggoda elin sambil mengendus-endus leher elin.

"apa yang kau lakukan hentikan" elin mendorong tubuh kevin menjauh darinya.

"kau masih tak percaya dengan ucapanku"

"tidak, hanya saja aku tidak mencium wangi memabukkan dari tubuhku ini, bahkan aku tidak memakai parfum sama sekali" elin mengendus-endus dirinya sendiri.

"hanya aku yang dapat mencium wangi memabukkan milikmu itu, perpaduan antara bunga lily dan vanila madu yang sangat mengikatku untuk selalu mendekatimu, ketika kau berbicara dengan nafasmu aku sangat menyukainya"

"apa kau lalat menyukai bau busuk tubuhku ini apalagi mulutku" ucap elin dalam hati.

"kau melupakannya lagi mate, aku bisa mendengarmu, aku katakan penciuman manusia jauh berbeda dengan klan kami para werewolf, terutama masalah pendengaran kami sangat sensitif, jadi hentikan kebiasaan buruk mu untuk mengumpat diriku dalam hatimu itu karna aku dapat mendengarnya bahkan dari jarak jauh dengan ketentuan pun aku bisa mendengar kau berbisik" jelasnya lagi.

"jadi kau menyusul ku tadi karna kau bisa mendengar keluhanku? Benar bukan" ucap elin.

"ya aku tak bisa fokus berkerja karna kau terus mengeluh di dalam kamar ini. Jadi bagaimana? Apa kau sudah mengerti dengan apa yang ku jelaskan padamu ini?" tanya kevin menepuk-nepuk puncak kepala elin.

"hm" elin mengangguk paham, lalu tangannya beralih mengelus pipinya yang ditampar kevin tadi.

"apakah masih sakit?"

"iya ini sakit, kenapa kau melakukanya pada perempuan, aku sangat benci pada lelaki yang merendahkan perempuan seperti ini, terutama yang melampiaskan amarahnya pada wanita" ucap elin sedih

"maaf! karna aku tadi tersulut emosi, apa inginku kompreskan"

"tidak usah" tolak elin, lalu secara tiba-tiba kevin mengecup pipi elin yang berdenyut.

"apa memang kebiasaan kau memberi serangan kepadaku, dari awal kita bertemu kau sudah melecehkan ku"

"ya karna tanpa Menikah Pun kita sudah seperti pasangan suami istri, jadi apa salahnya, kau itu milikku dan dirimu slalu untukku" tegas Kevin.

"jangan kau lakukan itu lagi, aku belum sepenuhnya menerima keberadaanku di sini"

"tidak bisa, aku menolaknya!" Bantah Kevin cepat.

"kevin!!" Teriak elin sambil menyilangkan tangannya ke dada.

"tidak sayang" ucap Kevin menenangkan elin.

"Sudahlah aku ingin tidur, pergilah keluar" usir elin pada kevin.

"malam ini kita tidur berdua, aku tidak ingin lagi tidur dikamar tamu itu"

"hahahaha jadi selama ini kau tidur dikamar tamu hahaha" tawa elin pecah seketika.

"apa kau bahagia melihatku menderita" kevin perlahan mendekati tubuh elin, elin yang tau maksud kevin, ia segera menyelimuti dirinya, lalu ia segera tidur.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
---
NEXT

  Hallo aku datang lagi nganggu ketenangan kalian wkwkwkkw canda, jangan lupa di vote ya!

14/07/2023

 

About You My Mate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang