#37

5.1K 147 9
                                    

  Sebelum baca untuk part end wajib voment!!!!
-
-
-
Happy reading
_____

   Hari ini elin membawa si kecil untuk berjemur pagi ditemani oleh sang suami yang selalu menjadi ajudannya sekarang tanpa di minta elin.

"apakah kulitnya tidak terbakar sayang" khawatir kevin sambil mengendong si pangeran kecilnya itu.

"Aghhh!" Jegah elin. "ini belum cukup 30 detik sayang,  tenanglah mereka bukan vampir, aku menjemurnya tidak akan lama, panas pagi sehat untuk mereka" jelas elin yang saat ini mulai kesal dengan orang di sebelahnya itu.

"akkk!! Cucu-cucu baru oma!" teriak molia yang baru saja sampai di goldmoon pack.

"bunda jangan berteriak nanti mereka akan menangis" ucap kevin, lalu kedua bayi tersebut benar-benar menangis.

"ohh maafkan oma sayang" timpalnya seraya menoel-noel tubuh si bayi, lalu ia merebut pangeran dari tangan kevin, alih-alih menenangkannya sampai diam. "lihat dia diam, jadi sekarang kau pergilah selesaikan urusan pekerjaanmu, biar aku dan elin yang menguris mereka" oceh molia.

"tapi aku belum puas bu--" ucapnya terpotong.

"tidak ada alasan, sekarang kau pergilah menemui ayahmu di rapat pertemuan sekarang, mereka sedang membahas pesta kelahiran anak-anakmu" perintah molia bulat memotong ucapan Kevin barusan.

"baiklah aku akan menemuinya" kevin pergi dengan hati masih tak terima diusir begitu saja.

  Jika bukan ibunya, pasti saat itu juga Kevin sudah mengirim molia ke alam yang berbeda.

_______________¥_____

Tiba waktunya malam hari, dimana istana goldmoon pack usai merayakan acara atas kelahiran putra dan putri dari Kevin dan elin, begitu banyak tamu yang berdatangan untuk  memberi ucapan selamat kepada alpha dan luna mereka.

"bibi elin apakah mereka kembar seperti kita juga?" tanya jio penasaran.

"iya sayang, mereka kembar tetapi mereka pria dan wanita" jawab elin menjelaskan.

"umh!" gumamnya paham lalu berlalu pergi.

"sayang apa kau lelah?" kevin menghampiri elin dengan putri yuri digendonganya.

"sedikit pegal, gendong lah dia" titah elin memberikan yuri kecil pada kevin.

"Mau istirahat? nanti biarkan bunda yang mengurus mereka"

"tapi apakah tidak apa?" Ragunya tidak enakan.

"tidak akan masalah baginya jika itu menyangkut cucunya" timpal Kevin yang sudah tau sifat ibunya itu

"elin kemarilah, pangeran kecilmu ini mungkin kehausan!" panggil molia yang sedikit berteriak.

"baik bund" balas elin, dan menghampiri molia.

"Ah bawalah mereka ke kamar, mungkin sudah waktunya tidur juga bagi mereka" ujar molia memberikan pangeran yasa pada elin.

"mungkin ia juga kehausan" potong niya yang duduk disamping molia.

   Tepat dimana posisi mereka berkumpul dan bercengkrama yaitu diruang keluarga selepas pesta perayaan yang barusan selesai.

"Kelihatanya begitu, aku akan membawa mereka dulu ke atas" pamit elin.

"pergilah"

  Elin bersama sang alpha membawa putra dan putrinya ke kamar mereka. Sampainya mereka dikamar.

"mate!" panggil kevin.

"hmm" gumamnya.

"terimakasih kau telah memberiku hal terindah ini dalam hidupku"

"jangan seperti itu, ini memang kewajibanku sebagai istrimu, aku masih ingat awal aku ke duniamu ini" ucap Elin mengungkit masa lalu.

"mungkin awal pertemuan kita yang terlalu rumit itu yang menyebabkan endingnya kita bahagia"

"hmpmm!" lenguh elin ketika kevin melumat bibir elin.

  Bagaimana dengan putra, putri mereka? Ya tentu saja mereka sudah di taruh elin di ranjangnya khusus bayi di kamar mereka.

   sekarang posisi mereka tengah bersandar di kepala kasur king size

"aku mencintaimu alpha kevin" ucap elin lembut.

"begitupun aku luna elin, apapun itu akan kukorbankan jika itu berkaitan dengan kau, maupun putra dan putri kita"

"mari kita sama-sama  jaga keluarga kecil kita ini sayang" ucap elin mengelus wajah suaminya.

"tentu, aku tidak akan membuat kalian kecewa" ucapnya sambil mengecup singkat pelipis elin.

"sekarang mari kita tidur aku sudah mengantuk"

"apa kau melupakan janji kita?" Tanya kevin

"hah?" heran elin dengan ucapan kevin.

"chk!" kesalnya.

"apa sayang" seringai setan elin keluar, ia tentu saja tidak melupakannya. "Kelihatanya faktor tuaku sudah mulai muncul" elin beranjak dari posisinya, sekarang ia berada dipangkuan kevin.

"hmpm hmm" elin memulai mencium kevin begitupun sebaliknya kevin memperdalam ciumannya sampai pasokan udara diantara mereka makin menipis.

"jadi kau tidak melupakannya istriku yang nakal" ia menoel hidung mancung milik elin.

"tentu, sudah lama kau menahan hasratmu demi anak kita, tapi kali ini dengan syarat kau tak boleh melakukanya terlalu lama, karna mataku sudah mengantuk"

"baiklah" dengan akses izin yang telah diberikan, kevin memulai permainan mereka.

  Malam itu mungkin malam yang bahagia bagi kevin karna nafsunya telah terpuaskan.

-
-
-
-
-
-
-
-
---
{HAPPY ENDING~~}

    Akhirnya bisa namatin satu cerita lega kali hiks hiks, gak nyangka huaaa, untuk para readers yang selalu luangkan waktunya untuk baca cerita aku, komen dong gimana pesan dan kesannya saat baca ceritaku ini. di tunggu di kolom comen.

   Jangan lupa buat tinggalin jejak vomentnya ya dan bantu-bantu share juga ceritanya biar tambah rame lagi.

11/10/2023


About You My Mate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang