#7

4.8K 252 1
                                    

  happy reading
_
_
_
_
Vote and share
_____


  Tiga hari sudah berlalu setelah kesadaran alpha kevin, tapi tidak dengan elin yang kini masih terbaring di atas kasur.

"kau bilang dia sudah kau beri ramuan, tapi sampai sekarang dia masih belum sadar!!" bentak sang alpha kevin marah pada dokter yang merawat elin.

"ma-maafkan saya alpha, ramuan yang saya berikan seharusnya ampuh, tapi mungkin saja luna bermimpi panjang dan tidak mau membuka mata" jelas dokter itu cemas.

"aku beri kau kesempatan dalam dua hari untuk menyembuhkan lunamu, jika masih tidak! bersiaplah dengan kepalamu" ucapnya dingin.

"ba-baik a-alpha" ucap dokter itu terbata-bata nyalinya langsung ciut seketika.

"pergilah!!" usir kevin.

   Dengan buru-buru dokter itu meninggalkan kamar itu.

"kau tenang lah kak" timpal olvin menenagkan kakanya.

"kau bilang tenang, siapa yang akan tenang jika melihat matenya seperti ini!" sarkasnya.

"alpha kevin apakah kita akan mengabari raja dan ratu perihal ini alpha?" tanya glen meminta pendapat sang alpha.

"jangan dulu, tapi kabari mereka bahwa aku disini dalam keadaan baik saja" jawab kevin memberi perintah.

"baik alpha" glen lalu pergi meninggalkan mereka yang berada kamar.

"kau dan juga kau pergilah dari kamar ini" usir kevin sambil menunjuk ian dan juga olvin.

"ck! Ayo ian kita keluar" jutek olvin keluar kamar sambil gamma ian di gandengnya.

    Pintu kamar di tutup dari luar kini meninggal kevin yang setia menemani elin yang kini masih belum ada tanda untuk bangun.

"sayang apa mimpimu itu indah hmm? sampai kau lupa untuk membuka matamu itu" ucap kevin pelan sambil mengelus surai panjang milik elin.

"cepatlah bangun aku ingin tahu siapa namamu, latar belakangmu, dan asalmu"

"jeff apa mate kita akan sadar, bagaimana ia lupa untuk bangun" ucapnya mendlink jeff di dalam sana.

"tidak mungkin! mate kita kuat, bagaimana ia bisa meninggalkan kita tanpa ia melihat kita terlebih dahulu" ucap jaff di dalam sana.

"apa yang kau bilang benar jaff" ucapnya lalu mengakhiri mendlink.

"alpha kevin kini saatnya kita datang kepertemuan!!" teriak ian dari luar kamar.

"baiklah, ku tinggal dulu kau sebentar, sehabis pertemuan aku akan kembali secepatnya" ucap kevin berbicara seolah-olah elin sudah sadar.

    Lalu ia pergi berjalan keluar, memang selama ini kevinlah yang slalu ada di sisi elin.

   Bahkan ia pindah kamar demi bisa menemani matenya itu, tak hanya itu ia rela 24/7 jam berada di kamar elin dan hampir mengabaikan pekerjaannya.

________________¥____

    Telah tidur selama lima hari penuh akirnya elin bisa membuka matanya.

    Ia terkejut atas kebaradaanya yang sekarang. Kepalanya masih berdenyut sakit tapi ia berusaha untuk bangkit.

"dimana aku sekarang?" tanya ntah pada siapa.

"sth! Kepalaku" memegangi kepalanya.

"apa ini sudah di surga?" ucapnya bangkit dari kasur dan mengelilingi isi kamar yang cukup besar bagi dirinya.

   Elin menyentuh pernak pernik isi kamar, tak hanya melihat di kamar saja, kini elin melangkahkan kakinya untuk keluar kamar.

     Elin sungguh terkejut melihat apa yang ada di depanya saat ini, ia benar mengira bahwa keberadaanya benar ada di surga.

   Melihat dari lantai dua, elin benar-benar takjub dengan kastil istana ini, begitu luas dan megah, tapi sayangnya hanya ada dirinya seorang.

   Tanpa ada pengawasan untuk seorang elin, ia menjajahi isi istana, sampai kini ia berada di tepi danau yang letaknya di belakang istana, duduk melihat pemandangan yang sungguh indah.

  Seisi istana tidak menyadari bahwa elin sudah sadar, bahkan para maid dan penjagapun tidak melihat elin keluar dari istana.

"hah! Sungguh indah" ucapnya meregangkan persendianya.

"ini di dalam hutan tapi istana ini sungguh megah" memandangi istana yang tertera  jauh di sampingnya.

"terimakasih tuhan kau sudah memberiku kehidupan yang layak di sini, menurutku ini lebih baik dari pada kehidupan sebelumnya" ucapannya mengira bahwa ia benar-benar ada di alam surga.

"nyaman sekali, bagaimana kita tiduran sebentar dulu disini" ucapnya menidurkan badanya di kursi dekat danau.

   Elin menikmati hembusan angin sepoy-sepoy yang mengelus-elus kulitnya dan kini ia mulai melelapkan matanya.
  Memang tidak puasan baru saja bangun dari tidur panjangnya, sekarang tidur lagi.

-
-
-
-
-
-
-
-
---
NEXT

  Sekian dari part ini terimakasih

21/06/2023

About You My Mate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang