sebelum baca di vote and follow akun mi!
_
_
_
_
Happy reading
______Setelah beberapa hari elin tinggal di dunia immortal dan sekarang ia berakhir di goldmoon pack, tapi elin masih tak mengerti dengan seluk bentuk dunia yang ia tempati ini.
Memang pantas elin tak mengerti sama sekali, karna ia cuma menghabiskan hari-harinya hanya berdiam diri didalam kamar sang alpha kevin.
Sekarang elin duduk di balkon sendirian menikmati hembusan angin malam.
"hey elin, apakah kau tak dapat lagi ke dunia manusia, apa ini waktunya untuk mengikhlaskan semuanya yang tampak sekarang" ucapnya sendirian berbicara.
"tapi jika aku merelakan semua ini, maka dunia yang tidak ku ketahui keberadaanya ini akan melenyapkan ku perlahan-lahan, yang aku inginkan sebenarnya mati secepatnya huft!" Masih dengan keluhnya dengan nada makin malas lalu menyandarkan dirinya pada kursi yang ia duduki.
"ah! Apa aku coba lompat saja dari tempat ini atau kabur eh! Tapi jika ku kabur tunggu!--tidak aku tidak ingin mati di makan hewan buas" ucapnya yang langsung teringat dengan perkataan kevin di mana hari itu ia bermimpi buruk.
"kenapa dunia ini sangat kejam padamu!! kenapa aku harus di lahirkan ke dunia ini, sudah bunuh diripun aku tidak bisa mati, apa aku memang di takdirkan kekal hah! " racaunya, pelan-pelan air mata mulai berjatuhan.
"hikss! jika memang sudah di takdirkan kekal dari lahir kenapa kau memberiku takdir hidup seperti iniii!!!!! Tuhan Hiks hiks!" teriaknya sangat kencang.
________________¥_____
Di dalam ruang kerja alpha kevin saat ini, alpha kevin mengusir kedua bawahannya, karna sejak tadi ia tak bisa fokus dengan pekerjaan di depannya.
Hanya karna perkara elin meracau tengah malam di balkon membuat pendengaran penuh dengan suara elin yang mengeluh nasib.
"kalian pergilah laksanakan tugas tadi!" usir alpha kevin dengan sifat dinginnya.
Kevin meleset keluar menuju kamarnya menghampiri elin yang tengah menangis saat itu.
Elin tak tau sama sekali dengan keberadaan sang alpha di belakangnya.
"mate! Sudah Ku bilang ikhlaskan lah keberadaan mu disini, aku akan menjamin kehidupanmu" tutur Kevin.
Elin terkejut dengan suara berat milik alpha kevin, ia memalingkan wajahnya sebentar lalu menghapus air matanya segera.
"sejak kapan kau masuk ke kamarku?" tanya elin.
"jika kau tau ini adalah kamarku, aku mengalah karena dirimu yang tak mau beradaptasi disini"
"kalau memang begitu dari awal kenapa kau masih menaruh ku di sini hah!" ucap elin menaikan nada bicaranya.
"elin cukup! aku tak ingin berdebat denganmu saat ini, karna aku lelah mengalah terus denganmu, lelah akan sifat dan perlakuanmu ini, jika kau bukan mate ku kau sudah ku--" kevin menghentikan ucapanya.
"sudah ku apa!! Ha! sudah kau lenyapkan, iya hah! Jika kau sudah lelah lenyapkan saja aku langsung di depan matamu ini, kau pikir kau saja yang lelah, akulah yang paling lelah melihat tingkah laku kau dan orang-orang kau disini yang berpura-pura baik kepadaku" amuk elin yang membuat mata sang alpha berubah menjadi merah pekat Seketika.
Plak!! Kevin menampar pipi elin, rasa perih langsung menjalar dengan air mata mulai berjatuhan tetes demi tetes.
"ke-kenapa tidak kau bunuh aku, kau belum puas bukan!, cekik lah aku sampai mati!!" elin menarik tangan kevin mengarahkannya pada lehernya dengan teriaknya yang sangat kuat.
Kevin sadar dengan perbuatannya barusan dengan menyakiti matenya sendiri, ia langsung meredakan amarahnya, lalu ia memeluk kuat matenya, elin berusaha memberontak tapi tak cukup kuat dengan tenaga kevin.
"maafkan aku sayang maaf! aku tak sengaja" sesal kevin.
"lepas! aku benci denganmu!! Hiks hiks" bentak elin memberontak dalam pelukan kevin.
"tidak aku tidak akan melepaskan mu sebelum kau memaafkan ku "
Elin hanya menangis dan menangis ia tak ingin menjawab ucapan kevin, hatinya masih sakit di perlakukan seperti tadi oleh kevin.
"sayang kau itu luna disini, di duniaku ini"
"aku sudah muak mendengar kata alpha luna beta dll itu, aku tak mengerti yang kau maksud selama ini bajingan, seterah kau bicara apapun itu aku akan tetap diam kali ini kau liat saja!" ucap elin dalam hati, ia masih lupa dengan kevin yang bisa mendengar perkataan hatinya.
"jika kau tidak tau kau bisa bertanya padaku, aku akan menjelaskannya satu-persatu untukmu mate" kevin menuntun elin masuk ke kamar duduk di bibir kasur.
Elin hanya menurut pasrah, ia berharap saat ini kevin membunuhnya langsung, elin benar-benar muak tinggal didunia immortal.
Tapi yang di lakukan kevin malah sebaliknya, kevin mengusap air mata elin yang berjatuhan lalu ia mengecup kedua mata elin yang sembab tak lupa dengan keningnya sambil berkata" maafkan aku sayang, aku selalu mencintaimu"
Kali ini elin tak membantah dia pasrahkan dirinya pada orang di depannya ini, elin berpikir tak lama lagi ia akan dibunuh disini, mungkin dalam kurun menit ke depan saja.
-
-
-
-
-
-
-
-
---
NEXTMaap kebiasaan alpha kevin memang lancang, main nyosor sesuka hatinya aja, tapi bagaimana lagi mate kalau udah ketemu layaknya seorang istri bagi alpha, begitulah moongoddes memberi ikatan pada mereka.
Nah akhirnya kalian ketemu dengan part baru, gimana rindunya udah lepas bukan, kalo belum kita ketemu besok, jadi ceritanya ini seru gak? Kalo seru aku lanjut kalo ngak ya aku mikir dua kali dulu buat update hehehe! Canda.
Nah jangan lupa di vote, komen, share, dan sekalian follow akun wpd aku ya ;)
Undur diri pamit dulu, bye bye bye!
12/07/2023
KAMU SEDANG MEMBACA
About You My Mate [END]
WerewolfTamat!! Sebelum baca wajib vote, comen, share, dan fallow Seorang wanita yang lelah akan hidupnya didunia yang kejam pada dirinya, tapi malah dipertemukan dengan sisi gelap dunia. Dunia itu disebut dengan dunia immortal, yang mana berisi makhl...