•••••
Mereka akhirnya sampai pada restauran yang telah mereka sepakati.
Hanenda's restaurant, tempat dinner kali ini. Salah satu restauran milik keluarga Hanenda. Hanenda's restaurant melesat dengan berbagai prestasi kuliner bergengsi dunia dibarengi dengan interior super mewah dan elegan.
Hanenda's restaurant bahkan sudah sering masuk dalam daftar jajaran restauran mewah yang paling direkomendasikan di Indonesia.
Hebatnya, Hanenda's restaurant berhasil masuk pada Predikat Restoran Terbaik Dunia dari The World's 50 Best Restaurant.
Restoran bintang 5 milik keluarga Hanenda ini, menyediakan makanan laut selama Januari hingga Juni, chinesse food, makanan dengan citarasa Hongkong, America food, makanan khas Jepang, makanan Perancis, kuliner Eropa dan masih banyak lagi.
Tapi kebanyakan orang berujung setidaknya harus mengeluarkan Rp 15 juta sebagai standar budget minimal untuk menikmati hidangan di restauran ini secara proper mulai dari appetizer, main course, dessert hingga pajak dan biaya service nya.
Karna mereka sudah reservasi, manager restauran turun langsung untuk membimbing mereka menuju lantai paling atas restauran dimana mereka memesan private dining terbaik di restauran ini.
Pintu terbuka, hingga terlihat 2 lelaki tua gagah yang sudah duduk dengan tenang.
"Pah." Sapa Serena pada 2 lelaki tua tersebut.
Robert, Papa dari Bastian menoleh, dan mengangguk datar. Ekspresi nya sangat kaku dan tegas.
Sedangkan disisi lain. Zeroun, Papa dari Serena tersenyum hangat, berdiri dan memeluk mereka.
Sampai di hadapan Bhita, senyum nya semakin mengembang lebar.
"Kamu sudar besar." Suara serak Zeroun, mengelus lembut rambut Bhita.
Bhita tersenyum tipis. "Opa."
Zeroun mengangguk dan memeluk Bhita hangat. Dia membawa keluarga tersebut untuk duduk.
"Hanenda ada di kendala di jalan. Sebentar lagi juga mereka akan sampai." Ujar Zeroun mengawali pembicaraan.
Bastian dan Serena mengangguk. Bastian bertanya beberapa hal dan dijawab hangat oleh Zeroun, membuat mereka tenggelam dalam pembicaraan.
"Maaf kami terlambat. Ada sedikit masalah yang harus diselesaikan." Sebuah suara tiba-tiba menginterupsi obrolan Bastian dan Zeroun.
Zeroun tersenyum tipis. "Tidak apa."
Mereka saling sapa, sebelum akhirnya duduk dengan tenang.
"Bhita." Tegur Bastian kala Bhita masih asik berbisik-bisik dengan Eric, dengan ponsel Eric yang begitu serius mereka liat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Overdoses Bhita
Fantasy"Gimana bisa?" Bhita tertawa sumbang. Tak lama tangan nya terangkat, mengusap wajah nya dengan kasar. "Gue gak gila. tapi kalo gini kejadian nya, gue benar benar bisa gila!" ________ Ini kisah tentang Bhita yang terjebak pada tubuh antagonis, yang a...