I n c i d e n t

60.2K 6.3K 269
                                    

.
.
.

HAPPY READING
____

"Sayang!"

Peter dan Elmer hampir tersedak ludah nya sendiri kala mendengar seruan tak tau malu dari ketua mereka.

Bhita yang berjalan cukup jauh menoleh kebelakang. Diikuti juga oleh Joyce, Mona dan Shannah.

"Kalian boleh pergi." Usir Eros pada anggota inti.

Elliot menatap Eros sinis. Jika Eros bukan sahabat sekaligus ketuanya, mungkin Elliot tak akan segan-segan menghempaskan Eros layak nya debu agar jauh dari Bhita.

"Kiliin bilih pirgi" Peter menye-menye. Mencibir kesal tingkah ketuanya. Ketemu pawang, teman malah dibuang.

"Udah ayo." Elmer merangkul Peter dan mengikuti Eric, Elliot dan Dallen yang sudah berjalan terlebih dahulu.

Eros berlari kecil menuju ke arah Bhita. Bibir terluka Eros langsung mengulas senyum luar biasa tampan saat sudah berada di depan gadisnya.

"Kalian boleh pergi." Sama seperti temannya, Eros dengan seenaknya juga mengusir teman-teman Bhita.

Kening Bhita mengernyit tak suka.

"Lo apa-apaan!" Ekspresi Bhita kini protes kala teman-teman nya malah menuruti Eros dengan segera berlari menjauhi kedua remaja tersebut.

Lagian siapa yang ingin melawan perintah iblis yang sedang dimabuk asmara itu?

Tidak ada. Mereka masih ingin hidup dengan damai.

Eros tak memperdulikan protesan dari Bhita. Dia malah menunjukkan wajah nya yang lebam.

"Sayang, lihat. Aset kesayangan lo, luka." Tunjuk Eros pada wajahnya.

Bhita mendengus kesal. Aset your ass!

"Terus kenapa gak lo obatin?" Ketus Bhita.

Wajah Eros berubah memelas. Meski sangat tak cocok untuk wajah sangar Eros yang dihiasi oleh beberapa lebam.

"Gue gak bisa sayang. Tangan gue juga sakit" Omongan kosong penuh dusta dari Eros.

Bhita menghela nafas. Akhirnya Bhita menarik tangan Eros mengikuti langkah nya.

Sebenarnya sedari tadi Bhita merasa tak nyaman karena terus ditatap intens oleh siswa lain. Meskipun Bhita sudah sering dijadikan pusat perhatian ketika pertama kali menginjakkan kaki di sekolah ini, tetap saja rasanya tak nyaman.

______

"Shh.. pelan-pelan sayang" Ringis Eros kala Bhita menekan kapas alkohol tersebut pada sudut bibir Eros.

Bhita tak mengindahkan. Dia mengganti kapas nya dan meneteskan alkohol lagi, lalu kembali membersihkan luka-luka di wajah Eros.

"Sayangg" Rengek Eros kesal karena sedari tadi diabaikan.

Bhita menghela nafas, lalu meletakkan kapas nya. Tangan nya merangkum wajah Eros dan meneliti luka-luka pada wajah laki-laki itu.

"Ada lagi?"

Bukan nya menjawab, Eros malah menenggelamkan wajahnya pada perut rata Bhita. Posisi Eros yang terduduk di atas sofa UKS dan Bhita yang berdiri, membuat Eros leluasa mendusel diperut Bhita.

"Berantem sama siapa?" Tanya Bhita kemudian. Bhita juga melihat luka di wajah Eric dan Elliot. Cuma luka mereka sudah diobati.

"Eros!" Pekik Bhita tertahan kala Eros menarik nya dan membuat Bhita terjatuh di pangkuan Eros.

Overdoses BhitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang