Engagement night 3

87K 7.6K 550
                                    

☠︎⚠︎!⚠︎☠︎︎

Di deksripsi juga dari awal udah aku pasang peringatan konten dewasa kan?

.
.
.
.

'HAPPY  READING'

________
.
.


Saat Bhita kecil, Bhita sering bertanya-tanya kenapa orang tua nya selalu berteriak satu sama lain.

Apa karena uang? Kalau begitu, saat besar nanti Bhita ingin menghasilkan banyak uang agar bisa menutup mulut orang tuanya dan tidak mendengar teriakkan mereka lagi setiap hari. Setidaknya pikiran polos itu yang dapat Bhita pikirkan.

Semakin bertambah nya tahun, semakin bertumbuh dia, semakin dia memahami bahwa pikiran nya terlalu sempit. Keadaan membuat nya bisa memahami lebih jauh lagi.

Bukan masalah ekonomi, masalah ekonomi hanya mendesak. Tapi cara mereka menyingkapi dan tidak ada rasa saling mengerti yang memperparah.

Ayah nya yang keras kepala dan ibunya yang tidak mau kalah. Mereka saling mempertahankan ego masing-masing.

Bhita berpikir andai Ayah nya bisa sedikit merendahkan diri nya, atau ibunya yang sedikit menurunkan ego nya, mungkin semuanya tidak akan terlalu rumit.

Bagaimana menyelesaikan masalah dengan pasangan, jika disisi lain tidak ada pihak yang mau mengalah untuk meredakan keributan?

Pada umumnya, masalah keluarga mencakup segala bentuk dinamika, perilaku, dan atau pola yang mengganggu rumah tangga atau keluarga.

Ada hal-hal yang bisa jauh lebih berharga. Empati, rasa hormat, dan kesabaran hanyalah beberapa elemen penting yang menjaga ikatan suatu hubungan. Tapi pada akhirnya semuanya bermuara pada saling pengertian.

'Tidak semua luka dapat disembuhkan oleh waktu.'

Ketidakpedulian orang tua nya selama bertahun-tahun, Tak acuh pada perasaan nya, kala setiap kali Bhita dapat mendengar pertengkaran mereka. Perasaan tertahan bertahun-tahun yang dia pendam dalam hati. Ketidakhadiran mereka disaat Bhita begitu membutuhkan kehadiran mereka. Semua nya membuat Bhita terluka.

Hubungan buruk orang tuanya membuat Bhita enggan berhubungan dan membentang jarak pada lawan jenis.

Seperti saat ini, bersama atas dasar cinta saja bisa seperti itu, lalu bagaimana atas dasar paksaan?

"Pikiran mu terlalu rumit." Hanenda memaksakan tawa kecil, dan berusaha menormalkan ekspresi.

"Karna bukan anda yang menjalani" Sanggah Bhita menatap lurus.

"Anda berpikir terlalu mudah karena bukan anda menjalani. Yang anda pikirkan hanya pertunangan, hubungan kerjasama yang semakin erat, memperluas jaringan perusahaan, ambisi anda untuk semakin besar dan keuntungan yang anda peroleh. Bukankah itu yang anda pikirkan?"

"Tapi yang menerima keuntungan bukan hanya saya saja." Bukan menyanggah untuk membela diri, Hanenda malah mengeluarkan pernyataan, yang entah sadar atau tidak malah dia ucap. Membuat Perkataan Bhita memang benar adanya.

"Kamu hanya melihat dari sisi negatif nya saja. Cobalah untuk melihat dari sisi positif. Coba kamu bayangkan akan berevolusi sebesar apa perusahaan, jika 3 perusahaan besar bergabung sekaligus? 3 tahun, 6 tahun, bahkan 10 tahun perusahaan kita bisa mendobrak dunia bisnis. Saya yakin perusahaan kita bahkan bisa masuk 10 jajaran perusahaan besar di dunia."

Kilatan serakah dan ambisi kini terlihat di mata Hanenda.

"Egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk orang yang dicintai, teman, orang terdekat ataupun orang lain."

Overdoses BhitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang