Eros' Seduction

84.2K 8.3K 439
                                    

Aku udah komen sampai 3 kali kalo target follow udah terpenuhi, tapi mungkin gak keliatan kali ya? ketimbun sama komentar yang lain.

Tapi gapapa. Karena jumlah follower yang melebihi target, aku lunasin aja untuk target komen.
.
.
.

HAPPY READING
____

Eros menekan angka 5. Lalu berbalik, mendekati Bhita yang spontan melangkah mundur.

"Gadis nakal" Serak Eros, mengurung Bhita dengan tubuh besarnya.

"Lo mau apa?"

"Give a little punishment"

Bhita menelan ludah sedikit takut. "Er--Mphhh"

Perkataan Bhita terhenti, kala bibir nya disumpal oleh bibir Eros. Laki-laki itu memangut bibir nya bak orang kesetanan.

Eros mengerang, kala kembali merasakan lembut dan manis dari bibir gadisnya.

Tangan bertatto laki-laki itu melingkari pinggang langsing milik gadis nya. Memeluk dengan erat, untuk membatasi pemberontakan dari Bhita.

"Ah!" Bhita meringis kala Eros menggigit bibir bawah Bhita sedikit keras, membuat mulut Bhita spontan terbuka untuk meringis.

Tak menyia-nyiakan kesempatan. Eros dengan cepat melesatkan lidah nya dan bermain-main pada rongga mulut Bhita. Mengabsen setiap gigi rapih dan terawat milik Bhita.

Rasanya nikmat. Eros bahkan baru tau jika ciuman bisa senikmat ini. Satu tangan Eros memegang tengkuk leher Bhita, dan memiringkan kepalanya, semakin memperdalam ciuman nya.

Luka disudut bibir Eros kembali mengeluarkan darah, akibat ciuman tergesa yang dilakukan Eros. Rasa asin bercampur manis, membuat Eros meneguk dengan nikmat.

Sedangkan Bhita tak bisa memberontak lagi karena pergerakan nya sudah dibatasi oleh Eros.

Tangan Bhita kembali memberontak, kala pasokan oksigen semakin menipis. Sedangkan Eros tak peduli sama sekali.

Bibir Eros malah semakin memangut panas bibir Bhita. Dia harus memberi gadisnya sedikit hukuman.

Bhita merasa sesak. Pasokan oksigen yang menipis membuat dada Bhita sesak. Merasa sudah cukup. Eros melepaskan pangutan bibir nya secara berlahan hingga menciptakan benang saliva diantara mereka.

Ting!

Tepat bersamaan dengan lift yang berdenting.

Eros dengan cepat mengecup basah kening Bhita, dan menggenggam tangan gadis yang masih menghirup dengan rakus oksigen.

Ditarik tangan Bhita keluar dari pintu lift.

"Lo gila?! Itu lift ada CCTV nya!" Napas Bhita menderu cepat. Bhita berusaha mengatur nafas ditengah tangan nya yang ditarik, dan dipaksa melangkah mengikuti Eros.

"Terus?" Sudut bibir Eros tertarik, mengulas smirk seksi. "Gue cium lo di dalam apartemen gue aja gimana?"

Eros terkekeh geli. "Disana gak ada CCTV."

"Brengsek!"

Seakan teringat jika dia akan dibawa ke apartemen laki-laki itu, Bhita kembali memberontak. Kali ini lebih brutal, membuat Eros sedikit kewalahan untuk menangani.

"Eros gue gak mau ke apartemen lo!"

Mata Eros menatap heran. "Yang bilang ngajak lo ke apartemen gue, siapa?"

Overdoses BhitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang