01: BRATVA || PEMANGSA

711 80 8
                                    

The PREDATOR || PEMANGSA

Typo bertebaran ☺Sekali lagi cerita ini memuat konten 18 tahun ke atas (Kekerasan, darah, kata kasar, vulgar dan adegan seksual) Visual digunakan sebagai pendukung imajinasiku sekaligus untuk menumpahkan kerinduanku pada #MileApo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo bertebaran ☺Sekali lagi cerita ini memuat konten 18 tahun ke atas (Kekerasan, darah, kata kasar, vulgar dan adegan seksual) Visual digunakan sebagai pendukung imajinasiku sekaligus untuk menumpahkan kerinduanku pada #MileApo. Jadi, jika kalian punya visual sendiri,tidak masalah. Please have fun. 

🧡🧡🧡🧡 Tekan emot hati versi kalian untuk cerita ini. 

BTW, salam kenal, kalian dari daerah mana?

And, today it his my birthday, I am proud of myself. Happy reading everyone (❁'◡'❁)

.

.

.

.

BRATVA

BRAK. BRAK.

Aku mendobrak pintu di hadapanku. Pintu rumahku sendiri.

Hari yang buruk. Tubuhku sakit dan kehabisan energi setelah berjalan pulang dari kebun anggur tempatku bekerja. Pulang ke rumah berniat mandi, makan dan tidur. Begitu aku bersemangat mengeluarkan kunci dari ranselku, kemudian memasukkannya ke lubang kunci, sialnya pintu ini mencari gara-gara denganku.

Hal yang selama sebulan membuatku hampir sakit kepala ketika memikirkannya. Hanya pintu? Ya, hanya pintu karena aku tidak berniat memperbaikinya, aku hendak menyimpan uang hasil bekerjaku untuk membeli rumah baru di daerah Selatan. Tempat yang lebih hangat dan nyaman, aku mendengarya dari orang-orang di tempatku bekerja.

Mereka sering membicarakannya, dan aku bertekad untuk pindah ke sana mencari kehidupan yang lebih baik, dan kupikir membeli rumah yang sederhana di sana akan cukup memuaskanku pada satu titik.

Hah! Aku menghela napas, aku pandai bela diri dan ototku cukup kuat untuk mendobrak kayu lapuk di depanku, tetapi aku tidak ingin rumahku tanpa pintu karena aku jamin tenagaku masih prima untuk menghancurkan rumah ini.

Aku mundur dua kali, kemudian mendobrak sambil memutar kenop pintu, tulang lenganku sedikit terasa pegal karena terbentur kayu. Aku mulai putus asa dengan pintu ini. Mungkin aku harus lewat jendela?

Sial! Apakah aku akan masuk ke dalam rumahku sendiri seperti pencuri? Bahkan aku harus mencongkel jendela rumahku? Oh, yang benar saja!

"Hah, apa kau sangat membenciku sekarang?" Aku mengayunkan kakiku yang terbungkus sepatu boots kotor ke pintu, bicara seolah pintu itu akan menjawabku. Aku akan gila!

"Sebaiknya cari seorang reparasi untuk memperbaiki pintumu, jangan sampai seseorang menganggapmu tidak waras, Kawan," kata seorang pekerja sama sepertiku, dia pria yang lumayan ramah, bertugas di bagian pengiriman anggur ke pabrik untuk diolah menjadi minuman mahal.

ALPHA MIKAEL (Breaking THE Wall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang