05: BRATVA || RUMAH

396 56 24
                                    

The HOUSE || RUMAH

Perhatian! cerita ini fiksi, banyak typo, BxB

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perhatian! cerita ini fiksi, banyak typo, BxB. Yang pastinya aku nulis ini karena bucin sama kapal ini. Semoga kalian suka dengan ceritanya.

💙💙💙Emot versiku pada foto di atas, emot versi kalian gimana?

Happy riding yah!!! (●'◡'●)(●'◡'●)

.

.

.

.

BRATVA

Aku memutuskan pergi ke Timur, ke rumah yang sudah kutingalkan beberapa hari lamanya. Bukan untuk kambali, tetapi melihat apa yang tersisa dari reruntuhan rumahku. Para pemangsa sialan! Suatu hari aku akan menginjak-injak mereka!

Aku tidak menunggu diriku pulih sepenuhnya. Begitu sudah bisa bangun dari ranjang, dan dapat berdiri dengan usahaku sendiri, aku memutuskan untuk keluar dari Kastil di tengah hutan itu. Sungguh, aku masih belum memahami sebenarnya apa tempat ini, tetapi pria tua, Halex mengatakan kastil mereka bernama Kastil Gagak, tempat warrior Pack Utara dibentuk yang bertugas menjaga seluruh kawasan.

Ya, itu cukup mengejutkanku lagi, rupanya El membawaku ke tempat tinggalnya, bangsa serigala. Mereka memiliki sosok manusia, dan aku sudah cukup tahu bahwa mereka bisa berubah menjadi serigala. Aku akan gila, aku masih belum terbiasa dengan itu.

El saja sudah cukup mengejutkanku, dia adalah satu-satunya serigala yang kutahu, dan baik.

"Kita belok ke kanan, benar?" Halex bertanya padaku, dia sedang mengemudi menuju jalan raya kecil yang menuju ke rumahku.

"Ya, lurus saja setelah ini, dan kita akan sampai."

Ini juga aneh, Halex sekarang mengikutiku ke mana-mana. Di kamar dia bertindak melayaniku sampai aku merasa canggung, dia juga mengganti perban luka setiap malam, dan lebih aneh lagi bahwa Halex bersedia mengantarku ke Timur.

Ketika aku bertanya mengapa dia melakukan itu, dia hanya mengatakan bahwa aku belum pulih benar sehingga dia akan bertanggung jawab mengurusku. Sungguh, aku tidak terbiasa. Aku biasa mengurus diriku sendiri, kemudian tiba-tiba seseorang melayaniku seakan aku adalah ratu, itu membuatku tidak nyaman.

Dengan mobil Jeep kami menempuh perjalanan hampir satu jam. Begitu sampai, aku langsung turun, sementara Halex memarkirkan mobilnya. Aku membenamkan kedua tanganku di jaket kulit cokelat yang kukenakan, aku berjalan menuju rumahku. Jauh di dalam lubuk hatiku, aku tidak punya harapan sama sekali.

"Aku akan berjaga di sekitar sini. Anda bisa masuk ke dalam, Tuan Bratva." Halex berteriak padaku dari dekat mobil. Aku tak terlalu menanggapi Halex.

Begitu kakiku tepat berada di depan rumah, aku terdiam sebentar, tidak pernah terpikirkan bahwa pintu yang hari itu berusaha aku dobrak, kini tergeletak di depanku sekarang, benda itu lepas dari engsel pintu, terpisah dari bagian depan rumahku.

ALPHA MIKAEL (Breaking THE Wall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang