DEFERRAL || JANJI
Tidak pernah lupa mengingatkan bahwa cerita ini fiksi, banyak typo. BxB. Kesamaan nama tokoh, tema, latar, dan nama tempat, dan lain sebagainya merupakan hal yang tidak disengaja. Bacaan ini untuk orang dewasa (18 tahun) karena terdapat kata-kata kasar, adegan kekerasan, dan vulgar. Happy reading.
Adakah yang menunggu?
Spil lagi di mana baca bab ini?
😫😫😫 Emot versiku buat bab ini, apa emot kalian? koman di sini!
.
.
.
.
MIKAEL
"Pangeranku, Mikael. Manusia pertama memberi pujian pada kita sebagai Dewa Pelindung mereka. Kita diyakini sebagai pelindung mereka di sepanjang masa. Kusadari, Pangeran. Bangsa kita telah ditakdirkan untuk melindungi seluruh umat manusia. Melindungi ciptaan Dewi Bulan yang rapuh dan indah."
Fajar menyirami seluruh tubuh dan ingatanku. Warna merah bercampur oranye mencuat dari garis perbukitan, menumpahi seluruh kawasan Suku Utara, begitu pun hutan Utara yang seakan diberkahi senyum cerah oleh Dewa Matahari.
Aku belum tidur untuk sesaat pun. Perang bahkan tak pernah usai, dan aku belum lupa setiap perkataan ibu: tentang kita semua adalah ciptaan Sang Dewi Bulan. Kita semua adalah anak-anaknya, dan sebagai bangsa yang pertama dan tertua, bangsa werewolf punya tugas-tugas besar. Tidak hanya memimpin, kami adalah para penjaga dan pelindung.
Dewi Bulan menganugerahi para werewolf terpilih dengan baju zirah yang tidak dapat dihancurkan atau ditembus dengan apa pun. Para Terpilih terkait dengan takdir dimanapun mereka berada. Utara atau Selatan, Barat atau di Timur. Di mana pun aku berada, aku terikat oleh takdir, tugas, dan tanggung jawab sebagai seorang Terpilih.
"Sejak kapan kau membiarkan cahaya menyentuhmu, Tuanku Alpha?"
Suara yang sangat kukenali menarikku sepenuhnya pada kenyataan bahwa aku bahkan tak bisa melindunginya—sepenuhnya. Tidak ada yang berjalan baik belakangan ini. Namun, tidak ada yang lebih merasa baik dari diriku sendiri bahwa Cassandra setegar pohon kehidupan yang ditiup berbagai amukan angin, tetapi tetap berdiri tegar. Hidup untuk dirinya sendiri dengan menjadi bagian Pasukan Penjaga Utara. Aku diam-diam bangga kepadanya, dia membuatku tahu jika manusia bahkan bisa sekuat werewolf hanya berbekal hati dan kegigihan.
Mataku tertuju kepada Cassandra, mengamati luka-luka mengering para pemangsa yang menyerangnya dalam misi. "Cahayanya yang selalu datang, bukan aku yang datang kepadanya."
Cassandra tersenyum lembut, menunduk mengusap samar gagang pedang setengah lengan yang disarungkan di pinggangnya. "Maka, bukankah sudah saatnya kau membiarkan cahaya itu menyentuhmu, Alpha?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA MIKAEL (Breaking THE Wall)
WerewolfPack Utara yang menyimpan banyak rahasia dan keindahan. Di sana tempatku jatuh cinta dan putus asa, tempatku berteman sekaligus mendapatkan musuh, dikelilingi tantangan dan ancaman. Sutu hal yang sulit adalah membawa cahaya ke tempat itu, dan hati s...