SUMPAH ATAS KESERAKAHAN || VOW OF GREED
Perhatian! Memuat konten BxB. Cerita ini fiksi. Kemungkinan masih banyak penulisan yang salah, luput saat tahapan edit. Bacaan ini untuk orang dewasa (18 tahun) karena terdapat kata-kata kasar, adegan kekerasan, dan vulgar. Happy reading.
Tertumben ngetik povnya MIKAEL, seketika jadi penuh derita kata-kataku 🤣
Menurut kalian Mikael sama Bratva tuh beda banget kah? Aku malah ngerasa banget mereka berbeda jauh pas ulis dengan pov. Saat nulis Mikael dia bawa kegelapan, duka, dan perjuangan yang ga pernah ada habisnya, entah dalam hal apa pun. Sementara kalo Bratva dia terasa lebih semangat pas aku tulis, dia alami, cantik, tampan, polos. Kalo dibandingkan kayak nulis gambaran taman bunga (Atva) sama kastil zaman era Victoria (EL)
Ah, panjang sekali omonganku, oke cus baca. Meluncur. Kasih aku emot tergemas kalian untuk Bratva dan Mikael.
Emot versiku:
Bratva: 😚😋 Pengen tak jilat!
Mikael: 😌🤡 Kapan lu hidup damai bang! 😭
.
.
.
.
MIKAEL
Benteng Utara
Angin merebak di sepanjang bukit, pohon-pohon berisik bersamaan dengan hewan-hewan yang berburu di malam hari. Udara terasa sangat bersih di Utara. Langit di atas kepalaku benerang, bersih dengan rasi bintang yang terang. Seperti lukisan, Moon Goddes paling cantik di antara mereka. Kuputuskan untuk tinggal semalam lagi di Benteng Utara, harapannya tentu agar para anggota baru bisa pulih dari ujian. Aku, telah meninggalkan mereka selama beberapa jam untuk bertemu dengan Walikota. Kami sepakat, akan menempatkan diri dengan insting masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA MIKAEL (Breaking THE Wall)
WilkołakiPack Utara yang menyimpan banyak rahasia dan keindahan. Di sana tempatku jatuh cinta dan putus asa, tempatku berteman sekaligus mendapatkan musuh, dikelilingi tantangan dan ancaman. Sutu hal yang sulit adalah membawa cahaya ke tempat itu, dan hati s...