16: BRATVA: MEMILIKINYA

189 19 12
                                    

MEMILIKINYA || HAVE IT

MEMILIKINYA || HAVE IT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perhatian! Memuat konten BxB

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perhatian! Memuat konten BxB. Cerita ini fiksi. Kemungkinan masih banyak penulisan yang salah, luput saat tahapan edit. Bacaan ini untuk orang dewasa (18 tahun) karena terdapat kata-kata kasar, adegan kekerasan, dan vulgar. Happy reading.

Mat jumpa, kawan-kawan 😊🖐

Kasi aku emaot kalian pas liat UP ALPHA MIKAEL dong!

Emotku pas ngetik bab ini: 😳💋

.

.

.

.

BRATVA

Pantulanku di permukaan air menyambar hatiku. Aku tertampar akan bayangan itu. Belum pernah kuperhatikan diriku sendiri untuk mengetahui siapakah diriku saat ini. Pertanyaan Mikael berkedip dalam kepalaku, mengapa perang tidak pernah berakhir? Bukankah orang sepertiku dapat memulai perang itu sendiri, kan? Diriku yang tampak di permukaan air itu sudah berperang, menodai rerumputan dengan darah-darah sekawanan musuh.

Kepala miring entah bagaimana, lentera tampak buram di permukaan air, bayang-bayang tembok bentang seperti garis-garis tak jelas, dan bayangan kawan-kawanku memenuhi bak air jernih itu. Aku mendadak ngeri dengan bau darah di sekujur tubuhku, lenganku terasa sakit dari bekas luka-luka di dalam hutan.

Malam, saat kelompok Elang Merah sampai di Benteng, kami yang pertama sampai. Api seolah berkobar di dalam hatiku hingga aku takut akan menghanguskan kewaspadaanku. Di dalam hutan, merasakan tanah di bawah kakiku begitu lama dalam kesenangan yang aneh. Berbekal semua senjata, musuh-musuhku tak lebih dari sepotong daging yang ingin kutusuk-tusuk hingga tak bersisa.

Darah segar memercik dari tubuh-tubuh mereka, tetapi aku tidak gemetar atau khawatir berlebihan, justru aku semakin ingin merasakan darah-darah mereka di senjataku, tidak peduli peluru menembus kepala mereka, pedang yang memisahkan tubuh mereka, senapan yang menembak jantung, bahkan belati yang menancap tanpa belas kasih.

ALPHA MIKAEL (Breaking THE Wall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang