17: BRATVA: PERISAI

128 16 13
                                    

PERISAI || SHIELD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perhatian! Memuat konten BxB

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perhatian! Memuat konten BxB. Cerita ini fiksi. Kemungkinan masih banyak penulisan yang salah, luput saat tahapan edit. Bacaan ini untuk orang dewasa (18 tahun) karena terdapat kata-kata kasar, adegan kekerasan, dan vulgar. Happy reading.

Hehehe, ngilang lagi aku. Apalah daya sebagai hamba yang taat (walau sesat-sesatnya banyak 🤣) kepada Tuhan, rumah, orangtua, dan sesama manusia 😊🖐

Kasi aku emaot kalian pas liat UP Bab ini dong! Wajib kasi komen, kalo ga aku marah!

.

.

.

.


BRATVA

Pack Utara, Benteng Hutan Utara.

—aku, hanya seseorang yang ingin kelopak-kelopak bunga seperti dirimu selalu di sekitarku.

Kata-kata El membayangi seluruh ingatanku, kendaliku seolah dipegang oleh dirinya.

Jika aku adalah kelopak bunga baginya, tidak patas aku melukainya. Harusnya aku melingkupinya dengan hal-hal indah, menjaganya dari segala konfrontasi menjijikan di dunia ini. Aku tidak pernah menduga bahwa El akan menganggapku kelopak bunga di dalam hidupnya, di mana penampilanku jauh dari kata itu, dan jauh di dalam lubuk hatiku, aku tidak ingin berperan seperti pakaian yang menampilkan kemewahan dirinya, tetapi seperti perisai yang melindunginya dari bahaya.

Aku memang sudah gila.

Aku menginginkannya, Mikael.

Aku tidak bisa melihat El dalam bahaya. Aku tidak ingin meninggalkannya dalam masalah-masalahnya. Aku ingin menjaga dan menggenggam tangannya, aku ingin bertarung bersamanya. Aku memang tak lebih dari pemuda tidak tahu diri. Aku jatuh cinta kepada seseorang yang diinginkan banyak orang, seseorang yang mungkin saja memiliki pasangan seumur hidup. Mengetahui semuanya, seolah aku akan patah hati ketika El menemukan pasangannya. Tetapi aku tak sanggup mengabaikan perasaanku ketika berdekatan dengannya. Dia merebut seluruh hatiku hanya dengan tatapannya saja.

ALPHA MIKAEL (Breaking THE Wall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang