RB-06

19.8K 2K 140
                                    

Hari ini kalau bisa penuh cepat, aku rasa bisa sampai 3 atau 4 kali up. Tergantung kalian cepat menuhin targetnya sih.

Sider kalau gak mau komen, ayo vote aja.

200 vote dan 70 komen.

HAPPY READING

Setelah kegiatan yang seharian ini membuat Rayen bahagia, kini saatnya Rayen menghadapi keluarga sialannya ini.

Rayen menghela napas panjang begitu keluar dari mobilnya, dia berjalan masuk ke dalam rumah dengan ogah-ogahan.

Rayen berharap waktunya di kantor lebih lama lagi agar bisa bersama Rachel, kayanya mulai besok dia harus mengajak Rachel lembur saja sampai menginap di kantor.

Rayen bisa mendengar canda tawa di ruang keluarga, dan gadis bernama Loli masih ada disana juga.

"Cih, tak tau malu." sinisan Rayen yang memang kuat menghentikan tawa mereka, serentak mereka ber 5 menatap kearah Rayen.

Nezio duluan bersuara "Maksud lo apa!? Gak usah sok berani lo disini!" serunya.

Alis Rayen naik sebelah, dia terkekeh pelan lalu menggeleng kan kepalanya, lelah melihat ketidak sopanan adiknya itu.

"Bodoh ah, males ngomong sama olang bodoh."

"Urus dulu cadel lo itu!"

"Dih, gak sopan banget lo babi."

Nezio tak terima disebut babi, dia berjalan mendekati Rayen kemudian melayangkan pukulannya, tapi tentunya Rayen mudah menghindari pukulan Zio.

Dengan santainya Rayen menggeplak kepala Zio kuat.

PLAK!

"Aduh!" mata Zio mulai berkaca-kaca merasakan sakit dikepalanya, dia mendongak menatap Rayen penuh permusuhan.

Sementara Rayen santai saja "Biasakan sopan sama yang lebih tua." ujarnya memberi nasihat.

Belum juga Zio bereaksi, tamparan kuat terdengar memecah keheningan, Zio membulatkan matanya saat melihat Mommy baru saja menampar Rayen.

"Kurang ajar sekali kamu Rayen! Berani kamu mukul anak saya hah!?"

Denyut nyeri terasa di dada Rayen, sakit sekali, padahal Rayen cuma geplak gak terlalu kuat tapi balasan dari Mommy nya seakan Rayen ngehajar Zio.

"Mom! Aku cuma—"

"Cuma apa hah!? Anak sial kaya kamu mending gak usah banyak tingkah!"

Rayen tercenung mendengar kata anak sial, benarkah dia anak sial sampai keluarganya sendiri membencinya seperti ini?

Rayen berusaha menahan air matanya, dia berbalik dan berjalan dengan tenang menuju pintu keluar, lebih baik Rayen pergi dari sini.

"Mau kemana kamu anak sialan!"

"RAYEN! JANGAN KELUAR KAMU! KAMU HARUS DIHUKUM KARENA BERANI MUKUL ZIO!"

"RAYEN!!"

Rayen seolah tuli, dia masuk ke dalam mobilnya lagi kemudian membiarkan air matanya mengalir.

Rachel's Baby [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang