RB-18

13.7K 1.4K 94
                                    

Sider gak pernah mau kerja sama, mau sebaik apapun aku up berkali-kali, sider tetap gak mau vote.

Hahh, sudahlah. 200 vote dan 70 komen gas🏃

HAPPY READING

Masalah semalam, membuat panas ditubuh Rayen semakin naik sehingga membuatnya tak bisa beranjak sedikitpun dari tempat tidur.

Rayen hanya mampu menatap langit-langit kamarnya sayu, dia maunya nelepon Rachel tapi ketakutannya masih ada.

Tanpa sadar, air mata mengalir pelan dari kedua manik hijau daunnya, dia menangis kembali mengingat perlakuannya pada Rachel.

"Hiks..mau Achel..Ayen mau sama Achel..hiks.." Rayen memeluk gulingnya erat dan menangis disana.

Kepalanya pusing, perutnya perih karena belum makan apapun dari semalam sampai pagi ini, tubuhnya lemas tak terkira.

"Hiks..Achel..Ayen minta maaf..Ayen gak mau jauh dali Achel..gak mau..hiks.." Rayen terus menangis lirih dikesendiriannya.

Dia merindukan Rachel, walau dia takut tapi kini Rayen sadar kalau Rachel melakukan itu semua demi dirinya.

Rachel membalaskan dendam atas rasa sakit Rayen, seharusnya Rayen berterima kasih bukannya malah takut.

"Ayen tolol emang..hiks..itu bukti kalau Achel cinta banget sama Ayen..kenapa Ayen malah takut sih! Bodoh banget emang, pelcuma Ceo kalau gini aja takut..hiks..huaaaa mau Acheeeeeeel!"

Rayen benar-benar mau Rachel disini, dia tak bisa menahan kerinduannya.

Dengan memaksakan diri, Rayen bangun walau tubuhnya sakit semua, Rayen turun dari kasur lalu berjalan terhuyung menuju pintu.

Rasanya dunia Rayen berputar begitu cepat, dia berjalan terseok keluar dari kamar.

"Loh? Rayen kenapa keluar, aku baru mau nganterin kamu sarapan."

DEG!

Rayen menegang, dia mendongak dan melihat dengan jelas Rachel berdiri di ruang tamu dengan semangkuk bubur hangat ditangannya.

Air mata tak bisa Rayen tahan "Hiks Acheeeeel hueeeee Ayen kangen sama Acheeel! Hiks..Ayen gak takut sama Achel..Ayen mau sama Achel telus..hiks.." Rayen tak kuasa menahan tubuhnya lagi.

Dia terduduk lemas di lantai, menangis seraya memegang kepalanya yang terasa pusing.

Tak tega melihat Rayen menangis di lantai, Rachel lantas berjalan mendekati pria itu lalu duduk didepannya.

Rachel menyeka air mata dipipi Rayen lembut "Udah gak takut lagi sama Achel?" tanya nya halus.

Rayen menggeleng kuat, dia masih menangis pilu "Beneran?"

"I-iya benelan..hiks..Ayen udah gak takut lagi.."

"Oke deh, makan sarapannya dulu."

"Suapin Ayen.."

"Iya-iya."

Rachel menyuapi Rayen dengan telaten, mereka masih duduk dilantai depan kamar Rayen, sesekali Rayen akan menangis lagi ketika mengingat kejadian semalam.

Betapa tercela nya Rayen karena menolak sentuhan Rachel, padahal Rachel melakukan semuanya demi Rayen.

"Maafin Ayen.."

"Iya, udah aku maafin."

"Kita gak jadi pelgi jalan-jalan?"

"Enggak jadi, kamu nya masih sakit."

"Tapi Ayen mau jalan-jalan.."

"Besok aja kalau udah sembuh."

Rayen mengangguk, dia bahagia sekaligus lega karena kini bisa kembali dekat dengan Rachel.

Tanpa Rayen tau, kalau kini kedua saudaranya sudah masuk ke dalam rumah sakit jiwa, mereka menjadi gembel karena tak punya tempat tinggal.

Ditambah kaki Razen hanya sisa sebelah dan dia buta, sama halnya seperti Zio yang juga buta.

Mereka dimasukan ke rumah sakit jiwa karena mengamuk di jalanan, membuat warga resah sehingga mereka dibawa kesana.

Kalau untuk Haldin, pria itu belum gila tapi masih ditahap stress, dia mabuk-mabukan dan masuk ke rumah bordil.

Menjadi gigolo disana, menikmati setiap kali dipakai para wanita maupun pria disana, dijadikan jalang yang hina sampai dia sendiri sudah kehilangan kewarasannya.

Benar-benar karma yang diberikan atas semua kejahatan Haldin.

Sebentar lagi dia bakal kena penyakit kelamin karena membiarkan tubuhnya dimasuki banyak orang, baik pria maupun wanita.

Kematiannya masih lama, dia harus menderita dulu baru bisa mati, bila perlu umurnya dipanjangkan agar dia merasakan pedihnya siksa di dunia.

Baru setelahnya dia akan merasakan pedihnya siksa di akhirat dari Tuhan.

Semasa diberi napas, taunya bermaksiat saja, hidup seolah-olah Tuhan itu tidak ada dan Akhirat hanyalah dongeng.

Tanpa tau jika Tuhan itu nyata serta Akhirat benar-benar akan ada.

Dan semua perbuatan akan dipertanggung jawabkan dihadapan Tuhan kelak.

.....

Bersambung

Rachel's Baby [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang