RB-12

14.6K 1.6K 175
                                    

F for u sider.

200 vote dan 70 komen gas kita up lagi.

HAPPY READING

Loli menangis dipelukan Zio, dia mengadukan perlakuan dan penolakan Rayen tadi siang.

"Bang Rayen gak mau tanggung jawab hiks..terus gimana nasib anak aku.." isaknya lirih.

Nezio sebenarnya jijik, tapi mau tak mau dia mengelus punggung Loli, Zio sudah meraskana ilfeel yang mendalam pada Loli.

Karena faktanya Loli ini memang jalang dan kehamilan Loli pastinya bukan karena Zio, jadi bukan urusannya.

Tapi perihal Loli yang akan menikahi Rayen, dia merasa iba pada Rayen, sudahlah dia cadel, terasingkan dari rumah dan sekarang malah dipaksa menikahi Loli.

"Sudahlah," hanya itu yang mampu Zio katakan.

Loli mendusel diperut Zio, dia menyeringai lebar saat tau jika sebentar lagi dia akan menjadi istri Rayen yang merupakan Ceo kaya raya.

Loli benar-benar akan menjadi kaya raya tanpa harus bersusah payah lagi, selama ini dia mendapatkan uang hanya dengan mengangkang saja, sekarang bermodal kehamilannya dia bisa menjadi Nyonya Rayen.

Mudah sekali hidup Loli ini.

"Ayo aku antar pulang."

"Loh? Kok pulang sih.."

"Kamu udah berapa hari nginep disini, ayo aku antar, lagian ini udah malam."

Loli merengut sebal, tapi dia baru ingat kalau nanti tengah malam akan ada pelanggan yang harus Loli layani, jadi ya mau tak mau dia harus pulang.

"Ya sudah, ayo pulang." putusnya mengalah.

Nezio mengangguk, dia mengantar Loli menggunakan mobilnya sendiri, dan juga dia harus cepat karena Nezio harus menemui kekasih barunya.

....

Suasana apartemen Loli sangat sepi, yah karena Loli sudah 4 hari tak pulang ke apartemennya.

Zio sendiri sudah pergi setelah mengantar Loli.

"Mudah sekali untuk menjadi kaya raya, tinggal mengangkang maka uang akan datang, hahahaha." Loli melepas kemeja crop gadingnya dan hanya menyisakan bra.

Lalu dia melepaskan rok dan hanya menyisakan celana dalam saja.

Dia melihat ada sepatu di bagian depan apartemennya, pasti itu pelanggannya, karena Loli sudah memberikan password pada pelanggannya untuk datang.

Perlahan Loli masuk ke dalam kamar, dia melihat seorang pria tampan yang tai mengenakan pakaian atasnya.

Pria berambut pirang dengan mata biru itu menatap Loli penuh, dia tersenyum lembut.

"Kemari lah, aku sudah tidak sabar." suaranya yang berat dan serak membuat Loli basah dibawah sana, dia berjalan dengan santai mendekati pria itu lalu duduk dipangkuannya.

"Sudah menunggu lama?"

"Hm, baru saja datang."

"Baiklah, ayo kita mul—"

Belum sempat Loli selesai dengan ucapannya, sebuah benda yang tajam terasa menusuk lehernya, itu suntikan yang diyakini adalah racun.

"Akhh!" Aldrian melempar tubuh Loli ke ranjang lalu berjalan menjauh.

Dari sudut kamar yang gelap, sepasang manik hitam legam terlihat disertai seringai lebar.

"Achel, Aldrian gak suka ya sama rencana ini! Aldrian gak mau lagi kalau disuruh pegang-pegang perempuan laiinn ihh." rengekan pria beraut wajah datar tadi menbuat Rachel terkekeh gemas.

Dia mengusap rambut pirang Arian lembut.

"Berapa dosis yang kau masukan kesana Asga?"

Asga yang bertugas menyuntikan cairan tadi pada Loli, dia menurunkan maskernya lalu tersenyum lebar.

"Berapa ya~Asga lupa hehehe."

Asga berlari pelan kearah Rachel lalu memeluk lengannya erat, sebenarnya Rachel punya 2 sahabat baik.

Asga dan Aldrian, keduanya adalah sahabat kecil Rachel namun mereka harus pecah karena ulah Asga.

Rachel meminta Aldrian untuk kembali ke Indonesia sebab Aldrian pergi ke London, dan ini semua rencana Rachel.

Terlihat Loli mulai menjerit tak karuan, perlahan-lahan kulitnya mulai meleleh dari dalam.

Cairan yang Asga berikan termasuk mengerikan, Asga ini adalah seorang Ilmuan jadi dia sering bereksperimen pada beberapa cairan.

Dan cairan tadi akan membuat isi tubuh Loli meleleh dengan sendirinya, perlahan-lahan, dengan rasa sakit yang tak terbayangkan rasanya.

"Dia tak akan mati, tenang saja, tapi dia akan jadi jelek buruk rupa, alat kelaminnya akan membusuk serta tumbuh jamur, wajahnya akan terkelupas dengan sendirinya, dia tak akan laku lagi di dunia malam." cetus Aldrian seraya mendusel diceruk leher Rachel.

Rachel menyeringai puas, ini akibatnya kalau berani mengusik kepunyaan Rachel.

Sebenarnya ada bayaran dengan meminta Aldrian serta Asga melakukan hal ini.

Apa bayarannya?

"Besok waktu kamu cuma untuk kami, oke?" pinta Aldrian penuh keceriaan, pria manis yang blasteran antara Belanda jawa itu sangat indah.

Tapi sayang manik birunya sudah mengalami gejala minus, jadi dia mengenakan kacamata.

"Kamu harus maafin aku ya, oke? Maafin aku yaaaa Acheeel maafiiiin." rengek Asga memelas.

Rachel menghela napas pelan, sepertinya besok dia harus menjaga jarak dari Rayen sebab harus menghabiskan waktu bersama kedua sahabatnya itu.

Oh dan satu lagi.

"Aku sudah memotong rem mobil Zio, sepertinya dia sudah kecelakaan, minimal buta lah." celetuk Asga begitu santainya.

Rachel mengelus rambut Asga sebagai bentuk apresiasi, satu per satu keluarga Rayen akan merasakan sakitnya pembalasan dari Rachel.

Karena mereka berani memperlakukan Rayen kesayangan Rachel dengan sangat buruk.

Lihat saja nanti, mereka akan mengemis di kaki Rayen atas segalanya.

....

Bersambung

Rachel's Baby [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang