Nampaknya ini akan menjadi cerita minim konflik yang happy ending tanpa plot twist hahahahhaha.
Oke lah, 200 vote dan 70 komen gass.
HAPPY READING
Rayen membawa Rachel ke sebuah danau buatan, danau itu adalah danau yang Rayen buat selama 2 minggu kemarin.
Dan wanita tadi adalah petugas yang mengawasi proses pembuatan danau tersebut.
Rayen juga minta bantuan pada wanita itu untuk menentukan bunga dan cincin yang bagus, perempuan pasti tau selera sesama mereka.
Rachel masih diam saat mereka sampai di kursi panjang dekat danau, dia abai pada Rayen yang sedari tadi merengek.
"Jadi apa penjelasannya?" tagih Rachel dengan suara yang datar.
Bibir Rayen maju beberapa centi, dia menatap Rachel dengan melas kemudian berlutut didepan Rachel.
"Achel..aku tadi itu minta bantuan sama wanita tadi untuk nentuin cincin mana yang bagus untuk kamu, telus beli balang untuk kamu, beli bunga untuk kamu,"
"Apa tujuannya?"
Rayen mengeluarkan kotak beludru dari kantung jas nya lalu membukanya, memperlihatkan cincin yang sangat indah dengan berlian hitam langka disana.
"Ekhem, Lachelia Zavana, will you mally me?" wajah Rayen yang terkena pancaran sinar bulan malam, dengan pipi merah dan manik hijau daun yang memancarkan binar cinta yang teramat jelas.
Rachel menyunggingkan senyum miringnya, dia menaikan sebelah kakinya "Mally? Apa arti dari mally? Seharusnya kan Marry." ejek Rachel.
Sudut bibir Rayen turun, dia menunduk lesu "Ayen tau Ayen cadel..Ayen gak sempulna..pasti Achel gak mau kan nikah sama plia cadel kata Ayen?" lirihnya parau.
Rachel gelagepan, bukan maksudnya kaya gitu "Enggak gitu Rayen, aku mau kok nikah sama kamu, jangan sedih gitu ah." Rachel menangkup wajah Rayen dan mendongakannya.
Air mata mengalir dikedua pipi Rayen, dia tak percaya jika dia akan menikah, dia benar-benar tak mempercayai ini semua.
Perlahan Rayen memeluk leher Rachel dan menangis diceruk leher Rachel.
"Hiks telima kasih udah mau telima lamalan plia cacat kaya aku..makasih..hiks.."
"Iya sayang, udah jangan nangis ah."
Rayen mengangguk, dia bahagia, setidaknya setelah ini dia bisa membangun keluarga bahagia yang tak pernah dia dapatkan dari keluarganya.
Dilain sisi.
Haldin menunduk menatap tubuhnya depan cermin, melihat jelas bercak merah yang menghiasi tubuhnya.
Senyum tipis terulas diwajahnya.
"Haldin, pelanggan mu datang nih."
"Aaaa, perempuan atau laki-laki?"
"Perempuan, janda tanpa anak, kaya raya tau, kau bisa goda dia biar jadiin kau sebagai lacur pribadi nya."
Haldin mengangguk senang, dia tak tau jika ujungnya dia malah menjadi jalang di rumah bordil, tapi tak apalah yang penting dia masih bisa hidup mewah.
Siapapun dia layani, pelanggannya meminta apapun bisa Haldin berikan, apapun.
"Hahaha lihat saja Rachel, setelah ini aku akan menghabisimu karena berani menghancurkan keluargaku!"
Benar, Haldin harus membuat Rayen menderita lagi yaitu dengan cara menghabisi wanita yang Rayen cinta.
Tapi sebelum itu Haldin harus mengumpulkan banyak uang lalu menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh Rachel.
Cklek.
Haldin berbalik, dia terdiam sejenak saat melihat seorang wanita berparas cantik yang masuk kedalam dengan elegannya.
"Kau jalang yang akan melayani ku?" suaranya mengalun ditelinga Haldin, membuat pria 47 tahun itu merinding seketika.
"Ah iya Nyonya."
"Kemari, hari ini kau akan jadi lacur pribadiku, jika pelayananmu nikmat maka kau akan kubeli."
Haldin melebarkan senyumnya, bagus, berarti Haldin bisa keluar dari sini dan memiliki banyak uang.
Dengan semangat dia berjalan mendekati wanita 46 tahun bernama Lumina itu dan bergelayut manja dilengannya.
"Harus aku panggil apa?"
Lumina menyentuh dagu Haldin, lalu menatap wajah manis pria paruh baya yang dia pikir berusia 30 tahun, ternyata sudah 47 tahun.
Lumayan awet muda juga.
"Panggil aku, mommy."
"Ah, baiklah, mommyh..you can use my body whatever you want."
"I want you, became my dog."
"Huh? Dog?"
"Yeah, be my pet."
Haldin mengerjab kaget, ini diluar ekspetasinya untuk menjadi peliharaan seseorang.
Tapi selagi ada uang, Haldin akan melakukannya.
Apapun demi uang.
.....
Bersambung.
Dasar lacur lo Haldin, cih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel's Baby [End]
RomanceGanteng sih, dingin, Ceo kaya raya, tapi manja, cadel lagi, yakin masih mau sama dia? Rachel yang awalnya melamar pekerjaan sebagai Sekretaris sungguh tak menyangka jika Ceo yang di rumorkan buruk rupa malah begitu paripurna bak seorang pangeran. Ma...