RB-15

16K 1.6K 138
                                        

Lebih suka up sore dan malam, karena populasi sider di dua waktu itu gak sebanyak waktu pagi dan siang.

Ini aku up karena komen dah penuh.

Sider mohon bantuan untuk memberikan vote gratis kalian.

200 vote dan 70 komen gas up lagi🏃

HAPPY READING

Rachel gak ada di rumah, rumah Rachel gelap dan dikunci sementara Rayen sudah menangis sambil duduk dipintu rumah Rachel.

Pria itu duduk sambil memeluk lututnya, membenamkan wajahnya dilipatan tangan, bahunya bergetar.

Rayen tau alasan kenapa Mommy serta Daddy nya begitu membenci Rayen.

Itu semua karena dulu saat di dalam kandungan, Rayen seharusnya punya kembaran bernama Ralen, tapi sayang seribu sayang saat mereka lahir Ralen dinyatakan meninggal dunia.

Awalnya Imelia dan Haldin menerima kenyataan pahit itu, tapi semua berubah saat Rayen berusia 6 tahun, saat dimana kecacatannya terlihat.

Imelia marah, Imelia benci, kenapa harus Ralen yang meninggal dan malah Rayen cacat yang hidup, kenapa Ralen yang normal harus pergi sementara Rayen tidak.

Imelia mulai tak acuh pada Rayen sepulangnya mereka dari rumah sakit, Rayen mulai diperlakukan kasar.

Sampai diusia Rayen yang ke 11 tahun, Nezio lahir.

Rayen pernah dicambuk dengan alasan mencoba membunuh Nezio, padahal saat itu yang meletakan bantal diwajah Nezio adalah Razen.

Kala itu Nezio masih berusia 7 hari, Rayen melihat Nezio ada di kamar orang tuanya dengan bantal diatas wajahnya.

Karena tak mau adik tersayangnya sampai kenapa-napa, Rayen segera menolongnya.

"Cup-cup adik Zio ndak boleh nangis yah, ini abang gesel bantalnya bial Zio bisa napas." baru juga Rayen mengangkat bantalnya, dia ditarik kuat kebelakang sampai terjatuh membentur dinding.

"Aduh.."

Rayen melihat Imelia menggendong Nezio sementara Haldin memegang sebuah cambukan, disebelahnya ada Razen.

"Dad! Rayen mau coba bunuh Zio, tadi Razen lihat Rayen naruh bantal dimuka Zio!" tuduh Razen.

Haldin semakin marah "Enggak Daddy..Ayen gak gitu, Ayen tadi mau ambil bantal dali muka adik Zio..enggak.." Rayen memelas dengan sangat.

Tapi Haldin tak perduli, dengan gelap mata dia mencekik Rayen dan membanting tubuhnya ke lantai.

Lalu tanpa perasaan dia menyambuk anak 11 tahun itu sampai Rayen tak sadarkan diri.

Yang membawa Rayen ke rumah sakit adalah Nanny yang merawatnya, tapi sayang Nanny dibunuh Haldin karena berani membawa Rayen ke rumah sakit.

Sejak saat itu, Rayen berubah, dia menjaga jarak sangat jauh dari keluarganya.

Dia tak menganggap mereka ada, yang terpenting pendidikan serta uang tetap Haldin berikan pada Rayen.

"Hiks..Ayen butuh Achel..hiks..huhuu Achel mana.."

Rayen sedih dengan semua kejadian dihidupnya, kenapa harus dia?

Kenapa setiap yang terjadi pada Razen dan Zio, Rayen lah menjadi pihak yang dikorbankan dan berkorban.

Tapi sekarang tidak akan begitu, Rayen tak mau menjadi bodoh seperti itu.

Rasanya kepala Rayen pening, Rayen bisa merasakan sesuatu mengalir turun dari hidungnya.

"Rayen, ya Allah kamu ngapain duduk disitu." Rayen mendongak mendengar suara yang begitu menenangkan hatinya.

Rachel yang baru pulang dari Mall kaget saat melihat wajah Rayen, dia semakin panik saat Rayen memejamkan matanya dan limbung ke depan.

"RAYEN!?" Rachel dengan sigap menahan tubuh Rayen yang terasa panas.

"Kamu mimisan, panas lagi badannya, kasihan banget sayangnya aku..tunggu sedikit lagi ya, aku bakal kasih pelajaran buat Daddy dan mommy kamu, sebelum itu ayo masuk." Rachel segera menggendong tubuh Rayen ala bridal.

Rayen lumayan berat, tapi Rachel tak kesusahan untuk menggendong Rayen.

"Mereka harus mendapatkan karma yang berat."

Ya, itu sudah pasti.

Orang tua seperti Haldin dan Imelia tak pantas dipanggil orang tua, mereka gila serta sakit jiwa.

Rachel sudah berhasil mengumpulkan foto-foto bukti dimana Haldin bermain dengan jalang-jalangnya.

Dia akan membocorkan data pribadi perusahaan Haldin ke perusahaan lawan, maka Haldin akan hancur dan bangkrut.

Belum lagi reputasinya akan hancur, lalu Imelia akan merasakan hidup bagai dineraka setelah Rachel melempar wanita itu ke sarang serigala.

Wanita sialan itu, akan menjadi sasaran empuk, antara dijadikan makanan atau malah dijadikan alat pemuas napsu para serigala itu.

Rachel tak sabar, sebentar lagi semua akan berhasil dia lakukan.

Lalu Zio dan Razena akan menjadi gila lalu masuk ke RSJ.

Ini akibat karena berani memperlakukan Rayen dalam ketidak adilan dan selalu mendzalimi Rayen.

Rasakan akibatnya, ini siksa di dunia, belum nanti mereka mendapatkan siksa dari Tuhan di akhirat nanti.

Akan sangat amat pedih dan menusuk kulit mereka.

Oh bicara siksaan, Loli masih hidup dengan keadaan tubuh yang buruk rupa.

Kulitnya mengkerut seperti apel busuk, lalu alat kelaminnya mengeluarkan bau busuk, wajahnya hancur dengan bibir yang membusuk.

Loli hanya mampu terkapar di tempat tidur, merasakan sakit dan perih disekujur tubuhnya.

Dan rasa panas serta hasrat seksualnya yang tak bisa dia salurkan, sebab alat kelaminnya membusuk serta tumbuh jamur.

Sehingga jalan masuk ke dalam vagina nya sudah tertutup rapat, tapi hasrat untuk berhubungan intim tetap menghantam nya.

"Hehe, rasakan apa akibat dari semua tingkah kalian semasa masih sehat, kini semuanya terlambat untuk bertaubat ataupun meminta ampun."

Rachel menahan tawa gila nya, sudah lama dia tak melakukan ini, dia senang melakukannya demi Rayen.

Tapi, semoga saja Rayen tak takut padanya, Rachel tak mau mendapatkan tatapan penuh ketakutan dari Rayen.

Itu, sebuah petaka bagi Rachel.

.....

Bersambung

Rachel's Baby [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang