Selamat pagi, mohon diminta untuk sider kalau gak mau komen setidaknya kalian vote biar target cepat penuh, semoga hari kalian menyenangkan.
200 vote dan 70 komen gas gueeeng🏃
HAPPY READING
Rayen hanya demam, dia mimisan juga karena beban dipikirannya terlalu banyak sehingga membuatnya mimisan.
Rachel sudah mengganti pakaian atas Rayen dengan baju tidur bergambar larva merah, didahinya ada bye-bye fever.
Ini jam 2 malam dan Rayen terus mengigau dan menangis, membuat Rachel tak bisa tidur sama sekali, tapi sudahlah tak apa demi calon jodoh.
"Hiks..mommy jahat..jahat sama Ayen..jahat..hiks.." Rachel mengangguk, dia mengelus rambut Rayen perlahan.
Rachel benar-benar jatuh pada Rayen, apalagi melihat bola mata berwarna hijau daun miliknya begitu jernih dan berkilat penuh kebahagiaan.
Setiap kali Rachel menatap mata Rayen, dia akan merasakan perasaan jatuh yang sangat berdebar, sangat membahagiakan bagi Rachel.
"Jangan sedih, sebentar lagi kamu akan terbebas dari keluarga gila kamu Rayen, sabar ya."
Rachel mengecup pipi Rayen yang memang terasa hangat, dia tadi sudah minum obat jadi Rachel hanya perlu senantiasa disebelah Rayen saja.
Rachel duduk dilantai dengan kepala bersandar dipinggiran kasur, dia menggenggam erat tangan Rayen dan mengelusnya.
"Cepat sembuh bayi maungnya Achel..jangan sakit-sakit yah..Achel sayang sama kamu.." bisiknya sebelum menutup mata dan tertidur disebelah Rayen.
Tak apa tidur di lantai demi calon jodoh, Rachel tak mempermasalahkan hal sepele seperti itu.
....
Pagi hari, drama dimulai, dimana Asga dan Aldrian datang ke rumah Rachel untuk sarapan bersama, tapi yang mereka lihat justru Rachel sedang menyuapi seorang pria dengan lembut dan telaten.
Pria itu menggunakan selimut tebal kesayangan Rachel, lalu didahinya ada bye-bye fever yang ketutupan sama poninya yang lumayan panjang.
Manik mata pria itu berwarna hijau daun, dan matanya tampak sayu dengan bagian bawahnya memerah.
"Achel..meleka siapa.." lirih Rayen takut, dia menggenggam tangan Rachel kuat, takut kalau Rachel pergi bersama pria-pria itu dibanding bersama Rayen.
Bahu Rayen bergetar, air mata mulai terlihat dipelupuk mata indahnya.
"Achel gak bakal pelgi sama meleka kan? Achel hiks..bakal sama Ayen kan?"
Rachel mengangguk, dia meletakan mangkuk bubur tadi ke meja lalu mengelus rambut Rayen pelan.
"Mereka sahabat aku, mereka datang cuma numpang makan doang, udah gak usah nangis, kalian berdua duduk dan sarapan lah, baru setelahnya berangkat kerja."
Asga dan Aldrian mengangguk patuh, apapun perkataan dan perintah Rachel harus dipatuhi dengan baik.
Rayen masih mengenggam tangan Rachel, sementara Rachel menocoba menenangkan ketakutan Rayen, setelah dia tenang barulah Rayen melepas genggamannya.
"Jadi Rayen, kenapa kamu ada di depan rumah aku semalam?" tanya Rachel, sebenarnya dia sudah tau alasannya tapi apa salahnya bertanya lagi.
Rayen menunduk, memainkan jari-jarinya lalu menjawab.
"Mommy suluh Ayen untuk donolin mata Ayen buat Lazen dan Zio..hiks..Ayen gak mau telus meleka usil Ayen dali lumah..Ayen gak masalah cuma kalau Ayen nulut ntal Ayen ngeliat pake apa? Masa pake mata batin..hiks.."
Rachel gatau harus gemas atau sedih, dia menyeka kembali air mata Rayen dan memelulnya lembut.
"Sekarang anggap saja Rayen udah bebas dari mereka, Rayen bisa hidup sendiri dan tak akan disakiti mereka lagi, jangan pikirin yah, gimana kalau besok kita jalan-jalan aja, mau?"
"Hum, mau.."
"Rachel, mau ikut juga ihhh Aldrian mau ikuuut." Aldrian tak akan biarkan Rachel bersama pria itu kalau cuma berdua saja, Aldrian harus ikut!
Asga tak mau kalah "Aku juga ikut!"
Hela napas pelan Rachel berikan, nasib punya 3 bayi besar ya gini, gak mau ngalah dan pastinya satu ikut semua pasti mau ikut.
"Yasudah kalian juga ikut."
Ini keputusan tepat, Rachel kembali mengelus rambut Rayen dan menyeka air mata pria manisnya, sangat menggemaskan tapi sayangnya wajah manis Rayen pucat.
"Ayen harus makan banyak biar sehat."
"Huum, Ayen makan banyak bial bisa jadi suami Achel!"
"Uhuk!"
Rachel tertawa mendengar ucapan Rayen sementara Asga dan Aldrian tersedak nasi yang mereka makan.
Keduanya menatap Rayen dengan tatapan horor, kalau mau nikah sama Rachel, Rayen harus lewati mereka berdua dulu!
Ah sebenarnya mereka tadi baru saja pulang setelah selesai mengurus perusahaan Haldin, mereka sudah menjual data pribadi perusahaan Haldin pada lawan pria tua bangka itu.
Lumayan lah mereka dapat 890 juta untuk sekedar data seperti itu, dan sebentar lagi perusahaan Haldin akan bangkrut!
Baru setelah perusahaan bangkrut serta reputasi Haldin ikut hancur, Imelia akan stress lalu menggila, baru setelahnya mereka bisa menculik Imelia untuk dilempar ke sekawanan serigala.
Untuk dijadikan makanan sih lebih tepatnya, tapi kalau serigala itu bernapsu pada tubuh Imelia maka dia akan dijadikan sebagai betina mereka.
Baik Aldrian maupun Asga tak pernah tau kalau Serigala bisa bernapsu pada manusia atau tidak, entahlah, lagipula itu bukan urusan mereka.
Yang pasti Imelia akan dilempar ke kawanan serigala untuk disiksa.
"Achel..Ayen kebelet pup.."
"Ayo aku anter."
Rayen masih pusing kalau untuk sekedar jalan, jadi dia meminta Rachel menggendongnya saja, lagipula Rachel begitu kuat.
Rachel itu mirip sama Kak Fatma yang sering Rayen tonton di tiktok, kak Fatma kan begitu kuat sampai gendong suami sendiri bisa.
Ternyata Achel-nya sama kuatnya seperti kak Fatma, Rayen jadi senang.
Rachel mengangkat tubuh Rayen ala koala lalu membawanya menuju kamar mandi.
Kasihan calon jodoh, kebelet pup tapi jalan aja masih suka oyong, jadi Rachel sebagai calon jodoh yang baik akan senantiasa siap menolongnya.
....
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel's Baby [End]
RomanceGanteng sih, dingin, Ceo kaya raya, tapi manja, cadel lagi, yakin masih mau sama dia? Rachel yang awalnya melamar pekerjaan sebagai Sekretaris sungguh tak menyangka jika Ceo yang di rumorkan buruk rupa malah begitu paripurna bak seorang pangeran. Ma...