RB-09

16.5K 1.7K 217
                                    

Lama beut njir komennya 70, capek nungguinnyaaaaa.

Buru ah, 200 vote dan 70 komen, kalian mager banget buat vote atau komen, remaja jompo ya?

HAPPY READING

Rachel menenangkan Rayen yang masih menangis setelah selesai menonton film bioskop, mereka ada di kursi tunggu dekat kamar mandi.

"Udah atuh nangisnya, namanya juga film." bujuk Rachel seraya menyeka air mata Rayen, untung sekitar kamar mandi sepi.

Rayen menggeleng pelan.

"T-tapi..hiks..n-neneknya matiii..huhuuuu a-apalagi I-ivanna nya kasiaaan hiks..gak mau nonton film hantu lagi!" adu Rayen seraya menatap Rachel memelas.

Air matanya sudah membasahi kedua pipinya, apalagi pipinya juga merah padam dengan bibir yang bergetar.

Rachel memeluk kepala Rayen dan menepuk punggungnya lembut "Tapi itu cuma film, aslinya kan nenek itu masih hidup."

"Hiks..mau makan..lapel.."

"Iya udah berhenti dulu nangisnya baru kita makan."

Rachel melepas pelukan mereka lalu mengarahkan tisu ke hidung Rayen

"Keluarin ingusnya."

Rayen mengangguk, dia mengeluarkan ingusnya sesuai intruksi Rachel, kemudian menghentikan tangisannya.

"Udah tenang?"

Anggukan Rayen berikan "Ya udah, ayo makan." Rachel mengulurkan tangan kanannya tanpa sadar, Rayen sendiri langsung menggapai tangan Rachel dan menggenggam erat.

Rayen berdiri dan menyeka air matanya lagi "Mau makan dimana?" tanya Rayen serak sehabis menangis.

"Kamu mau dimana?"

"Ayen dimana aja mau, asal baleng sama Achel, tapi nanti kita mau ke tempat Doktel Ayman, jangan lupa."

"Iya tauu, kita makan di Es teler 77 aja gimana?"

"Okey."

Keduanya berjalan keluar dari area bioskop, rasanya Rayen masih teramat sedih, film itu bukannya menyeramkan malah terasa menyedihkan.

Betapa kasihannya Ivanna yang harus mati ditangan bangsa yang dia percayai, sungguh membuat Rayen tak bisa menahan air matanya.

Lalu kematian nenek Arthur di film itu, membuat Rayen teringat pada neneknya yang sudah meninggal.

Dulu hanya neneknya yang menyayangi Rayen, tapi semenjak nenek meninggal, Rayen tak punya sandaran dan penolong lagi.

.....

Setelah pulang dari tempat Dokter Ayman, Rayen memelas agar diizinkan menginap di rumah Rachel, dia tak mau pulang karena Loli juga masih ada disana.

"Boleh yaaaa, Ayen mohon Achel..Ayen menginap yaaaa." bujuknya dengan sudut bibir melengkung kebawah.

Mereka sudah belanja kebutuhan Rachel, dan kini Rayen mau menikmati makan malam buatan Rachel.

Rachel's Baby [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang