RB-19

13.6K 1.4K 112
                                    

Males up karena komen gak penuh, tapi ya gak mungkin gak up karena pasti udah pada nunggu ini up.

Jadi ya, up aja lah.

200 vote dan 70 komen baru up lagi.

HAPPY READING

Lewat dari 3 hari pasca kejadian dimana Rayen mengetahui tindakan Rachel, hubungan mereka membaik begitu saja.

Hari ini Rayen sudah sembuh total, jadi mereka akan jalan-jalan ke kebun binatang, Rachel ingin membawa Rayen ke tempat impiannya.

Rayen pernah bilang, dulu sewaktu kecil dia selalu tak diajak kalau keluarganya pergi berlibur, Rayen ditnggal di rumah selama berhari-hari.

Rayen hanya ingin merasakan liburan bersama seseorang yang menyayanginya, dan Rachel akan mengabulkan impian bayi maungnya.

Mereka masuk ke dalam setelah membeli tiket, keduanya memakai kemeja biru muda dan celana berwarna putih.

Celana panjang untuk Rayen dan celana sepaha untuk Rachel.

Tak lupa topi berwarna putih menutupi kepala mereka dari sinar matahari.

"Achel, Ayen mau coba ke tempat halimau, mau lihat halimau itu sebesal apa." ajaknya antusias, Rachel memberikan senyum lembutnya lalu menggenggam tangan Rayen.

"Baiklah baik, ayo cari kandang harimau nya." Rayen mengangguk semangat.

Mereka melihat ke peta yang ada didekat pintu masuk, disana mereka memotretnya agar mudah mencari kandang-kandang hewan kesukaan Rayen.

"Agak jauh, tapi gak papa, ayo sayang." Rayen benar-benar bersemangat, dia menarik Rachel agar berjalan menuju rute yang sudah tersedia.

Banyak penjual makanan disana, sesekali Rachel akan berhenti dan membeli lalu mereka akan lanjut lagi.

"Mau?" tawar Rachel pada Rayen, dia membeli roll potato.

Rayen mengangguk, dia membuka bibir tipisnya agar roll potato itu bisa masuk ke mulutnya, Rachel terkekeh melihat betapa belepotannya bibir Rayen.

Dengan lembut, Rachel membersihkan sudut bibur Rayen menggunakan tisu, lalu memberikan botol air minum pada Rayen.

"Enak?"

"Lumayan, cuma bumbunya sedikit, belapa Achel beli?"

"Harganya?"

"Iya halga nya belapa?"

"25 ribu."

"Ih, mulah nya, kenapa beli 1 aja?"

"Gak papa, masih mau nyoba yang lain."

Rayen mengangguk, dia antusias pada banyaknya hewan sementara Rachel antusias pada banyaknya penjual makanan disekitar sana.

Sesekali Rachel akan memotret Rayen, dan begitu juga yang Rayen lakukan, dia akan memotret Rachel.

Mereka sama-sama bahagia hari ini, setelah kejadian kemarin hubungan mereka sempat renggang.

Tapi Rayen menangis dan merengek pada Rachel, agar Rachel berhenti bersikap formal padanya.

"Oh itu halimaunya! Yeayyy itu halimaunya gede bangeeeet!" pekik Rayen tak percaya, matanya berbinar indah.

Rachel tak menyia-nyiakan pemandangan ini, dia langsung memotret kegiatan Rayen dan menjadikannya wallpaper.

"Achel, lihat itu, halimaunya walna putih."

"Iya, kok bisa ya?"

"Apa dia dimandiin pakai bay clean?"

"Kurang tau, mungkin aja."

Rayen mengangguk pelan, posisi kandang harimau ada dibagian bawah, jadi mereka menonton dari atas.

Setelah puas memotret harimau, mereka beralih menuju kandang buaya.

Kandang buaya juga ada dibawah, jadi mereka menonton dari atas.

"Woahh buaya nya gede banget, banyak lagi." Rayen benar-benar takjub.

Dari kecil dia selalu menginginkan pemandangan ini. "Achel, gimana kalau Ayen pelihala buaya."

"Enggak! Gausah ngadi-ngadi."

Rayen mencebikan bibirnya, suasana agak hening sampai suatu teriakan terdengar.

"TOLONGGG ANAK SAYA MASUK KE KANDANG BUAYA!!"

Jantung Rayen dan Rachel berdegup tak karuan, mereka melihat seorang anak kecil berusia 6 tahun terjatuh di kolam buaya yang dipenuhi puluhan buaya.

Seorang wanita sudah menjerit histeris tak karuan.

"A-achel.." lirih Rayen mulai pucat.

Semua pengunjung sudah berteriak panik, sampai suatu pemandangan memilukan terlihat.

Anak itu mulai dikerubungi banyak buaya dan tubuhnya digigit, buaya-buaya itu mulai memperebutkan kaki, tangan serta kepala anak kecil itu.

Rayen lemas, dia hampir pingsan jika saja Rachel tak menahan pinggangnya.

"Ayo pergi." tariknya kuat.

Suasana mulai tak kondusif, para pengunjung dibubarkan karena kejadian itu.

Rayen tetap diam, dia pucat pasi dan pastinya shock.

"Anak itu..mati?"

Rachel mengangguk, karena Rayen gak bisa bawa mobil sebab dia masih shock, jadi Rachel yang bawa.

"Ya, yang tersisa cuma baju nya aja." gumam Rachel.

Rayen lemas, kejadian itu terus berputar dikepalanya.

Mengerikan, dia tak menyangka hal itu akan terjadi dihari bahagianya ini.

....

Bersambung

Rachel's Baby [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang