•°Sakit°•

335 25 7
                                    

Cerita ini alurnya ringan, dan juga kalau mungkin ada konflik gak akan berat kok :)

.
.

Jangan lupa vote and coment guys!
moga suka yaa.. thank you~ 💙

.

.






Asa, Jeje dan teman-temannya itu sangat famous di sekolah. Mereka di kenal dengan sebutan Treasure 12.

Awal mula berkumpulnya mereka, yang tak lain adalah karena di satukan oleh takdir. Sebelum bertemu, kehidupan mereka terlihat hanya biasa saja, namun semenjak saling mengenal mereka mulai menunjukkan sifat aslinya, keseharian mereka pun di habiskan di sekolah yang terkenal dengan ekstrakurikuler keseniannya.

Treasure high school, adalah nama sekolah itu.

Dua belas remaja yang menjadi bintang di sekolah itu adalah awal mula dari semuanya. Walaupun mereka berbeda tingkatan dan kelas, tapi persahabatan mereka terlihat luar biasa bobroknya.

Apalagi jika sudah mengenal duo kembar dari kedua belasan, mereka berdua lah yang memulai semua persahabatan ini, tanpa dua saudara itu mungkin mereka tidak akan pernah bertemu.



𝙰𝚂𝙰 & 𝙹𝙴𝙹𝙴



Senin adalah hari yang paling di hindari oleh semua orang, begitupun murid-murid di sekolah treasure yang saat ini telah berkumpul di tengah lapangan untuk melaksanakan upacara.

Di tengah barisan kelas XI IPA A, dua orang remaja kembar terlihat mulai bosan di saat berlangsungnya upacara.

"Duh kapan sih beresnya.. gue gerah dari tadi!" Jeje mengeluh sambil mengibas-ngibas kerah baju seragamnya. Sinar matahari saat ini terasa sangat panas.

Di sisi lain, Asa yang berada di belakangnya hanya diam saja, wajahnya terlihat sangat pucat. Segala ocehan kembarannya itu hanya di anggap angin lalu olehnya.

Jeje yang merasa ada yang tidak beres pun menoleh ke belakang, matanya terkejut saat melihat darah mengucur dari hidung kembarannya.

"ASA!! D-DARAH!" Teriak Jeje usai melihat apa yang terjadi, karena teriakannya itu seluruh siswa kini mengarah padanya.

Asa yang merasakan darah mengucur pun lantas mengusapnya, dan terlihat ada darah di tangannya. Kepalanya mulai pusing, dan saat melihat Jeje seluruh pandangannya terlihat memburam.

"ASA!!" Jeje lantas menahan tubuh kembarannya yang hampir oleng ke depan, karena situasi itu para siswa yang ada di sana mulai khawatir, hingga tak terasa upacara pun akhirnya sudah selesai, dan saat itu juga Jeje menggendong Asa di punggungnya untuk membawanya ke UKS.


𝙰𝚂𝙰 & 𝙹𝙴𝙹𝙴


"Asa! harusnya lo ngomong kalau gak enak badan! gue merasa bersalah kalau kayak gini.." Jeje menunduk dan menangis dalam diam. Saat ini keduanya sedang berada di UKS, Asa sudah sadar beberapa menit yang lalu setelah di baringkan di sana.

"Maaf Je.. gue kayaknya kecapean, dan berhenti menyalahkan diri sendiri, di sini gue yang salah karena gak ngasih tau sejak awal, jadi berhenti nangisnya ya? lo jelek tau kalau nangis" Ujarnya menenangkan, Jeje mendongak menatap Asa di depannya, ia pun memukul pelan lengan Asa.

𝙰𝚂𝙰 & 𝙹𝙴𝙹𝙴 [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang