____________
Pagi ini suasana hati Yasa terasa sangat suram, kantung mata yang hitam seperti panda, serta kedua kancing teratas seragamnya yang terbuka, langkahnya pun terlihat gontai menuju gedung latihan sekolah.
Tepat hari ini acara ulang tahun sekolah akan di adakan, malam nanti tim nya akan tampil, namun sepertinya kondisi mereka tengah berada di situasi yang tidak baik-baik saja.
Yasa sampai termenung memikirkan hal yang tidak-tidak, begitu dia masuk ke ruang latihan, semua atensi langsung mengarah kepadanya.
Di sana ia melirik Doni yang nampaknya tidak menyukai kedatangannya.
"akhirnya lo dateng juga!" Hanan menepuk pundak yasa yang terdiam di ambang pintu, dia tersenyum menyambut temannya itu kemudian celingak-celinguk mencari seseorang "btw Jean mana sa?" tanyanya saat tak mendapati orang yang dia cari.
Yasa hanya menundukkan kepalanya, dia tidak bisa memberitahu kalau sebenarnya Jean tengah di rawat di rumah sakit, bahkan sejak semalam dia belum mendapatkan kabar dari orangtuanya mengenai kondisi kembarannya itu.
Brakk!!
Yasa hendak membuka mulut, tapi suara bantingan kursi berhasil membuatnya terkejut, begitupun yang lainnya.
Doni, orang yang baru saja membanting kursi itu bergerak menghampiri Yasa, kemudian dia mendecih tepat di depannya "dari gelagatnya sih pasti kembaran lo gak dateng, gue bener kan? ck dasar penyakitan!" dari nada bicaranya nampak sekali kalau dia sangat kecewa.
Hanan mengepalkan tangannya, dia menghampiri Doni kemudian mendorong bahu sepupunya itu lumayan keras.
Yang lainnya terhenyak, lantas beberapa orang maju untuk memisahkan mereka supaya tidak terjadi perkelahian.
"lo kalau ngomong tuh yang sopan, dia lebih tua dari lo! terus apaan tadi huh?! lo bilang Jean penyakitan?!" Hanan berusaha memberontak dari dekapan Jihan dan Juna yang sedang menahannya.
"Tapi emang bener kan? bukan Jean aja yang penyakitan tapi Yasa juga! mereka apa-apa malah sakit! dasar lemah!!" Teriak Doni tak mau kalah, menurutnya ucapan dia memang benar.
Yohan, Hara dan Jovan, mereka tengah berusaha menahan Doni agar tidak menyerang Hanan saat ini.
Yasa hanya menunduk dan menangis, dia merasa pertengkaran mereka terjadi karenanya, Mahen dan Agam pun berusaha untuk menenangkannya.
Di sana hanya Arwan saja yang diam mematung, dia begitu hancur karena harus menyaksikan hal yang tidak ia inginkan sama sekali.
"ck lepas! gue pergi, percuma tampil kalau satu orang aja gak hadir" Doni menepis pegangan teman-temannya, dan pergi meninggalkan ruangan begitu saja, tanpa memperdulikan asa yang berdiri menatapnya di ambang pintu.
"Doni... lo sekarang berubah, lo bukan doni yang dulu lagi" gumam asa, ia menatap sendu kepergian Doni yang semakin menjauh.
𝙰𝚂𝙰 & 𝙹𝙴𝙹𝙴
Acara hari ini terlihat sangat meriah dengan hadirnya guest star terkenal yang di undang langsung oleh pihak sekolah dari luar negeri.Di taman belakang pun terdapat banyak sekali stand makanan dan dekorasi yang sudah terpasang indah dimana-mana.
Setelah tadi melakukan upacara pembukaan dan memotong kue, semua siswa dan siswi berpencar, ada yang menuju stand makanan dan ada juga yang pergi menuju aula, karena sebentar lagi perlombaan gabungan dance, vokal dan juga rapp akan segera di mulai, nanti juga akan ada penampilan terakhir dari sang guest star yang akan menjadi penutup acara malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙰𝚂𝙰 & 𝙹𝙴𝙹𝙴 [END]
Teen Fiction[Dalam tahap revisi] _____ Ini tentang kisah si kembar yang terlihat ceria bersama teman-temannya. Namun di balik itu semua, mereka ingin membuktikan bahwa mereka itu kuat. Lemah bukan berarti tidak bisa bukan? _____ [Brothership, Friendship, angst]...