˖⁺‧₊˚♡˚₊‧⁺˖♡︎˖⁺‧₊˚♡˚₊‧⁺˖
Malam ini tepat setelah pulang dari latihan, Jeje berbaring di kasurnya dan memandangi langit-langit kamarnya dalam diam, saat ini ia sibuk memikirkan kata-kata dari Hanan yang masih terngiang di kepalanya.
"__lo jangan berurusan lagi sama mereka, gue takut lo kenapa-kenapa"
Jeje tak bisa tertidur, ia berguling ke kiri dan ke kanan namun sama saja, kedua matanya tidak bisa memejam, lantas ia pun bangun dan bersandar pada kepala ranjang, ia menghela nafasnya.
"Maaf bang.. tapi gue seneng banget sama mereka" gumamnya lirih.
..
.
.
.
.
Oneuldo orenjiro muldeureoganeun neoreul yeojeonhi nan
Aswiwohamyeonseo jibe doragal geot gata
Naneun deo neowa hamkke hago sipeunde
Haega jyeodo gidarimyeon dasi tteudeusi
Naeildo bogopa
Nan seulpeohamyeonseo jibe doragal geot gata
Aswipge oneuldo noeuri boigi sijakaetda
Asa bersenandung kecil menyanyikan lagu orange dari grup trejo, sambil melihat jingga di sore hari yang terlihat dari jendela dapur.Saat ini ia sedang menunggu rebusan air mendidih untuk membuat mie soto koriyah kesukaannya.
Di sekolah tadi dirinya, Jeje dan teman-temannya latihan kembali, namun tak sampai malam seperti kemarin, ia baru saja pulang kerumah dan membersihkan diri terlebih dahulu, setelah itu ia turun ke bawah karena perutnya terasa lapar, ia pun memutuskan membuat mie instan yang praktis karena mamanya belum memasak, kata mang Asep, mama sama Bi Ijah belum kembali dari mall dan papanya juga belum pulang kerja, jadi di rumah hanya ada dirinya dan kembarannya saja.
Sementara itu Jeje terlihat keluar dari kamarnya sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah menggunakan handuk, kini kakinya mulai melangkah menuruni tangga, ia barusan mencium bau masakan dari arah dapur, lantas ia pun memutuskan pergi ke sana.
Saat sudah sampai di dapur, Jeje melihat Asa yang bersenandung dengan memakai apron warna abu milik mama, melihat itu langsung saja terlintas ide jail di pikiran Jeje.
Jeje sudah berada di belakang Asa dan bersiap mengejutkannya, namun belum sempat ia melakukannya, Asa justru malah berbalik ke belakang dan menatapnya dengan wajah datar andalannya.
"Ngapain lo di belakang gue?" Tanyanya masih menatap Jeje tanpa ekspresi.
Jeje hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal "anu.. gue tadi mau ngagetin lo sa hehe" ucapnya sambil menatap ke arah lain.
Asa terdiam dan memilih melanjutkan acara memasaknya, terlihat mie nya sudah siap di sajikan dengan telur mata sapi di atasnya, Jeje yang melihat itu malah ngiler kepengen mie juga.
"Sa bagi dong~" Jeje bergelayut manja di tangan Asa, sementara asa menghela nafas dan menggeleng pelan "gak.. lo buat sendiri sana!" Ucapnya kesal.
Jeje mengerucutkan bibirnya "gue minta yang lo bikin aja sa, gue males bikinnya" Ucapnya sambil duduk di kursi meja makan di samping Asa yang sudah duduk memakan mie instan buatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙰𝚂𝙰 & 𝙹𝙴𝙹𝙴 [END]
Teen Fiction[Dalam tahap revisi] _____ Ini tentang kisah si kembar yang terlihat ceria bersama teman-temannya. Namun di balik itu semua, mereka ingin membuktikan bahwa mereka itu kuat. Lemah bukan berarti tidak bisa bukan? _____ [Brothership, Friendship, angst]...