•°Asa khawatir pt.2°•

215 23 16
                                    

˖⁺‧₊˚♡˚₊‧⁺˖♡︎˖⁺‧₊˚♡˚₊‧⁺˖

Dengan kecepatan motornya, Asa berhasil menyusul dan melihat Jeje yang sedang berjuang di depannya, namun ia panik saat lawan main Jeje bertindak curang dan menendang motor Jeje.

Setelah itu entah kenapa jantung Asa mendadak berpompa lebih cepat saat di sana Jeje terseret ke arah batu besar dan menabraknya, dengan perasaannya yang panik Asa lantas memberhentikan motornya, ia berlari menghampiri Jeje sambil berteriak memanggil saudaranya dengan air mata yang tiba-tiba saja mengalir dari kedua matanya.

Mahen yang ternyata mengikutinya itu kini sudah berada di belakangnya, ia terlihat sama paniknya, motornya di letakkan begitu saja dan berlari menyusul Asa.

Setelah berada di tubuh tergeletak itu, Asa meraih kepala Jeje yang penuh darah ke dalam pangkuannya, ia menepuk-nepuk pipi saudaranya sambil menangis terisak.

"Kenapa sih lo gak dengerin kata-kata gue! lo jadi celaka kayak gini! gue khawatir je! Jeje cepat buka mata lo!" Asa tidak bisa berfikir jernih saat ini, ia terus menangis membangunkan Jeje.

"Sa udah! gue tadi nelpon ambulance dan sebentar lagi ke sini, lo tenang sa! Jean pasti baik-baik saja!" Setelah mendengar perkataan Mahen Asa pun tersadar dan menghapus air matanya.

Beberapa saat kemudian ambulance pun datang, dua orang perawat keluar dari ambulance dan menghampiri ketiganya, mereka pun mengangkat tubuh Jeje lalu meletakkannya di atas brankar pasien yang sudah di bawa, Asa yang masih lemas dan panik itu kini sudah di tenangkan Mahen, mereka pun akhirnya pergi ke rumah sakit menaiki ambulance, dan meninggalkan kedua motor mereka di sana.
.

.

.

.

.

.

.

Malam ini di rumah Hanan terlihat ramai dengan kunjungan teman-temannya, mereka saat ini mengadakan pesta barbeque di halaman belakang rumah Hanan yang sangat besar, sebenarnya ini ide Hanan yang mendadak mengajak mereka di grup chat Treasure 12.

Mereka kini sedang berkumpul di halaman belakang sambil duduk di kursi yang sudah di sediakan dengan posisi melingkar, sebenarnya acara barbeque ini belum di mulai, karena mereka masih menunggu ketiga temannya yang belum datang.

Posisi duduk mereka di mulai dari Hanan, Yohan, Juna, Jihan, Hara, Jovan, Doni, Arwan, dan terakhir Agam.

"Nan! lo udah chat mereka belum?" Tanya Jihan yang sepertinya sudah tak sabar memulai acara barbeque nya, Hanan yang masih mengotak-atik ponselnya itu kini mendongak dan menatap teman-temannya yang cemberut karena sudah lama menunggu.

Sebenarnya dari tadi ia sudah menghubungi ketiga temannya yang belum datang, dan hasilnya mereka bertiga sama-sama tidak aktif.

"Gue udah hubungin mereka berkali-kali, tapi gak aktif.. kalian udah coba hubungin belum?" Tanyanya sambil berusaha kembali menghubungi ketiganya.

Mereka semua mengangguk mengiyakan, semuanya sudah menghubungi tapi tetap saja tidak aktif, Hanan mengerutkan keningnya bingung, biasanya malam-malam begini tiga orang itu masih aktif, tapi kenapa ketiganya bisa tidak aktif secara bersamaan? entah kenapa ia merasa ada yang tidak beres.

Hara yang sedari tadi diam pun berbicara "Malam begini biasanya bang Mahen suka maraton nonton anime, Kalau bang Yasa sama bang Jean biasanya mabar jam segini, otomatis ponsel mereka aktif kan? tapi ini enggak" Ucap Hara yang sudah tau kebiasaan ketiganya itu.

Saat ini pikiran mereka mulai bercabang kemana-mana, mereka pun sampai melupakan acara barbeque yang masih belum di mulai dari tadi.

Da-ra-ra-ra-ra-ra-ri~
Neol bogo isseum eumagi, baby~

𝙰𝚂𝙰 & 𝙹𝙴𝙹𝙴 [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang