•°🏫⛲🌻🎢🎠🎡°•

122 16 0
                                    

Jika kedua belas permata kehilangan kedua sinarnya, kita harus bangkit untuk memperjuangkan sisanya 💙

Aku harap kalian tidak berlarut dalam kesedihan, cobalah untuk merelakan dan berdoa semoga semuanya baik-baik saja.

˖⁺‧₊˚♡˚₊‧⁺˖♡︎˖⁺‧₊˚♡˚₊‧⁺˖


Matahari mulai malu-malu menampakkan dirinya di pagi hari, tepat di pukul lima pagi, Asa dengan muka malasnya itu sudah berada di sekolah untuk menjalani hukumannya, sebenarnya hukumannya sangat mudah untuk orang yang suka bangun pagi, namun untuk seorang Yasa Keanu Winata itu tidaklah mudah sama sekali.

Asa sebenarnya masih mengantuk, karena biasanya ia selalu bangun pukul setengah tujuh pagi, dan mungkin sekarang adalah rekor bangun terpagi untuknya.

Setelah memarkirkan motornya, Asa melangkahkan kakinya dengan keadaan sempoyongan, dia sangat lemas sekali karena tadi hanya makan roti selai coklat saja, karena mama Jennie masih belum selesai memasak saat itu.

Biasanya semenjak motor Jeje rusak, dia selalu nebeng dan berangkat bersama dengannya, tapi saat ia memasuki kamar kembarannya, ternyata dia masih bobo ganteng di kasurnya, karena ia harus buru-buru ke sekolah jadilah ia tinggalkan Jeje begitu saja, karena tanpa nebeng bersamanya pun Jeje bisa di antar papa Juan dengan mobilnya.

Asa berjalan menuju kelasnya yang berada di lantai dua, koridor sekolah nampak sangat sepi karena tidak ada siswa yang berangkat sepagi ini kecuali dirinya.

"Kalau bukan gara-gara dia, gue gak bakal berangkat sepagi ini" gumamnya seraya memasuki kelas lalu menyimpan tas di bangkunya dengan Jeje yang paling depan dekat dengan jendela.

Pisang sate mmm~

"Ck, siapa sih yang telepon!" Decaknya kesal, namun ia tetap mengambil ponsel di saku celananya dan mengangkat panggilan itu..

"Hmm?"

'Kata mama lo udah berangkat pagi-pagi sekali! kenapa ninggalin gue?!' Teriak seseorang di sambungannya, Asa menghela nafas, ternyata Jeje yang menghubunginya.

"Lo lupa apa gimana? gue kan di hukum nyiram bunga di taman sekolah!" ucapnya kesal.

'Ohh kalau gitu fighting yaa kembaran gue!'

"Ck lo__"

Tut...

Asa menghela nafas untuk kesekian kalinya, kebiasaan Jeje suka sekali memutus sambungan tiba-tiba.

"Huhh.. baiklah Yasa fighting!!" Teriaknya di tengah kesunyian kelas XI IPA A.
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Di taman belakang sekolah yang masih sepi, Asa menyiram berbagai macam bunga yang berjejer rapi di sekitaran air mancur yang sangat cantik di tengah-tengahnya.

Karena mulai bosan ia pun bersenandung kecil, dan memilih menyanyikan lagu yang di nyanyikan anak perempuan china yang memakai kacamata bulatnya, tapi dia mencoba merubah lagunya agar sesuai dengan yang dia lakukan sekarang.

Bunga di sekolah yang sangat cantik! mekar di waktu pagi~

Daunnya hijau bunganya beragam.. memikat kumbang lalu~

𝙰𝚂𝙰 & 𝙹𝙴𝙹𝙴 [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang