Bab 26. Di Balik Keceriaan

453 129 32
                                    


"PACARAN TERUSSSS!"

Sindiran yang dilontarkan dengan keras itu membuat Tiana spontan menoleh dan mendapati kelima sahabat Ega berjalan ke arahnya. Entah kenapa, sindiran barusan membuatnya tidak nyaman karena merasa kalau Bima tidak suka dengan kehadirannya.

"Iri bilang bos!" sindir Ega tidak kalah kerasnya.

Bima mencibir dengan ekspresi yang tampak begitu julid. Namun, matanya langsung berbinar cerah kala melihat dekorasi pesta sederhana yang Ega buat khusus untuknya, juga melihat meja yang terisi penuh.

"Wih~ Lo yang nyiapin, Ga?" Nando bertanya dengan gumam takjub yang terdengar agak mengejek. "Niat banget lo bikin kejutan buat Bima."

"Niat sih enggak, ya," sahut Ega dengan nada setengah mencibir. "Cuma malas aja gue di rumah nggak ada kerjaan. Jadi, dari pada planga-plongo mending gue nyenengin anak orang yang lagi ulang tahun."

Bima yang merasa terharu langsung saja memeluk dari samping dan menyandarkan kepala di bahu Ega, sekaligus mengutarakan rasa senangnya. "Egaaaa~ Manis banget sih sama gue."

Namun, Ega yang merasa jijik dengan pelukan barusan segera mendorong Bima untuk menjauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun, Ega yang merasa jijik dengan pelukan barusan segera mendorong Bima untuk menjauh. Hei, saat ini Tiana sedang bersamanya. Jadi, bagaimana bisa Bima main memeluk Ega sembarangan dan mempermalukan laki-laki itu di depan gadis yang sangat disukainya?

"Nggak usah meluk juga, Najis!"

Jika saja wajahnya tidak didorong untuk menjauh, Bima pasti sudah memberikan kecupan terima kasih di pipi Ega. Meski dikatai najis, tetapi tidak melunturkan senyum Bima yang sedang berulang tahun hari ini. Terlebih lagi saat menyadari ada Tiana yang sedang menatapnya sambil menahan senyum, langsung saja dia memperkenalkan diri.

"Hai, gue Abimanyu Santos, panggil aja Bima."

Tiana memang pernah bertemu dengan mereka semua, tetapi hanya Bara dan Ibra yang gadis itu ketahui nama dan wujudnya. Sementara yang lainnya Tiana masih belum tahu siapa saja namanya.

Tiana mengambil uluran tangan Bima dan balas memperkenalkan diri dengan sedikit gugup karena tindakan Bima yang berubah drastis setelah sebelumnya menyindir dengan keras.

Nando dan Gio pun ikut mengenalkan diri pada Tiana. Namun, tampaknya Gio masih sulit mengendalikan diri untuk tidak mengagumi kecantikan Tiana. Tangannya menjabat Tiana untuk waktu yang cukup lama, hingga Ega harus turun tangan untuk melepaskannya.

"Nggak usah lama-lama salamannya!" Ega menepuk punggung tangan Gio agar segera melepaskan tangan Tiana, kemudian menarik bahu gadis itu untuk merapat padanya. "Punya gue ini."

Gio menggaruk lehernya karena salah tingkah. "Santai aja sih, nggak bakalan gue rebut ini," balasnya membela diri.

"Kayak Tiana mau aja sama lo," celetuk Nando dengan tawa mengejeknya. "Di bawah rata-rata muka lo mah."

Dua Dunia Tiana [ END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang