Bab 29. Malam Penghancuran [2]

470 134 36
                                    


Rupanya, inilah alasan kenapa Safana memaksa Tiana untuk datang ke pesta ulang tahunnya malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rupanya, inilah alasan kenapa Safana memaksa Tiana untuk datang ke pesta ulang tahunnya malam ini. Karena Safana sudah menyiapkan kejutan untuk Tiana, meski dialah yang berulang tahun hari ini. Itu sebabnya juga dia mengatakan kalau Ega sebaiknya datang, agar laki-laki itu juga melihat kejutan yang dia siapkan.

Nyatanya, Safana sudah mengetahui kebohongan Tiana sejak awal. Namun, gadis itu sengaja menunggu waktu yang tepat untuk membongkar semua kebohongan Tiana dan memilih membongkarnya tepat di pesta ulang tahunnya. Meski dia harus menunggu sebulan lamanya untuk bisa sampai ke titik ini.

Menyusul foto-foto Tiana di mal bersama papa Ega, sekarang isi layar beralih memperlihatkan Ega dan papanya ketika di sekolah. Foto itu diambil di hari ketika Ega dan Rafael berkelahi dan papanya diminta untuk datang.

Pertanyaan demi pertanyaan mulai terdengar. Kebanyakan dari mereka mempertanyakan siapa yang bersama Tiana dan kenapa laki-laki itu terlihat bersama Ega juga.

Foto beralih lagi dengan Tiana yang terlihat duduk di belakang kasir yang menjaga rumah makan milik orang tuanya. Ada pula foto ketika gadis itu sedang membereskan meja dan melayani pelanggan yang datang.

Tangan Tiana terkepal kuat. Matanya memanas menahan tangis karena tidak ada lagi yang tersisa malam ini. Keinginannya untuk lulus tanpa menyebabkan masalah apa pun di tahun terakhirnya jelas baru saja pupus.

Ega di sebelah Tiana tampak terpaku dengan wajah yang pucat dan kosong. Namun, akal sehatnya masih bisa digunakan untuk menghentikan acara yang sengaja dibuat untuk mempermalukan Tiana malam ini.

Laki-laki itu melangkah maju dan segera melepas paksa kabel yang terhubung ke proyektor. Kemudian menghampiri Safana dengan kemarahan yang tampak membakar wajahnya.

"Maksud lo apa nunjukin semua ini?!" Ega tidak ragu untuk berteriak di depan wajah Safana, bahkan ketika ada Bara beberapa langkah darinya.

Safana tampak panik. Langsung saja dia merebut mikrofon dari MC dan mengatakan permintaan maafnya atas kesalahan video yang diputar.

"Jadi, orang tuanya Tiana tuh cuma pemilik rumah makan? Bukan punya restoran Jepang di Bali?" Sebuah suara menyeletuk ketika Safana selesai mengucapkan permintaan maafnya. "Berarti selama ini dia bohongin kita dong?"

"Terus om-om yang sama dia di mal itu bokapnya Ega?" Seorang anak laki kembali menyahut, yang mewakili beberapa pertanyaan dari anak-anak yang lain.

Kemudian, sahut-sahutan terjadi dengan begitu cepat. Baik perempuan maupun laki-laki, semuanya menyambar kalimat siapa saja untuk merendahkan Tiana. Sementara keempat sahabat Ega yang tidak tahu menahu hanya bisa melemparkan tatapan penuh kebingungan. Nando yang sedang asyik mengunyah seketika berhenti.

"Berarti selama ini Tiana simpanan om-om dong?"

"Pantas barang-barangnya mewah semua, ternyata didanai sama bokapnya Ega."

Dua Dunia Tiana [ END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang